April 2014 - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi
Main menu
  • Home
  • Jalan-Jalan
    • Wisata Jateng
    • Wisata Kuliner
    • Wisata Pantai
    • Wisata Semarang
    • Masjid
  • Inspirasi
  • Review
  • Disclosure
  • About Me
  • Achievement

Rabu, 30 April 2014

Jalan-Jalan

ADA RUANG BERHIAS DI DALAM MASJID KERATON

ADA RUANG BERHIAS DI DALAM MASJID KERATON
April 30, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 7 Comments
Apa kabar semuaaa... 

Adakah yang pernah berkunjung ke Solo? Ahh pasti pernah ya meski hanya sesekali. Saya sering banget menyambangi kota ini. Tak terhitung malah. Karena saya punya teman dan kerabat yang tinggal di kota Solo dan sekitarnya. Jadi sering mampir ke kota ini.

Tapiiii... saya belum pernah punya kesempatan shalat di Masjid Agung Keraton. Eh, bener gak sih namanya? Abis banyak yang nyebut begono siiih :)
Read more »
Reading Time:
Share:
Read more »
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 30, 2014 7 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Jalan-Jalan

Sabtu, 26 April 2014

Parenting

AJARKAN ANAK UNTUK BERANI MENOLAK

AJARKAN ANAK UNTUK BERANI MENOLAK
April 26, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 18 Comments

Apa kabar bunda...
Kali ini aku ingin berbagi pengalaman saat mengenalkan anak-anak  (antara tahun 1999 s/d 2004) tentang pentingnya menjaga diri dari pedofilia. Saat itupun dunia anak-anak Indonesia tengah diguncang berita tentang kasus sodomi yang dilakukan oleh Robot Gedek.
Saat itu si RG ngiming-ngimingi calon korbannya dengan memberi uang seribu rupiah. Kaget?! Ya, karena korbannya rata-rata anak jalanan. Usia mereka antara 8 - 12 tahun. Dengan uang seribu, RG menyalurkan nafsu kotornya pada anak jalanan yang rentan karena tak memiliki perlindungan dari keluarga.
Duuh, kejadian yang terungkap tahun 1997 itu bikin meremang bulu kudukku. Saat itu si sulung memasuki usia dua tahunan. Beruntungnya, aku berlangganan majalah parenting yang hanya ada satu di negeri ini. Majalah itu menjadi acuanku untuk mengajarkan ànak agar menjaga diri dari pelecehan s3xual.
Read more »
Reading Time:
Share:
Read more »
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 26, 2014 18 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Parenting

Jumat, 25 April 2014

Jalan-Jalan Wisata Pantai

Jalan-Jalan Seru di Pacitan : Bagian pertama

Jalan-Jalan Seru di Pacitan : Bagian pertama
April 25, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 5 Comments
Haiii...mau cerita perjalanan wisata kami di kota Pacitan nih. Agak telat ya nulis ceritanya, moga aja tidak bosan bacanya. Nah, akhir bulan Maret kan ada libur hari senin. Suami segera memutuskan dua hari libur minggu dan senin sebagai vacation day. Huraayyy... :D

Read more »
Reading Time:
Share:
Read more »
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 25, 2014 5 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Jalan-Jalan, Wisata Pantai

Senin, 14 April 2014

“Unforgettable Journey" : BUKAN JALAN-JALAN BIASA

“Unforgettable Journey" : BUKAN JALAN-JALAN BIASA
April 14, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 8 Comments
Liburan yang paling berkesan selama ini adalah saat libur lebaran tahun lalu. Perjalanan itu sudah direncanakan sejak sebulan sebelumnya. Rencananya kami berempat akan menyambung tali silaturahmi dengan keluarga Nuswanto, yang pernah menjadi tetangga saat menempati rumah di daerah Pedurungan. Mereka telah lama pindah dan menetap di kota Blitar.

Tidur tetap nyaman :))
Untuk perjalanan ini kami menggunakan mobil minivan, yang cuma menyediakan dua tempat duduk di bagian depan. Untuk pengemudi dan satu penumpang. Di bagian belakang mobil berupa bagasi kosong tanpa kursi penumpang. Mobil ini memang diperuntukkan untuk angkutan barang. Kalo hari-hari biasa digunakan untuk mengangkut cat, tangga, keramik serta material bangunan lainnya. Nah, saat liburan mobil ini diubah fungsinya menjadi sarana transportasi untuk kami sekeluarga. Ini hasil pengaturan tangan trampil suami. Minimalis tapi fungsional, hehehe....

