Mengenang Masa Kecil Ketika Ngemil Kue Jadoel Gandjelrel - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Minggu, 22 Agustus 2021

Mengenang Masa Kecil Ketika Ngemil Kue Jadoel Gandjelrel

 


Assalamualaikum Sahabat. Terlahir di kawasan pecinan Kota Semarang bikin indera pencecap saya dimanjakan oleh jajanan dan masakan yang kaya rasa. Kalo bapak saya bilang, yang penting halal ayo dinikmati aja. Masa kanak-kanak saya memiliki pengalaman kuliner yang mengesankan. Hingga ketika usia dewasa diajak kulineran pun, lidah saya akan membandingkan rasanya bila menikmati masakan yang sama.


Kawasan pecinan memang surganya kuliner di Kota Semarang pada masa itu. Warga asli Semarang akan menjejakkan kakinya ke kawasan ini untuk menikmati kuliner yang khas dan jarang ada di kawasan lainnya di kota ini. Saya ngomongin kuliner sebelum tahun 2000an ya. Kalo sekarang kuliner enggak lagi didominasi kawasan tengah kota, karena udah menyebar di pinggir kota seiring kemajuan teknologi.


Salah satu jajanan yang hingga hari ini masih suka saya kangenin adalah bolu jadoel. Salah satunya adalah kue gandjel rel.


Bagi warga Kota Semarang dan mereka yang pernah berkunjug ke kota ini, tentu udah tahu dengan kue gandjel rel. Bentuknya khas dengan tekstur yang padat dan berwarna coklat cenderung gelap. Bagi kalian yang belum pernah menyicipi kue ini, yuk bayangkan dulu rasa dan rupanya dengan membaca tulisan ini lebih lanjut.


Sekilas Tentang Kue Gandjel Rel

Kue Gandjel Rel berbentuk kotak, berwarna cokelat dan bertabur wijen serta bercita rasa kayu manis. Kue ganjel rel memiliki tekstur yang padat, seperti kue bantat, dan agak sulit dikonsumsi. Kalian yang udah merasakan kue Gandjel Rel versi jadul akan menceritakan gimana buliran kue itu akan nyelip di sela gigi. Juga ada rasa lengket dari lapisan atasnya, yang bikin kue ini memiliki cita rasa khas. 


Namun tekstur kue yang padat ini menurut kata ahli kue justru bagus untuk pencernaan. Kue ini memang tidak lembut layaknya kue berbahan tepung teripu lainnya. Dan menikmati sepotong ukuran kecil pun udah bikin perut kenyang. Karena saat menelan potongan demi potongan kue dibutuhkan segelas air minum. Saya biasanya menyiapkan teh panas kental dan agak manis. Ahhh jadi kangen kan pengen ngemil kue yang seret dan bikin lengket di gigi ini, hehehee.


Jaman saya kecil, untuk menikmati kue gandjel rel cukup pergi ke pasar di kawasan pecinan. Bisa di pasar Gang Baru atau di Karang Kembang, pasar yang dekat dengan rumah masa kecil saya. Di lapak penjual jajanan biasanya mudah ditemukan kue seret ini.


Kue gandjel rel ini juga selalu menjadi rebutan masyarakat Semarang saat perayaan Dugderan. Yaitu tradisi menjelang pengumuman  awal bulan Ramadhan. Biasanya akan ada kirab yang dipimpin oleh Bupati Semarang yang biasanya diperankan oleh Walikota yang menjabat. 


Kue gandjelrel produk Toasty Deli
untuk Kirab Dugderan

Nah biasanya saat kirab ini akan dibagikan kue gandjel rel pada warga yang hadir. Tradisi ini selalu dinantikan karena hanya terjadi setahun sekali. Ribuan warga bahkan rela berdesakan untuk mendapatkan kue tersebut karena dipercaya mampu memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa.


Saya sendiri lupa, apakah tradisi membagikan kue gandjel rel ini memang udah ada sejak masa lampau. Karena saya tidak pernah mendapatkan bagian dari pembagian kue tersebut. Saya memang rutin ke Dugderan saat anak-anak hingga usia sekolah. Tak lupa pasti nonton kirabnya karena kegiatan ini jadi keasikan tersendiri. Menanti pengumuman kapan mulai mengawali puasa ramadhan. 


