Mengenang Latsarmil Di Rinifdam IV Diponegoro - Magelang - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 05 Oktober 2015

Mengenang Latsarmil Di Rinifdam IV Diponegoro - Magelang



Assalamu'alaikum. Selamat hari ulang tahun ke-70 TNI.
Hari ini Tentara Nasional Indonesia memperingati hari ulang tahun yang ke-70. Tema peringatan HUT TNI tahun ini adalah "Bersama rakyat TNI kuat, hebat, profesional, siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian." Saat anak-anak masih balita, saya sering mengajak mereka mengikuti upaca peringatan hari ultah TNI di lapangan Simpang Lima Semarang. Mengapa saya sebegitunya tertarik menonton acara tersebut? Mengapa rela berpanas-panas di bawah terik mentari? 


Sebagai alumni Polines a.k.a Politeknik Undip (dulunya), saat itu terasa banget semangat juang TNI yang pasti sangat gembira bisa memperingati harlah tiap tanggal 5 Oktober 2015. Saya yang cuma mengikuti pendidikan Latihan Dasar Militer (Latsarmil) di RinifDam IV Diponegoro di Magelang, berasa banget bangga pernah mengalaminya. Apalagi para tentara yang sering mengikuti latihan militer tiap berapa tahun sekali.

Hari ini saya ubek-ubek koleksi foto milik teman, karena koleksi foto pribadi entah kemana. Dan, saya ajak kalian bernostalgia dengan pengalaman mengikuti latsarmil di Rinifdam IV Diponegoro.

Begitu rombongan mahasiswa baru turun dari bus, beberapa pelatih berseragam doreng, meminta kami baris rapi dan dibagi tiga kompi. Masing-masing kompi terdiri dari tiga peleton. Saya masuk kompi 1, peleton 1. Kompi yang menurut saya sangat heboh, menyenangkan dan selalu bersemangat. Sayangnya saat upacara pembukaan itu kami sudah dibombardir dentuman bom, kayaknya saat itu seperti ada perang tengah meletus. Kami segera tiarap, dan merangkak seperti bayi dan terus menggerakkan tubuh. 

"Kayaknya udah merdeka kan, napa mesti disuruh jalan merangkak," teman di sebelah mengeluh di tengah desingan tembakan. 
*shiiink* berasa ada di pertempuaran beneran :D

Hari-hari selama satu bulan kami jalani dengan rasa nano-nano. Saya kasih jadwal tiap hari yang rutin kami jalani.
  • Pukul 04.00 WIB mesti bangun pagi dan shalat bagi yang muslim. Olah raga sejenak, trus antri mandi di kamar mandi yang berderet. Meski fasilitas kamar mandi sudah cukup banyak, tetap saja harus antri.
  • Tepat pukul 06.00 kami harus siap di meja makan. Oh iya, asrama untuk mahasiwa cowok dan cewek terpisah. Begitu pula ruang makan masing-masing. 

hidayah-art.com
Peleton 2 sedang makan malam

  • Tepat pukul 07.00 sudah harus siap di kelas dalam ruangan besar yang cukup menampung 3 kompi untuk menerima pelajaran tentang kemiliteran, Bela negara, dan Kewiraan.
  • Pukul 10.00 istirahat. Itu tandanya panggilan untuk rileks di kantin. Hahaha, rileksnya nggak boleh keluar asrama, tetap dalam lingkungan pendidikan.
  • Istirahat cuma sebentar, kami harus kembali ke dalam kelas. 
  • Pukul 13.00 kelas berakhir. Saatnya menuju halaman depan asrama untuk melakukan senam senjata. Mau tahu seperti apa senam senjata ala latsarmil Politeknik Undip? Berdiri di bawah terik mentari yang menyengat, dengan perut bernyanyi kelaparan, tangan gemetar memegang senjata (salah satu tangan) seberat 6 kg. Dan, kami pun harus mengikuti instruksi pelatih yang memeragakan senam senjata. Duh, bapak, ibu pelatih, dirimu sudah terbiasa, lah kami? Sayangilah kami Maaak, anakmu ini udah kelaparan, napa mesti disuruh makin tambah lapaaar?
  • Yah, maksudnya kami digojlok begitu, saat tiba makan siang nanti semua bisa menghabiskan    menu makan, apapun sajiannya. Enak nggak enak, harus makan sampai tersisa nampan dan sendok saja. *nurut sambil ngeluh dalam hati*
  • Kami hanya istirahat untuk makan dan shalat. 
  • Kegiatan selanjutnya sudah menanti. Yaitu belajar baris berbaris sampai bosan, pokokya ibaratnya kalo pagi belajar teori, sore belajar praktek. 
  • Malam adalah waktunya bebas. Tapi tetap saja kami berada di dalam asrama. 
Setiap hari kegiatan berulang seperti itu terus menerus. Yang berbeda adalah, setiap akhir pekan kami diijinkan berjalan-jalan keluar kompleks asrama. Tapi harus minta ijin dulu pada penjaga asrama, trus enggak boleh jalan-jalan sendiri, harus berkelompok. Tapi mana asyiknya, JJS kok pakai seragam ijo-ijo khas tentara? *Gak keren samsek*


