Review Film UNTUK ANGELINE, Hujan Pun Turun Mengiringi Kepergian Gadis Cilik Berhati Malaikat - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Selasa, 26 Juli 2016

Review Film UNTUK ANGELINE, Hujan Pun Turun Mengiringi Kepergian Gadis Cilik Berhati Malaikat


www.hidayah-art.com

Assalamu'alaikum. Kali ini saya pengen ngomongin tentang film Indonesia. Tapi saya pengen tahu, apa sih film favorit teman-teman? Film romantis, petualangan, biografi, atau horor? Tiap orang pasti punya favorit yang berbeda. Namun kalo saya, yang lebih penting adalah dari film yang kita tonton ada kesan yang tertinggal di hati. Seperti film yang tengah tayang di bioskop seluruh Indonesa, UNTUK ANGELINE


Bersama teman blogger yang tergabung dalam KOPI (Koliasi Online Pesona Indonesia), saya nonton Film UNTUK ANGELINE di Bioskop CITRA XXI Semarang. Bioskop yang terletak di kawasan Mall Ciputra ramai pengunjung yang siap menonton film. Saya dan Arina berangkat ke Mall Ciputra dan mampir dulu nitipin si Hasna, putrinya pada pak suami. Tiba di lantai 3, kami bertemu dengan Mbak Ika, Mbak Susi dan suaminya, Mas Indra. Iya nih Mbak Susi dan Mas Indra jauh-jauh datang dari Jepara khusus buat nonton Film Untuk Angeline. Sambil menanti Agustina, beberapa kali kami sempat selfi di dekat poster film Untuk Angeline.

www.hidayah-art.com


Akhirnya kami pun memasuki ruang theatre 4 begitu Tina datang dan menunjukkan tiket nobar.
_________________________________

Sinopsis Film Untuk Angeline

Kayaknya saya bakal bikin spoiler nih, karena gimana pun pasti udah banyak yang tahu cerita film ini.

Film ini dibuka dengan sidang Midah yang diperankan oleh Kinaryosih. Midah tengah menangis pedih karena menghadiri sidang pembuka atas meninggalnya putri semata wayang, Angeline. Hakim perempuan yang diperankan oleh Ratna Riantiarno ini menanyakan kesediaan Midah, apakah tetap akan menjadi saksi. Di sini terlihat sekali kepedihan hati seorang ibu kandung yang tak mampu membesarkan putrinya sendiri.

Cerita pun bergulir dengan alur maju mundur, sebagai kilas balik perjalanan hidup Angeline.

Midah melahirkan bayi perempuan di sebuah rumah sakit. Bukannya bahagia, mereka bertengkar karena uang tabungan habis untuk biaya hidup. Sementara suaminya tak mampu membayar tagihan biaya persalinan. Santo, suami Midah yang diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana, tak setuju dengan saran istrinya agar menjual sepeda motor kesayangannya. 

Yang menjadi topik pertengkaran juga niat Santo untuk menyerahkan bayinya pada keluarga John (Hans de Krekker) dan Terry (Roweina Umboh). Pasangan tersebut mengadopsi bayi mungil yang kemudian diberi nama Angelina. Artinya malaikat kecil. Kelak Midah bisa menemui anak gadisnya saat berusia 18 tahun.

John adalah Ayah yang sangat menyayangi Angelina. Perhatiannya yang tercurah khusus pada Angelina menjadi penyebab kemarahan Terry. Mereka sering mendebatkan perbedaan perhatian tersebut. Karena Terry melihat John tidak peduli dengan putranya, Kevin. Terry menganggap bahwa Angelina hanya putri angkat, beda dengan Kevin. 

Pagi itu seperti pagi yang lainnya, John tengah menyiram tanaman di halaman depan rumahnya. Saat Kevin keluar dan menyapa Papanya, ia tak mendapat sambutan ceria dari John. Beda ketika Angelina keluar rumah dan menyapa Papanya, John sangat hangat. Mereka malah bermain air bersama dan bikin Terry serta Kevin cemberut marah.