Tapi begitu bekerja malah udah nggak pernah lagi ke Dugderan. Sementara untuk rebutan kue pun bukan kebiasaan saya dan keluarga. Apalagi harga kue gandjel rel yang dijajakan di lapak di pasar tradisional dekat rumah juga nggak mahal. Biasanya dijajakan dalam potongan kecil ukuran 3x4 cm, harganya sekitar 3.500 (tahun 2018). Harga kue gandjel rel saat saya masih kecil juga udah lupa berapa, tapi yang pasti harganya terjangkau.


Kue Gandjel Rel Toasty Deli



Satu hari seorang teman bercerita kalo di Semarang ada produksi kue gandjel rel dengan tekstur yang lembut dan tidak padat. Penasaran dong jadinya. Karena saya udah nyoba beberapa kue gandjel rel dari beberapa produsen dan masih ada rasa ngganjel di gigi, hihiii. 


Nah saya pun nyobain kue gandjelrel produk dari Toasty Deli. Apakah benar teksturnya lembut, enggak seperti kue jadoel yang saya kenal selama ini?


Pertama kali memegang kotak kue gandjelrel Toasty Deli, nggak sabar pengen bergegas menyicipinya. Kemasannya warna cream dengan bagian atas tertulis :

Toasted! Soft Gandjelrel Khas Semarang 

Cita Rasa Klasik Tempo Doeloe

Di bagian muka berupa motif batik dengan penjelasan seperti ini :

Gandjelrel adalah kudapan manis rasa rempah kayu manis, yang dinamakan oleh karena bentuknya yang menyerupakai rel kereta api. Toasted! Gandjelrel dibuat lebih empuk untuk menambah kenikmatan santapan kue klasik tempo dulu ini


Ahhh, karena saya sedang puasa, jadi ya hanya dipotong-potong dulu. Menjelang maghrib saya udah siapkan irisan kue gandjelrel beserta teh manis yang panas. Di rumah saya udah jadi tradisi untuk menyiapkan teh panas untuk berbuka puasa. Jadi begitu adzan maghrib berkumandang, kami serumah bergegas membatalkan puasa dengan teh manis dan seiris kue gandjelrel dari Toasty Deli.



Ternyata sesuai dengan yang disebutkan di atas, kue gandjelrel Toasty Deli ini teksturnya lembut. Kalo kalian udah pernah makan banana cake atau kue marmer, ya seperti itu lah teksturnya. Pantas aja kalo Toasty Deli mendeklarasikannya sebagai Soft Gandjelrel.




Cita rasa klasik dengan komposisi bahan yang terdiri dari campuran gula palem, telur, tepung terigu, gula, margarin, ada tepung pati jagung, rempah, kayu manis, pengembang dan susu. Terlihat sih dari bahan-bahannya merupakan pilihan hingga menciptkan kue yang lembut dan empuknya khas. 


Anak-anak saya selama ini nggak pernah mau makan kue gandjel rel jadul. Tapi ketika saya minta mereka cicipi kue dari Toasty Deli ini, langsung berubah pendapat. Mereka semua suka, karena rempahnya pas.




Nah yang paling bikin saya amazing itu, kue gandjelrel Toasty Deli ini memiliki kadar kolesterol hampir 0 di setiap potongannya. Saya rekomendasikan kue ini buat kamu yang diet kolesterol, aman untuk nyicipinya. Oia untuk harga kue gandjelrel ini 1 loyang adalah 35 ribu rupiah. 


Toasty Deli adalah sebuah small-team bakery yang mengedepankan nilai kebersamaan. Mereka memproduksi makanan dengan sepenuh perhatian. Dan pastinya akan bisa memberikan kehangatan dan menyatukan selera konsumen dalam setiap sajiannya. 


Bagi Toasty Deli produk yang disajikan nilainya harus cukup baik untuk dikonsumsi oleh keluarga mereka juga. Karena itu Toasty Deli memperhatikan segala aspek dari kualitas, nutrisi, higienitas dan keterjangkauan harga produknya.



Bagelen Toasty Deli

Hayooo siapa yang doyan banget ngemil bagelen? Nah, Toasty Deli juga memproduksi roti kering ini. Bagelen ini menjadi favorit saya sejak dulu, kue kering jadul yang pasti menjadi bekal di kost-an juga, hahahaa.