pakaian seragam harian
PSH minus ransel

Kami juga sering berjalan memutari asrama dengan pelatih, sambil bernyanyi. Pokoknya kegiatan kami persiiiis tentara yang sedang berlatih itu. Tiap siswa juga dibekali senjata, topi helm, ransel dengan tempat minumnya ( Veldples), ikat pinggang dan sepatu. Seragam dan kelengkapan ini tidak boleh jauh dari tubuh kami. Apalagi senjata, itu ibarat nyawa kedua kami.

Sering saat enak-enaknya tidur, suara gedoran pada pintu kamar atau lemari, membangunkan saya dari mimpi indah. Kami harus berkumpul di lapangan. Semua siswa harus berpakaian komplit. Termasuk membawa ransel, senjata dan sepatu.

Yang paling bikin hati ingin menjerit kegirangan tuh kalo ada yang lupa tidak pakai sepatu, malah sandal. Atau nggak sempat pakai seragam. Jadi keluar menuju lapangan, tentu saja siswa cowok, cuma pakai celana panjang, kaos dalaman warna ijo tentara, tapi komplit pakai ransel, topi wojo, ikat pinggang, dan senjata. Antara pengen ketawa, tapi takut dihukum push up. Tapi melihat fenomena kawan-kawan saya ini bikin ketawanya pindah ke bagian belakang tubuh. *ups*

Yang tak kuat menyimpan rindu pada keluarga, yang biasanya manja, yang suka bangun telat, harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Di Rinifdam, tak ada kata manja, malas, tidak bisa, dan 1001 alasan menghindari perintah pelatih. 

Bahkan saking rindunya dengan menu makan bakso, ada yang usul untuk pesan lewat tembok pagar asrama. Saat makan sih enak, rindu baksi terpuaskan. Tapi, alamaaaak. Kapten Putu yang tegas dan sangar rupanya mengetahui siswa yang jajan bakso dengan sembunyi-sembunyi ini.

Yang membayar, yang ikut makan meski cuma minta sesendok kuah bakso yang segar panas membara dengan saus merah-nya, harus menerima hukuman. Saya enggak kena karena cuma mencium aroma kuahnya saja. *kasihan ya dakuw*

Harusnya emang berani berbuat berani bertanggung jawab. Slogan di latsarmil adalah, kamu berbuat curang, kamu tidak ketahuan, kamu aman!

Tapi kalo ketahuan, ya harus menanggung akibatnya. Ada sekitar 20an siswi yang dihukum push up, dibentak-bentak kapten Putu juga kena hukuman tambahan. Membersihkan kamar mandi, tidak mendapat ijin keluar untuk rekreasi tiap akhir pekan dan hukuman lain, entah saya lupa.

Hidup penuh tekanan, disiplin yang kaku, tak selamanya seram. Kami harus pintar-pintar mencairkan suasana agar terkesan menyenangkan, penuh canda meski serasa disiksa dalam kamp. *bercanda* Ya, tiap pendidikan memang butuh konsekwensi, konsisten dan tanggung jawab. Hanya kita saja yang mesti pintar mencari peluarng untuk tetap mengerjakannya dengan hati ikhlas, sabar, tekun namun tak melupakan keceriaan. Bisa kok, karena saya selalu tertawa, meski kena musibah, jatuh ke dalam sungai kotor misalnya.