Lebaran hari kelima kami berangkat dan memilih jalur dari kota tercinta Semarang menuju Solo - Wonogiri - Ponorogo - Trenggalek - Tulungagung - Blitar. Sepanjang jalan melintas di pinggang bukit kapur yang seakan tak berakhir di kota Wonogiri itu, seperti menyaksikan lukisan di atas kanvas. Sangat mempesona. Jajaran pepohonan rapat memayungi jalur yang kadang menanjak dan menikung. Kudu hati-hati ya pak sopir sayaaang :P

Yang menarik saat kami melewati kota Tulungangung. Di sepanjang jalan banyak ditemui penjaja layang-layang. Bukan layang-layang biasa. Satu tali ada sepuluh layang-layang. Gambarnya lucu-lucu. Salah satu yang sempet kena jepret kamera

adalah si Angry Bird warna-warni, hihiii


Dari Semarang menuju kota Blitar, kami menempuh perjalanan sepanjang 360 km. Jauh banget ya? Suami juga nyetir sendiri, nggak ada yang gantiin. Lah aku bisanya cuma nyetir dia, hehehe...

Tapi kami enjoy selama menempuh jarak yang lumayan jauh ini. Sesekali kami isi dengan nyanyi bareng, ngikuti suara penyanyi asli dari mp3.Bosen nyanyi, ganti becanda. Semua itu kami lakukan agar tak boring di perjalanan. Kalo suami lelah, kami pun istirahat. Biasanya sih istirahat sekalian shalat atau makan. Jadi lah perjalanan ini seperti menjelajah masjid di tiap kota yang kami lewati.

Tepat menjelang maghrib, kami memasuki tugu selamat datang kota Blitar. Ini perjalanan pertama kami ke kota Blitar. Kami hanya punya catatan alamat rumah keluarga Pak Nuswanto. Dari alamat tersebut, kami mengandalkan jasa kang google. Beberapa kali nyasar karena udah malam dan nggak bisa lihat papan nama jalan. Akhirnya kami
nyari penginapan dulu, trus sholat dan nelpon pak Nuswanto. Hehehe...susyeh juga nyari alamat di kota yang masih asing. Penginapan pertama yang kami datangi udah full. Kami sengaja nggak booking karena lebih senang  memilih penginapan dengan melihat langsung kondisi fisik di tempat. Akhirnya kami memilih

hotel Patra II. Yang Patra I juga udah full booked.
Lobby hotel yang bernuansa homely :)

Kami memilih tipe villa yang terdiri dari satu ruang tamu, dua kamar tidur dan kamar mandi. Ada tempat jemur di sebelah ruang makan. Di depan ruang jemur, ada tempat cuci piring. Komplit dah! Sayangnya waktu itu kok lupa nggak jepret-jepret ruangan di dalam hotel. Abisnya kami terlalu capai karena perjalanan jauh. Jadi nyampe di kamar langsung rebahan di sofa sambil nonton teve, hahaha...

Oya, tarif tipe villa sebesar Rp. 475.000,-/malam. Ini tarif resmi saat libur lebaran. Kalau bukan long weekend atau lebaran biasanya sih cuma Rp. 425.000,-. Fasilitasnya ruangan AC, Air panas dan TV Kabel. Layanan kamar menurut kami sih memuaskan. Cuma untuk restoran, mereka tidak melayani pesanan makan or minum bila di atas jam 21.00. Ada persewaan sepeda untuk sekedar mengitari seputar hotel. 




Setelah istirahat sejenak, kami langsung meluncur ke rumah keluarga Pak Nuswanto. Si guide alias pak Nuswanto udah datang menjemput kami. Waaahhh...air mata ini langsung menitik saat bertemu. Lengan kami saling mendekap...eh, hanya khusus sesama akhwat lho ;) 

Rumah kami dulu berhadapan. Profesi sambilan Pak Nus berjualan tanaman.  Pak Nus pula yang membujukku agar aku mau menjual beberapa tanaman aglonema atau anthurium yang ada di kebunku. Selama ini aku memang sering berbagi tanaman dengan tetangga atau kerabat. Kocekku pun bertambah karena akhirnya banyak tanaman yang diminati oleh konsumen pak Nus.