Dipatok dengan harga cuma 25 ribu rupiah satu kotaknya. Kemasannya warna unyu gitu. Dan ada penjelasan kalo bagelen merupakan produk homemade dengan resep keluarga sejak tahun 1967.


Roti kering renyah dengan aroma mentega, dipadu manisnya gula dan toping keju parut, merupakan perpaduan rasa klasik yang tak lekang oleh waktu. Dalam kemasan juga disarankan untuk menikmatinya bareng secangkir teh atau kopi. 




Ahhh saya sendiri kemarin menikmati roti kering bagelen dengan segelas teh kental panas dan agak manis. Hmmm, surga bangeeet pagi-pagi ngemil seperti ini tanpa memikirkan pekerjaan rumah. Ya iya lah karena semua pekerjaan rumah udah rampung sebelum saya menikmati bagelen yang renyah dan gurih ini.


Roti Manis Toasty Deli



Toasty Deli tentu saja tidak hanya memproduksi kue Soft Gandjelrel. Kemarin anak-anak saya juga sempat mencoba beberapa jenis roti manisnya. Mereka cepat banget mengambil beberapa jenis, hikss. Dan saya cuma kebagian satu yaitu roti isi daging asap yang rasanya gurih dengan campuran keju.


Anak-anak yang udah sering makan roti manis pun sepakat, bahwa roti produk Toasty Deli ini empuk dan enak. Ada juga roti sisir gula isiannya itu mentega dengan gula dan cukup banyaaakk. Jadi ingat kan saat masih usia SD, Bapak membuatkan saya roti ini untuk sarapan.




Untuk roti manis itu ada 20 varian rasa dengan harga mulai 5 ribu rupiah, murah kaaan. Varian rasa yang kami coba ada pisang keju, coklat, sisir klasik, dan kacang. 


Nah kalo kalian tinggal di Semarang bisa tuh menyambangi tokonya langsung. Toasty Deli terletak di kawasan perumahan di Semarang Barat, gampang ditemukan. 


Namun kalo kalian takut keluar rumah dengan kondisi pandemi sekarang, bisa kok pesan melalui whatsApp. Atau kalian juga bisa memesan di Shopee. Untuk pengantaran Toasty Deli menggunakan ojek online atau ekspedisi same day. Bila rumah kalian hanya berjarak 8 km, ada free delivery dengan minimal pembelian sebesar 50 ribu rupiah. Murah yaa.


Apakah saya akan membeli lagi kue gandjelrel dan teman-temannya ini? Oiya dong pastinya. Karena kemarin saya nggak kebagian roti sisir klasik dan kacang. Itu varian rasa favorit saya, sahabat. Anak-anak dan suami kok gercep banget ya mindahin roti ke perut mereka, wkwkwkk. Buka puasa Asyura kemarin kami udah kenyang makan kue dan roti. 


Ayok kita belanja kue gandjelrel dan roti kering bagelen dulu. Jangan sampai ketinggalan juga roti manisnya yang empuk. Sampai jumpa dalam cerita pengalaman nyobain kuliner khas Semarang berikutnya, Sahabat. Wassalamualaikum.


Toasty Deli Cake & Bakery

Jl. Padma Boulevard, Tambakharjo, Kec. Semarang Barat,

Kota Semarang

Telepon: 0878-7111-1044

Buka Senin-Sabtu Pukul 07.00-19.00 WIB

39 komentar:

  1. aduh mba, jadi pengen nyobain hehe... pernah nyobain yang cookies nya enak banget wangi aroma kayu manis. Kalo bolu seperti ini di Serang namanya kue gambang, makanan jadul :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ada yang bilang mirip dengan kue gambang emang. Tapi kalo kue gambang kayaknya tanpa rasa kan?