Ah, nostalgia saat latsarmil itu menyenangkan, kawan.

latsarmil
Lihat nampan tempat makanan kami, gitu aja selalu habis tak tersisa
Siapa yang pengen ngikutin jejak kami, menikmati pendidikan latihan dasar militer? Dijamin menyenangkan :D

Wassalamu'alaikum.

Koleksi Foto :
- Bowo
- Minuk

Memasuki Kompleks Pelabuhan Indah Kiat, umbul-umbul warna merah bertuliskan HUT TNI ke-70 menghiasi pinggir kiri dan kanan jalan utama. Baliho-baliho raksasa dengan tulisan serupa juga dipasang di lokasi-lokasi strategis.

Bukit di sebelah kanan jalan utama, memunggungi lokasi upacara, dipercantik dengan tulisan raksasa. "TNI adalah Rakyat-Rakyat adalah TNI, Dirgahayu TNI ke-70," demikian bunyi tulisan itu.

Memasuki kawasan upacara, ribuan personel TNI dari tiga matra (AD, AU, AL) tengah bersiap mengikuti gladi bersih. Yel-yel penyemangat dipekikkan. Suara menggema memenuhi udara.

Sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI juga disiagakan sebagai back ground lapangan upacara. 6 Tank Scorpion, 4 Tank Marder, 4 Panser Tarantula, 4 Tank BMP 4 F, 3 Tank LVT 7, 3 Roket RM 70 Grad, 2 Howitzer LG 1 MK 2, 2 Ransus Smart Hunter, 2 Truk Mercy Target,

source: http://nasional.sindonews.com/read/1050067/14/persiapan-upacara-hut-tni-ke-70-berlangsung-meriah-1443841024
  
Bukit di sebelah kanan jalan utama, memunggungi lokasi upacara, dipercantik dengan tulisan raksasa. "TNI adalah Rakyat-Rakyat adalah TNI, Dirgahayu TNI ke-70," demikian bunyi tulisan itu.

Memasuki kawasan upacara, ribuan personel TNI dari tiga matra (AD, AU, AL) tengah bersiap mengikuti gladi bersih. Yel-yel penyemangat dipekikkan. Suara menggema memenuhi udara.

Sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI juga disiagakan sebagai back ground lapangan upacara. 6 Tank Scorpion, 4 Tank Marder, 4 Panser Tarantula, 4 Tank BMP 4 F, 3 Tank LVT 7, 3 Roket RM 70 Grad, 2 Howitzer LG 1 MK 2, 2 Ransus Smart Hunter, 2 Truk Mercy Target, Drone dan Rudal QW 3 berdiri gagah membelakangi peserta upacara.


source: http://nasional.sindonews.com/read/1050067/14/persiapan-upacara-hut-tni-ke-70-berlangsung-meriah-1443841024

7 komentar:

  1. Di kampus saya ada nih Mbak pendidikan dasar militer, harus displin!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengenalkan disiplin dan kerja sama yang kompak, mbak :)

      Hapus
  2. Aku blas ga terpanggil untuk yg gini2 mba, soalnya udah bakat rebel dari kecil hihiiii... latihan pramuka aja sering kutinggal bolos :)
    Tapi yg jelas kebersamaan dengan teman pasti terasa banget ya Mba, masih sering kontakkah hingga kini yg ikut latsarmil itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini wajib diikuti semua mahasiswa loh, mbak. Nggak ada dispensasi kecuali sakit parah. Dulu temenku gak bisa ikut bareng angkatanku, trus dia ikut barengan adik kelas tahun berikutnya.

      Insya Allah masih kontak di WA, kalo kopdar agak susah, karena udah terpencar di seluruh INdonesia, bahkan luar negeri.

      Hapus
  3. Akoh akoh pernah merasakan samapta 2 minggu! Rasanya? Jangan ditanya. Hahaha. Tapi emang pengalaman luar biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya Tarie juga polines ya, namanya ganti samapta? Hihihiii, emang luar biasa ya.

      Hapus