Kedekatan hubungan ini pula yang membuat suamiku memilih berkunjung ke kota Blitar pada libur lebaran tahun lalu. Sejak berpisah kota, kami hanya saling berkirim kabar atau bicara lewat telpon. Ada kabar tetangga di rumah sini meninggal, sakit ataupun kabar lain, kami selalu mengabarinya. Yah, hubungan kami telah terjalin nyaris sepanjang 11 tahun. Bertukar resep masakan atau saling mengirimi makanan. Kadang pula praktek masak berdua.

Saking asyiknya ngobrol, tak terasa waktu cepet banget berlalu. Jam sepuluh malam kami pun berpamitan. Dengan janji esok pagi akan datang kembali. Reuni keluarga ini serasa tak ingin terputus.

Tidur semalam rasanya masih kurang. Pagi begitu cepat datang. Kami bersiap mandi dan lanjut sarapan. Pihak hotel menyiapkan pecel dengan lauk pilihan, bacem tempe dan tahu, rempeyek kacang, serta telur asin. Sambel pecel khas Blitar yang pedas lumayan menggoyang lidah kami. 

Kami ngecek seputar ruangan, siapa tahu ada yang ketinggalan kan? Keluar dari hotel kami langsung menuju rumah keluarga pak Nus. Kembali kami meneruskan obrolan yang tertunda karena kantuk dan lelah yang menyergap malam sebelumnya. Namun kami juga ingin menjelajah kota Blitar dan sekitarnya dalam perjalanan ini. Jadi, saat jarum jam yang pendek menunjuk angka sepuluh, kami berpamitan. Kembali aku dan bu Nus berpelukan...serasa menjadi teletubies hehehe...Sebelum pulang, foto dulu untuk dipamerin ke 
tetangga di pedurungan :D :D :D


Oiya, sebelum check out, kami sempat diberi brosur wisata dari pihat hotel. Jadi kami tak kesulitan memilih destinasi mana aja yang akan kami kunjungi. Ada banyak pilihan. Berziarah ke makam Bung Karno atau ke situs candi. Pilihan kedua putra kami sama, yaitu Candi penataran. Sedang suami inginnya ke pantai. Tahu kan, kalau pantai di pesisir Jawa Timur bagian selatan ini amat mempesona. Tapi dua hari sebelumnya kami sudah wisata ke pantai di daerah Jepara. Anak-anak bilang masa sih main air terus, jadi suami mengalah hihihiii... Akhirnya kami mengambil suara terbanyak, yaitu mengunjungi candi Penataran. Alasannya sih karena udah lihat foto-foto yang menawan  di rumah kang gugel.

Dari kota Blitar, suami langsung mengambil arah keluar kota menuju Kediri. Lebih dekat untuk mencapai kawasan wisata Candi Penataran. Sebenarnya sih pak Nus menyarankan agar kami juga mengunjungi kawasan Gunung Kelud sepulangnya dari Candi Penataran. Sayang suami enggan, jadi saat mendengar berita gunung ini menyemburkan lavanya, kami menyesal tak sempat melihat danau anak gunung Kelud.

Sesampainya di kawasan situs Candi Penataran, mata kami langsung terkagum-kagum dengan kemegahan dan keindahan bangunan candi. Wow banget deeehhhh :)  Sebagai warga Jawa Tengah, kami sudah sering mengunjungi candi Prambanan dan Borobudur. Jadi seharusnya kami sudah terbiasa dengan bentuk bangunan candi.

Namun Candi Penataran ini sangat berbeda bentuk bangunannya dengan candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Kebanyakan, candi-candi di Jawa Timur berbentuk Linier. Bangunan utama candi terletak di bagian paling belakang dari susunan candi. Kalau di Jawa Tengah, candi utama selalu berada di tengah, dikelilingi candi yang lebih kecil.
Wati Artanto
Begitu memasuki pelataran candi, kami disambut arca ini :)

Sejak kecil Milzam sangat tertarik dengan epos pewayangan. Itulah mengapa tiap liburan, dia selalu mengusulkan kunjungan ke situs-situs peninggalan nenek moyang. Meski sekolah di SMK Negeri 7 Semarang, dengan program studi Teknik Komputer Jaringan, Milzam sudah berniat ingin bisa alih jurusan. Pilihan fakultas di SNMPTN nggak cuma diisi Teknik Informatika. Ia juga menempatkan Fakultas Arkeolog di pilihan kedua.