Kevin yang marah karena cemburu melampiaskannya dengan menabrak adiknya, Angeline. John terlihat murka meski Angeline hanya mengalamai luka kecil di keningnya yang berdarah. Kembali mereka cekcok parah, John meledak kemarahannya. Ia mengungkit tentang Kevin yang bukan anaknya. Bahkan ia sempat mengucapkan kalimat penyesalannya mengapa menikahi Terry.

"Don't you ever touch me!" 

Ledakan kemarahan ini berujung kematian John. Ia mengalami serangan jantung mendadak. Angeline menjerit histeris mengetahui Papanya meningal. Terry dan Kevin menyalahkan Angeline lah yang menjadi penyebab kematian tersebut.

www.hidayah-art.com

Drama kehidupan yang pedih pun menyambangi Angeline. Terry melampiaskan kekesalannya pada putri angkatnya. Selama ini ia agak menahan diri karena ada kehadiran John yang selalu membela Angeline. Sejak kematian John, Angeline hidup bagai di neraka. Terry tidak pernah memberi makan Angeline.

"Kamu toh bisa makan makanan Kucing ini!"
"Tahu nggak Angel, makanan ini harganya mahal loh,"
"Mereke kucing kesayanganku, mulai sekarang kamu yang kasih makan kucing-kucingku. Setelah itu, baru kamu boleh makan juga,"

Semula Angeline pengen muntah melihat makanan kucing itu. Namun karena lapar, ia pun akhirnya mau makan juga.

Ni Luh, pembantu mereka diam-diam memberi makan Angeline. Namun bila ketahuan Terry, maka mereka kena murka. Dan Angeline akan dipukul oleh Mama Terry. Di rumah ini kedua pembantu mereka tidak boleh masuk ke dalam rumah. Jadi mereka tidak pernah tahu siksaan yang dialami oleh Angeline. Ni Luh hanya melihat perbedaan Angeline dari penampilan saat pagi menjelang ke sekolah. Rambutnya tak lagi dikepang dua dan terlihat berantakan. 

Angeline saat itu berusia 9 tahun, sekolah di SD Negeri dan memiliki sahabat yang baik. Bahkan mereka sering menawari Angeline bekal sekolah saat istirahat. Angeline memang tak pernah membawa bekal atau uang saku, alasannya ibunya lupa.

"Lupa kok tiap hari?" tanya temannya.

Ibu guru yang juga ramah, diperankan oleh Dewi Hughes pernah menemukan lebam di bagian bawah lehernya. Namun Angelina menutupinya. Hingga satu ketika ia pingsan karena kekurangan asupan makanan. Bu guru pun menyuapinya makan dan memintanya pulang lebih awal.

www.hidayah-art.com

Sesampainya di rumah ia tertidur karena lemas dan pusing. Mama Terry yang baru pulang dari belanja menemukan kucing kesayangannya mati. Ia pun melampiaskan kemarahannya dengan memukuli Angeline.

Sementara Midah yang kerja di Jakarta karena hatinya luka telah kehilangan bayi, sering menangis. Ia tak mampu menjawab pertanyaan sang majikan (Paramita Rusady) yang menanyakan bukti adopsi putrinya dulu. Dengan tekad yang bulat, ia pulang ke Bali dan mulai mencari keberadaan putrinya. Namun ia murka saat mendapati suaminya malah menikah lagi dan istri mudanya hamil.

"Ini rumahku! Aku kerja agar bisa membangun rumah ini. Dan kamu seenaknya menikah lagi dan sekarang dia hamiiil! Anak kita dulu kamu juaaal!"

Santo terdiam melihat kemurkaan Midah. Maka ia pun menurut saat disuruh mencari Angeline, karena tak ingin disuruh pergi dari rumah bersama istrinya yang tengah hamil tua.