      Hapus
  2. Mbak Watii, pas bacanya sore, lapaar. Jadi ngidam kue Gandjel Rel deh. Semoga kesampaian suatu waktu. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ke Semarang ya mbak, bisa mampir beli oleh-oleh khas Semarang ini

      Hapus
  3. wellnoted mba.. bakalan ada di itinerary list jika ada kesempatan hanging out ke Semarang..Insya Allah... istilah unik gandjel rel ini yang bikin senyum-senyum, yang saya tahu itu nama komunitasnya blogger Semarang, ternyata ada nama kue juga

    BalasHapus
  4. Mbaaa, aroma kayumanisnya nyampe Surabaya iki lhooo :D
    Duh, mupeng banget aku cobain kue gandjelrel Toasty Deli
    aku sukaaa bolu2 dgn aroma kayumanis gini. Uenakk buat temen minum kopi panas2
    dan, itu bagelen-nyaaaa pengen aku comottttt!

    BalasHapus
  5. Dulu waktu pertama kali denger nama kue ganjelrel aq sempat senyum2 sendiri kak, dan sempat bingung juga kenapa dinamai seperti itu ya

    BalasHapus
  6. Aku bayanginnya ganjelrel lembut dan sehat Toasty Deli ini, bercita rasa jadoel tapi kekinian baik dari segi tekstur maupun baik untuk kesehatan. Wah, inovatif sekali idenya. Kan aku juga jadi lapar lihatnya, apalagi bersanding teh panas...enak tenan!

    BalasHapus
  7. Di Betawi ada yang namanya roti gambang. Kayaknya mirip ma Gandjel Rel, tapi ukurannya lebih kecil. Udah agak jarang yang jual. Saya suka banget roti ini. Suka beli di tukang roti langganan. Tetapi, sejak pandemi gak pernah lewat lagi

    BalasHapus
  8. rotinya kelihatan enak-enak, Mba. Apalagi dinikmati bersama teh hangat saat sore hari, sepertinya mantap

    BalasHapus
  9. Wih keliatan enak-enak semua Bu Wati. Aku dah lama banget nggak makan kue gandjelrel hehe. GandjelRel mirip nama komunitas perempuan blogger Semarang yaa, asal namanya dari kue ini ya Bu ternyata

    BalasHapus
  10. ternyata Mbak Wati sejak kecil udah di Semarang ya?

    kirain ke Semarang karena suami/keluarga

    catet ah alamat gandjelrel Toasty Deli,agar bisa ke sana juga

    selama ini ke Semarang cuma beli lumpia dan pindang :D

    BalasHapus
  11. Wah aku baru denger mba nama kuenya Kue Gandjel Rel. Ternyata banyaknya ada di Semarang. Jadi penasaran rasanya apalagi kue gandjel rel dari Toasty Deli. Dari penampakannya enak nih buat cemilan keluarga gitu

    BalasHapus
  12. Jajanan setiap daerah memiliki keunikan cita rasa khas seperti halnya Gandjelrel. Saya belum mencoba

    BalasHapus
  13. owh, begini yg bentuk kue gandjerel. aku kalau ada makanan yg enak2 langsung makan aja, tanpa tahu kue apa ini. btw, roti dan kuenya kelihatan enak2 ya

    BalasHapus
  14. Salfok sama tanaman janda bolongnya hehe... Yummy, sepertinya enak tuh kue gandjelrelnya :) tak terbayangkan bagaimana rasa yang sebenarnya ketika masuk ke mulut aku hehe..

    Enak kayaknya ya kak, jadi pengen :)

    BalasHapus
  15. Daku belum pernah mencobanya kue gandjelrel ini, ternyata dilihat melalui foto memang menggugah selera ya, lengkap gak hanya kue aja tapi juga ada rotinya

    BalasHapus
  16. duh pengin banget kayaknya enak tuh, suka banget sama roti kering kayak gitu hemm

    BalasHapus
  17. Jadi pengen icip-icip ganjel rel.. Pas ke Semarang trakir gak sempat beli kue ini.. Suka sama rasanya yang manis-manis gurih gitu..

    BalasHapus
  18. Wah, aku baru tahu ada kue yang namanya Gandjel Rel. Penasaran pengen nyobain. Kalau ke Semarang wajib beli nih.