Rupanya ia sering menyambangi situs-situs candi lewat dunmay. Jadi ketika berkunjung ke situs candi, pemahamannya lebih banyak dibanding kebanyakan pengunjung lain. Saat kami berjalan dari satu sudut bangunan candi ke bangunan berikutnya, serasa ada pemandu yang menjelaskan beberapa relief yang ada di bangunan candi. 

Banyak pelancong yang mengunjungi candi Penataran ini. Ternyata masih banyak wisatawan lokal yang suka berjalan dan melihat-lihat situs peninggalan nenek moyang kita.
Kedua gambar ini diambil dari atas bangunan candi utama yang terletak di bagian belakang. Keren ya pemandangan seputar candi.

Bagi yang ingin menikmati situs ini, siap-siap aja memakai sandal datar. Tempatnya cukup luas. Belum lagi jarak masing-masing anak tangga lumayan tinggi. Mungkin nenek moyang kita dulu tingginya dua meter lebih dengan kaki jenjang. Hingga membuat anak tangga yang kemiringannya tidak memenuhi struktur tangga ideal. Buat yang nggak suka olah raga, bisa kambuh tuh encoknya, hihihi... 

Sampai di sini dulu cerita jalan-jalan keluargaku.  Lain kali mungkin ada lagi cerita jalan-jalan yang lebih seru dan menarik. Salaaam :)

 Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler’s Tale” 

 banner GA ku
Read more »
Reading Time:
Share:
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 14, 2014 8 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 12 April 2014

Ibadah Haji

ONH Tahun 2014, TURUN US $ 308

ONH Tahun 2014, TURUN  US $ 308
April 12, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 6 Comments
Menjelang Pemilu Legislatif kemarin aku senang saat nilai tukar Rupiah menguat. Ah, pasti bertanya-tanya, ngapain juga senang? Main valas kah? Ahahah,,, tidak.Aku kagak tertarik karena takut rugi, hihiii... Meski di kantor sesekali juga dapet job ngecek nilai tukar rupiah dengan mata uang US $, Yuan ataupun Sin $ untuk bayar hutang import. Tapi kalo untuk konsumsi pribadi sih, kayaknya belum tertarik main valas.

Alasan aku mantengin kurs dollar karena tahun ini Insya Allah akan menunaikan ibadah haji bareng suami. Kalau dollar membumbung tinggi, takut juga ntar bakal banyak bayar kekurangan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Apalagi selama ini kami tidak pernah berpikir untuk menabung dalam bentuk dollar. Tabungan kami tentu saja rupiah karena cinta Indonesia, hihi... *kagaknyambung

Naah, saat melihat berita di teve, bahwa Ongkos Naik Haji tahun 2014 ini turun US $ 308, hatiku bersorak :D.  Tapi yang namanya turun dalam versi dollar itu tak sama dengan turun versi rupiah. Nah. lho?! Bingung ya?

Tahun 2013 kemarin, ONH sebesar US $ 3,527 dengan nilai tukar Rp. 9600, masing-masing jemaah membayar sejumlah Rp.33.859.200. Bandingkan dengan ONH tahun 2014 ini yang turun menjadi US $ 3,219. Bila dikurskan dengan asumsi nilai anggaran APBN tahun 2014 adalah Rp. 10.500,-, jemaah haji harus mengeluarkan sejumlah Rp. 33.799.500. Link diambil dari www.antaranews.com/.../biaya-haji-2014-sebesar-rp33

Jadi, meski turun sebanyak US $ 308, tetap saja nggak terasa karena nilai tukar rupiah yang lebih tinggi dibanding tahun kemarin.

Nilai BPIH sejumlah Rp. 33.799.500,- ini diperuntukkan  membayar tiket dan pajak pelayanan bandara, pemondokan selama di Mekkah dan Madinah, serta biaya hidup bagi jemaah haji.