Angeline tengah bingung karena Bu guru meminta murid-muridnya menuliskan kisah seorang ibu. Ia hanya memiliki kenangan indah bersama Papa John. Mama Terry justru selalu marah dan memberikan hukuman padanya. Bahkan pada bonekanya yang memiliki nama Luna, sering menjadi tempat curhatnya.

"Kalo aku bukan anak mereka, mengapa aku ada di sini, Luna?"

Perayaan Hari Ibu di sekolah pun tiba. Dengan panggung dan tamu undangan ibu-ibu  wali murid, mereka membacakan puisi atau kisah tentang ibu. Dan Angeline pun menceritakan tentang boneka Luna yang tak punya Ibu. Dari kisah itu terungkap pesan bahwa selama ini Angeline tak mendapatkan kasih sayang dari ibunya. 

Ni Luh, pembantu yang selama ini menyayangi Angeline dan telah keluar karena tak tega, pamitan pada temannya dan ingin bertemu Angeline. Ia tak menyadari bahwa saat itu Angeline sudah tiada. Dan beberapa hari berlalu usai sembahyan, Ni Luh yang meyakini bahwa hujan deras adalah pertanda adanya orang yang akan meningal, menangis pelan.



Suatu malam pintu rumah Midah diketuk oleh polisi. Ia diminta ikut ke rumah sakit untuk melihat Ageline. Midah bingung mengapa Angeline tiba-tiba di rumah sakit. Ia pun mengikuti kedua polisi dan mendapati tubuh kaku gadis mungilnya. Ia menangis meratapi kepergian putrinya yang belum pernah dilihatnya lagi. Midah menciumi gadis kecilnya sambil menangis meraung-raung. Sementara di luar halaman rumah sakit, Santo menyesal mengapa ia dulu tak menuruti anjuran istrinya agar menjual motor untuk melunasi tagihan persalinan.

______________________

Review Film ala Hidayah Sulistyowati

www.hidayah-art.com


Sejak awal saya bersiap akan menonton film Untuk Angeline, ada kisah pilu yang telah tertanam dalam pikiran saya. Bahwa Angeline meninggal dan jasadnya dimakamkan disembunyikan oleh Mama angkatnya. Penyiksaan mama angkat yang dikabarkan oleh media memang sangat kejam. Namun melihat langsung film yang diadaptasi oleh kisah nyata ini, melebihi bayangan saya.

Kisah hidup Angeline pada awalnya begitu menyenangkan. Ia memiliki ayah yang sangat mencintainya. Bahkan oleh Papa John, Angeline memiliki tabungan yang sangat besar nilai nominalnya. Ini yang bikin kecemburuan Mama Terry bertumpuk menjadi dendam.

Rupanya Kevin bukan lah anak kandung Papa John. Sementara sejak awal mengadopsi Angeline, Papa John langsung terpikat oleh bayi mungil yang terlihat cantik.

Saya menyaksikan penyiksaan yang dialami oleh Angeline dalam film ini dibuat singkat. Namun tetap saja saya tak tahan saat melihat Mama Terry yang murka karena Angeline pulang telat dari bermain ke pantai oleh ajakan tetangga mereka. Angeline tidak hanya dipukul berkali-kali. Namun kepalanya dimasukkan ke dalam bak mandi yang penuh airnya. Kemudian Mama Terry seperti kesetanan hingga membenturkannya ke dinding kamar mandi.

Saya memang tak sampai menangis sesengguka seperti penonton lain. Hanya ada sesak di hati dan saya mampu menahannya. Karena tangis saya sudah keluar saat berita hilangnya Angeline berujung dengan kabar penyiksaan oleh ibu angkatnya sendiri marak di media. Saat itu saya menangis, menyesali kisah hidup Angeline yang begitu mengenaskan. Sore itu hati saya kembali ada gumpalan sakit untuk Angeline. Untuk anak-anak di muka bumi ini yang mengalami kekerasan.