    BalasHapus
  19. Mbak kuenya beneran bikin pengen nih. Terkenal banget ya mbak nama kue ganjel rel ini. Duh baru tahu penampakannya Dan auto pengen hunting... Intip ke marketplace saja ah

    BalasHapus
  20. wah baca ini, jadi kangen sama Semarang
    dulu pas ke semarang belum nyobain semua kue kue ini nih, baru nyoba kue ganjelrel aja aku

    BalasHapus
  21. Aku pernah nyobain ganjelrel versi lama, aku kirain bantet adonannya karena keras atau udh beberapa hari. Tapi ternyata emang kaya gitu tekstur aslinya. Cukup masih bisa dinikmati karena ada taburan wijen dan aku suka
    Tapi jadi penasaran sama
    gandjelrel Toasty Deli yg punya aroma kayu manis dan lebih lembut

    BalasHapus
  22. Mirip kue gambang khas betawi gak sih? Ada aroma kayumanis dan ditaburi wijen juga. Nanti kalo ke Semarang bisa jadi referensi oleh-oleh nih

    BalasHapus
  23. Owalah, ternyata ini pakai ejaan lama. Tadi sempat kesulitan baca nama kuehnya, kukira kueh dari mana, ternyata khas Semarang.

    BalasHapus
  24. Aku kayaknya pernah liat papan namanya nih di pinggir jalan. Jadi penasaran pingin coba.

    BalasHapus
  25. Yang bikin tambah nyaman pas makan tu ya krn ga khawatir kolestrol…aman dimakan dari anak bayik sampe eyang. Hehehe

    BalasHapus
  26. Bener banget loh, mulai gigitan pertama udah kerasa bedanya dengan yang versi asli. Enggak seret dan memudahkan kita untuk menikmatinya pelan-pelan. Paling sip sebenarnya dinikmati bersama kopi kentel manis yo mba. Tapi karena aku ga kuat ngopi, dengan teh pun sudah mantap surantap rasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh aku juga sesekali masih ngopi, asal perutnya aman sih gpp mbak

      Hapus
  27. Aku juga suka nih sama soft gandjelrel dari Toasty Deli. Rasanya enak, manisnya pas dan ga alot. Anakku juga suka, tapi paling doyan ama bagelennya. Ukurannya yg kecil pas digenggaman tangan. Cocok buat ngemil.

    BalasHapus
  28. Kue jadul dan biji wijen itu enak ya, Mbak. Jadi penasaran pengen beli kue soft Gandjelrel by Toasty Deli setelah baca postingan ini. Jadi pengen beli Bagelen juga nih aku.

    BalasHapus
  29. Kalau disuruh milih Bagelen atau Gandjelrel, biasanya otomatis saya pilih Bagelen. Kesukaan saya. Etapi, membaca deskripsi mba ttg Soft Gandjel Rel nya Toasty Deli sepertinya aku harus merevisi pilihanku mbaa..haha..

    BalasHapus
  30. Suka banget dengan semua packagingnya yang mengikuti perkembangan jaman
    jadi pengen icip mba, aku udah nggak pernah ke semarang sejak corona ya ampun tahunan ya

    BalasHapus
  31. Gandjelrel Toasty Deli emang beda, lembut dan empuk. Aku biasanya nggak terlalu suka roti ganjelrel, tapi ini suka banget.

    BalasHapus
  32. pingin nih ikut kirabnya biar dapet kue gandjel rel, aku suka banget dengan kue bagelen kres kres gitu...enak ya mbak bisa pesen lewat wa

    BalasHapus
  33. Aku yang awalnya nggak terlalu suka gandjel rel jadi suka karena makan kue gandjel rel dari toasty deli ini mba, karena empuk dan nggak bikin seret gitu. Kayaknya bakalan bawain buat bapakku di kampung deh. bapakku pasti suka

    BalasHapus
  34. Gandjelrel dari Toasty Deli memang juara ya Mbak tekstur lebih lembut dan rasanya enak, terus aneka rotinya juga enak semuaa, aku jadi pengen order lagi dari Toasty Deli

    BalasHapus
  35. Pertama kali makan gandjel rel yg lembut kaya gini mbak. Biasanya aku ga gitu duka gandjel rel karena seret. Kalo ni sekali makan bisa 2 potong hihihi..

    BalasHapus
  36. Jadi pengen nyoba rotinya toasty Deli nih, apalagi yang varian Gandjelrel ini bebas kolesterol ya mbak.. seumur-umur saya belum pernah ngerasain soalnya.. penasaran..

    BalasHapus