   
Yo wis, manut ajalah sama keputusan PerPres ini. Namanya juga warga negara yang baik  :)
 


Nah ...mumpung masih ada sisa waktu untuk ngelunasin biaya, aku doa kenceng aja agar my husband dapat rezeki yang berlebih. Moga barokah hasil usahamu ya mas :)) 

Dan kita tetap dapat berangkat ke tanah suci tahun ini. Bisa berdoa dan shalat di depan Ka'bah berdua.

Aamiin... *ikut doa ya temaaan... makasiiih :))
Read more »
Reading Time:
Share:
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 12, 2014 6 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Ibadah Haji
BUMAS (iBuMasak) on the street Resep

BuMas on The Street, Demo Masak Plus Narsis bareng IIDN Semarang

BuMas on The Street, Demo Masak Plus Narsis bareng IIDN Semarang
April 12, 2014 BY Hidayah Sulistyowati 4 Comments
Pertama kali baca pengumuman di grup IIDN Semarang, tentang shooting bareng bu Sisca Soewitomo, hatiku galau melowww xixixi...  Pengen ikutan shooting, tapi kok hari kerja?! Setelah berpikir dan merenung, ceileee....aku memutuskan ikut shooting. Lah, ini kan ajang narsis, masa sih aku nggak gabung?!!!

Jadi sehari sebelumnya aku udah ngerampungin kerjaan di kantor yang serasa nggak ada habisnya. Aku sudah bertekad akan cuti sehari tanpa ijin hihihi.... *ojoditiru

Hari itu (nggak perlu disebutin harinya yaaa) aku udah siap-siap mberesin pe-er aka. pekerjaan rumah. Nyapu, ngepel, masakin sarapan untuk keluarga dan tentu saja nyuci. Yo wis, memang harus dikerjakan namanya juga ibu rumah tangga yang baik dan rajin :)

Selesai make bedak dan gincu, aku segera melajukan motor ke rumah mbak Uniek. Yah, ke rumah ibu cantik nan cetar membahenol itulah shooting demo masak bareng ibu Sisca berlangsung. Ehhh...udah pada datang ternyata, aku nyaris telat ya? Ah, belum telattt, mak hehehe. Mak Uniek udah cantik dimake-over ama tim tata rias Pixy. Ealah mak satu ini udah langganan jadi model, pangling lagi dah :) Ada juga mak Winda Oetomo dan mbak Inung Nie yang tak kalah cantiknya, juga bakal menjadi model bareng mak Uniek.

Kami udah diberi pengarahan dulu, agar shooting berlangsung lancar jaya. Naaah, aku langsung angkat jari telunjuk saat pemandu acara yaitu mbak Rani (bener gak sih?) *lirik mbak Wuri, bertanya siapa yang akan bertanya saat demo masak. Ehm, biasanya kan si penanya bakal dapat hadiah hihihiii...

 Mak Wuri mau masang  mike yang bakal di tempel di punggungku tuh. Aku dan Inung malah eksyen ;) Lha piye, mbakyunya mak Uniek beraksi di balik kamera je, hihihi...








Setelah hitungan mundur, shooting pun dimulai. Kami mak-mak en mbak tukang nulis yang suka narsis ini pun beraksi. Ceritanya kami asyik ngerumpiin karya tulisan masing-masing saat bu Sisca nongol di tempat shooting. Waaah, mak Dedew pun ketiban sampur menjadi nyonya rumah. Mak Dedew menjelaskan komunitas Ibu-Ibu doyan Nulis Semarang dengan gamblang tapi singkat. Mak satu ini memang te o pe begete, bu Sisca aja sampe kagum dengan puluhan buku karya yang sudah dihasilkannya. Dan ternyata bu Sisca juga nggak mau kalah. Beliau bilang suka nulis juga. Tapi yang ditulis buku resep. Sudah banyak juga buku resep yang ditulisnya. Silahkan cari di toko buku, pasti deh ketemu karya beliau yang bejibun.

Yah, singkat cerita, kami langsung diajari masak oleh beliau. Ada tiga resep masakan yang akan dicoba pagi itu. Bandeng masak Cemplung, Sambel goreng krecek dan Ketan lapis Sarikaya. Mak uniek sebagai nyonya rumah kebagian tugas pertama. Yaitu masak Sambel Goreng Krecek campur Tolo. Masaknya mudah sekali karena menggunakan bumbu inti Kokita dan santan Bumas. Ibu cerdas masak pakai BUMAS.