Film ini patut diapresiasi sebagai tontonan yang layak dijadikan pelajaran. Film yang bagus dalam hal karakter pemainnya. Terutama pemeran Midah yaitu Kinaryosih. Ia sangat menjiwai perannya sebagai ibu yang tak mampu membelai putri kandungnya. Hingga ia pun bekerja dengan penuh kasih sayang merawat putri majikannya. Juga artis cilik Naomi Ivo yang sangat ciamik memerankan Angeline. 

Seperti yang dituturkan oleh Sutradara Jito Banyu, film Untuk Angeline ini sebagai bentuk persembahan tragedi bocah kecil. Yaitu untuk mengenang Almarhumah Angeline dan dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli.

Dari sini pula saya mengingatka kembali peran kita sebagai orang tua, bahwa anak adalah manusia kecil yang memiliki hak dan patut kita hormati. Anak berbuat salah adalah wajar. Seperti juga orang dewasa yang masih sering berbuat salah. Dan tugas kita sebagai orang dewasa, entah orang tua, tetangga, guru, dan orang yang ada dan tinggal di sekeliling anak-anak, wajib melindungi mereka. Melindungi dari segala bentuk kekerasan fisik dan mental.

Saat mengetahui kasus ini pertama kali, ingatan saya tertuju pada kisah Ari Hanggara. Dulu saya nangis berderai-derai saat menyaksikannya bersama teman SMA. 

Apakah Film Untuk Angeline ini bisa jadi tontonan keluarga?

Saya sih menganggap film ini hanya boleh untuk usia 13 tahun ke atas. Kalo anak-anak di bawah usia tersebut, saya anggap belum memiliki penalaran tentang kejadian kekerasan yang ada di dalam film ini.

Hikmah apa yang bisa diambil dari film Untuk Angeline?

Banyak sih sebenarnya hikmah yang bisa diambil dari film ini. Yaitu :

- Jangan menikah dini

Pasangan suami istri yang menikah dini, tidak siap secara ekonomi dan mental menghadapi segala bentuk masalah yang akan menghampiri rumah tangga mereka. 

- Wahai Suami, Bekerja lah

Jangan menopangkan ekonomi keluarga hanya pada istri. Karena tanggung jawab ekonomi keluarga ada di pundak suami. Kasus Angeline ini muncul karena ayah kandungnya tak mampu melunasi biaya persalinan istrinya. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan memperoleh informasi, membuat mereka kehilangan buah hatinya.

- Dekati Anak Dengan Hati

Anak itu ibarat kertas polos. Jadi apapun dia kelak, kita lah yang mengotorinya atau menghiasinya dengan segala bentuk perlakuan. Bila kita memperlakukan anak dengan hati tulus, mencurahkan kasih sayang tanpa syarat, kelak ia akan tumbuh menjadi manusia yang sehat mentalnya.

Semoga nggak ada lagi hati anak yang terluka karena kekerasan. Semoga nggak ada lagi anak yang meninggal dan menjadi korban kekerasan manusia dewasa. Wassalamu'alaikum.

Yuk saksikan Trailer Film Untuk Angeline sebelum menyaksikannya di bioskop. 


11 komentar:

  1. duuh...jadi sediih, aku malah ngebayangin gimana perihnya siksaan yang diterima angeline yang asli. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang di film aja belum seberapa tuh, Mbak. Ngeri ya yang asli lebih parah deh

      Hapus
  2. Kalo nonton ini pasti berderai air mata deh akuu huhuhu

    BalasHapus
  3. Membaca review ini aja kok jadi sedih, apalagi kalo nonton langsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Li, aku aja ngenes banget lihat film nya :(

      Hapus
  4. Baca ini aja aq nangis...gmn nek nonton filmnya mbak :(

    BalasHapus
  5. Baca ini aja aq nangis...gmn nek nonton filmnya mbak :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin parah deh kayaknya, ayo nonton aja biar lebih merasakan kepedihan Midah.

      Hapus
  6. Wah. Samaan ni sukanya sama adegan Ni Luh hujan2an, hehe.

    Akting Roewina emang top beud jadi orang jahat, hihi!

    BalasHapus