Saat sesi tanya jawab aku langsung nyamber, hihi... Aku penasaran gimana cara milih krecek yang bagus. Kan di salah satu stasiun teve swasta pernah nayangin krecek aspal. Terbuat dari limbah pabrik sepatu dan tas yang tak terpakai. Nah Bu Sisca memberi saran, kalo memilih krecek sebaiknya yang berwarna coklat keemasan jangan warna hitam. Trus beli krecek yang udah matang. Karena krecek yang masih mentah itu kudu digoreng dulu. Kalo dari pengalaman emakku sih, beli krecek di warung langganan. Dan selisih harganya meski mahal , jangan pelit. Karena krecek murah itu bisa jadi bahannya berasal dari limbah pabrik tas tadi, hiiii ngeri kan?

Sambel Goreng Krecek Tolo
Nah, ini tampilan Sambel goreng krecek hasil masakan bu Sisca yang diasisteni oleh mak Uniek. Bikin lapeeeer...

Eeeh, Bu Sisca memberi kado istimewa dari pertanyaan yang aku ajukan tadi. Lumayaaan...irit kagak beli Saus sambal Kokita, Saus Tauco Kokita dan bumbu nasi goreng, hihiiii... Sayang, foto-fotonya kagak bisa tampil gegara ngilang. Jadi gak bisa pamerin hadiah :P


Bandeng Masak Cemplung
Giliran masak Bandeng Cemplung, mba Inung sudah siap tampil. Bandeng presto udah siap di atas meja. Bumbunya hanya bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri yang sudah di haluskan terlebih dulu. Kemudian ditumis bareng irisan cabai, tomat dan blimbing wuluh. Masukin daun salam, irisan jahe,  daun serai dan tambahkan air. Kemudian setelah mendidih, cemplungkan bandeng presto yang sudah di potong-potong. Tunggu hingga mendidih untuk yang kedua kali. Angkat dan hidangkan. Mudah kan? Rasanya...hmmm, yummy. Patut dicoba resep ini, masaknya mudah. Tinggal cemplung-cemplung, matang dah :)   

Nah untuk resep masakan berikutnya, ada mak Winda yang menjadi asisten bu Sisca.Resep yang terakhir ini merupakan kiriman penonton setia BuMas. Ibu Masak On The Street. Yaitu Ketan Lapis Sarikaya. Ini nih resepnya:

- Beras ketan putih 250 dikukus 15mnt.
- Kemudian diaroni pake santan Bumas, yang berbentuk tetra pack

Oiya, bu Sisca menerangkan proses UHT adalah proses pemanasan 140° hingga awet selama 1 tahun. Jadi kalo mau pakai lihat juga expired date-nya.
Bahan lainnya adalah:
- 6 btr telur dan gula pasir  yang dikocok bersamaan. Kemudian kasih santan Bumas. Untuk warna pake  pewarna hijau yang untuk makanan. Kasih garam dikit aja. Nah, kalo ingin hasil jadi yang lebih padat, bisa ditambahkan maizena pada adonan.
- Siapkan dandang yang sudah dipanaskan. Tuang di atas ketan yang sudah diratakan di dalam loyang. Kemudian dikukus sekitar 30 menit (bener gak sih, sudah agak lupa saking lamanya, hehe)

Kentang Lapis Sarikaya

Yang ingin berbagi resep favorit keluarga, kirim aja ke email : rahasia.bumas@gmail.com. Jangan lupa sertakan foto kemasan BUMAS yaaa.  Kalo beruntung bisa dapetin paket alat-alat masak dari Vicenza lho, asyik kaaan?

Si nyonya rumah yang cetar sedang narsis bareng putra tercinta. Namanya lupa Mak Uniek, hihi...

 

Naaah...hasil shooting acara 'BuMas' Bu Sisca Soewitomo bareng IIDN Semarang, Insya Allah tayang:
Minggu besok, tanggal 13 April 2014, jam 9.30 di TV Ku (atau jaringan B Channel). Ingat!
Nonton yaaa...

Sebelum pulang, numpang naris lagi bareng mak-mak en mbak yang pintar nulis ini. Keren dah kalian :)
Oiya makasih mbak Wuri untuk acaranya ini. Makasih juga buat mba Uniek untuk foto-foto yang sudah diijinkan untuk diambil. Plus udah ngrusuhi rumahnya, numpang shalat juga hihi...
Read more »
Reading Time:
Share:
Diposkan oleh Hidayah Sulistyowati at April 12, 2014 4 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: BUMAS (iBuMasak) on the street, Resep
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda



About Me

Author

Welcome to my Blog!

Saya Hidayah Sulistyowati, Content Writer blog www.hidayah-art.com dengan niche Lifestyle. Saya penyuka jalan-jalan dan kulineran. Mau tahu saya lebih jauh, klik info ini. Contact : wati.artanto@gmail.com.

Follow me

Followers

Popular Post

  • Tips Jitu Yang Bikin Kamu Lekas Move on Dari Kegagalan
    Tips Jitu Yang Bikin Kamu Lekas Move on Dari Kegagalan
    Assalamualaikum sahabat. Saat kita gagal dan curhat pada seseorang, kadang mendapat nasehat, kegagalan itu adalah sukses yang tertunda. Enta...
  • Menyusuri Danau Tampomas Dengan Perahu dan Pemandangan Hamparan Bunga Lotus
    Menyusuri Danau Tampomas Dengan Perahu dan Pemandangan Hamparan Bunga Lotus
    Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan. Sebenarnya saya udah lama mengunjungi tempat cantik di Kabupaten Banjarnegara ini. Yang pertama tahun 2...
  • Tanaman Favorit Kemuning di Rumah Kami, Ternyata Memiliki Banyak Manfaat
    Tanaman Favorit Kemuning di Rumah Kami, Ternyata Memiliki Banyak Manfaat
    Assalamualaikum Sahabat. Rumah yang memiliki lahan dengan tanaman tentunya ada nilai jual yang beda. Orang bakal nengok dua kali dan ikut me...
  • Marayakan Ulang Tahun Kota Semarang, Naik BRT Gratis Keliling Semarang
    Marayakan Ulang Tahun Kota Semarang, Naik BRT Gratis Keliling Semarang
    Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan.  Akhir bulan April di grup WA bersliweran info tentang ulang tahun Kota Semarang. Ada banyak event ruti...
  • Healing di Tengah Kesejukan Kebun Teh Kaligua
    Healing di Tengah Kesejukan Kebun Teh Kaligua
    Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan. Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal dengan telur asinnya. Daerah ini juga memiliki dest...

Arsip Hidayah-Art

  • ►  2025 (36)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2024 (27)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (73)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (11)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (76)
    • ►  Desember (13)
    • ►  November (9)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (54)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (10)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (99)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (22)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (140)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (9)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (15)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (32)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2018 (104)
    • ►  Desember (27)
    • ►  November (17)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2017 (97)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2016 (153)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (15)
    • ►  September (19)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (13)
    • ►  Mei (12)
    • ►  April (13)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (17)
  • ►  2015 (162)
    • ►  Desember (16)
    • ►  November (19)
    • ►  Oktober (20)
    • ►  September (20)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (14)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (13)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2014 (37)
    • ►  Desember (12)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ▼  April (6)
      • ADA RUANG BERHIAS DI DALAM MASJID KERATON
      • AJARKAN ANAK UNTUK BERANI MENOLAK
      • Jalan-Jalan Seru di Pacitan : Bagian pertama
      • “Unforgettable Journey" : BUKAN JALAN-JALAN BIASA
      • ONH Tahun 2014, TURUN US $ 308
      • BuMas on The Street, Demo Masak Plus Narsis bareng...
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (11)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Mei (2)

Label

Blogging (90) Cerita Horor (8) Cerpen di Media (3) Fun Blogging (10) Giveaway (19) Ibadah Haji (32) Jalan-Jalan (179) Kesehatan (110) Keuangan (50) Kisah Inspirasi (101) Lomba Blog (42) Masjid (9) One Day One Post (31) Parenting (40) Profil (28) SMP IT PAPB (6) Seputar Semarang (34) Tentang Aku (24) Tips (48) Tips Belanja (19) Wisata Jateng (11) Wisata Kuliner (56) Wisata Pantai (13) Wisata Semarang (20) review (100)

Total Pageviews

Proud Member Of

Gandjel Rel KEB Blogger Perempuan Intellifluence Herd Worth Value: $98

Subscribe For New Post Notifications

Designed with by Way2themes | Customized by DuniaQtoy