Assalamualaikum Sahabat. Hari Batik Nasional Untuk Menjaga Keberagaman dan Persatuan NKRI. Sudah tahu kan Sahabat, kalo tiap tanggal 2 Oktober ada peringatan Hari Batik Nasional?
Hari Batik Nasional merupakan momen untuk memperingati telah ditetapkannya batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Wajar bila pemerintah berharap pada tanggal 2 Oktober, seluruh masyarakat Indonesia, baik pejabat pemerintahan, ASN, pegawai BUMN, karyawati di perusahaan swasta, serta pelajar dan mahasiswa, mengenakan batik.
The World City of Batik
Sebagai kota yang mendapat predikat 'The World City of Batik', Pekalongan merayakan Hari batik Nasional dengan menggelar berbagai acara bernuansa batik. Harapannya tentu saja agar batik tetap menjadi budaya yang dicintai dan dilestarikan oleh generasi penerus.
Saya sangat beruntung saat mendapat ajakan untuk menghadiri sebagian acara dalam gelaran yang bertema 'Pesona Batik NKRI'.
Hari Senin tanggal 1 Oktober 2018, saya bersama Archa Bella dan mba Ika Puspita berangkat menuju kota Pekalongan. Dari staisun Poncol kami menumpang kereta Kaligung dengan jam pemberangkatan 17.45 wib.
Satu setengah jam berikutnya kereta yang kami tumpangi sudah memasuki stasiun Pekalongan. Ada Hadi dan Nyi, pasangan suami istri blogger yang setia menjemput kami dan mengantarkan ke penginapan di rumah dinas Wakil Walo Kota.
Tak heran kalo Pekalongan mendapat predikat Kota Batik. Setiap sudut kota banyak ditemukan ornamen batik. Mulai dari gerbang ucapan selamat datang, beberapa gedung perkantoran, bahkan dinding pun dihiasi mural bernuansa batik.
Pusat penjualan produk batik dari kain, baju, celana, taplak meja, sprei, hingga sarung, ada di berbagai penjuru kota.
Bahkan toko penjual oleh-oleh khas kota Pekalongan pun menawarkan beberapa variasi sarung batik untuk buah tangan.
Kembali pada cerita saya yang beruntung mendapat undangan untuk hadir mengikuti serangkaian prosesi pekan batik. Ada enam blogger dari kota Semarang dan sekitarnya yang diajak serta mengikuti serangkaian acara.
Rumah Dinas Yang Nyaman Untuk Menginap
Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pekalongan menjadi tempat kami menginap. Rumah berukuran besar dengan tiga kamar tidur yang cukup luas. Masing-masing kamar bisa ditempati 4 orang.
Fasilitas yang ada di rumah ini ada kamar mandi dalam kamar dan di luar kamar. Juga ada dapur, ruang tamu, dan ruang tengah yang bisa digunakan untuk ngumpul dan ngobrol asyikk.
Dapur cukup luas dengan dilengkapi kulkas, lemari dapur, serta meja makan yang muat untuk 6 orang.
Saya tidur bareng mba Ika, sekasur berdua, hahaha. Cukup luas sih kasurnya, sisa kok hingga nggak perlu rebutan posisi.
Namanya juga ketemu teman blogger dari kota lain. Meski esok pagi kami kudu siap pukul 6.30 wib untuk mengikuti upacara bendera, nyatanya kami asik ngobrol sampai malam.
Ada Gita, Noorma, yang menemani kami ngobrol malam itu. Sementara mba Tanti Mechta, akan gabung besok pagi saat upacara bendera.
Sebelumnya ada mas Teguh, generasi penerus Batik Pekalongan, yang membagikan kain batik untuk kami pakai esok pagi. Selain itu ada juga Mas Trias bersama istri dan anaknya yang membawakan kami makan malam juga cemilan.
Sebelumnya ada mas Teguh, generasi penerus Batik Pekalongan, yang membagikan kain batik untuk kami pakai esok pagi. Selain itu ada juga Mas Trias bersama istri dan anaknya yang membawakan kami makan malam juga cemilan.
Makan malamnya enak loh. Sekotak nasi pecel yang lauknya ada banyaaaakkk. Ada telur dadar, tahu bacem, kerupuk, dan pergedel jagung.
Lihat di Ig stories yang judulnya Hari Batik, link nya ini nih :
Cemilan brownis dua kotak pun ditinggalkan untuk cemilan malam itu. Ah syudahlaaah, kami nggak bakal kehabisan ransum selama tinggal di kota Pekalongan yang ramah.
Oh iya, rombongan blogger Semarang masih kurang tiga pasukan niy. Ada Erina, Diko dan Koko yang masih dalam perjalanan. Dan paginya saya baru tahu kalo mereka di jalan saat dinihari, jam 02.00 berangkat dan tiba di rumdin sudah jam 03.30 WiB. Ya Allah, kalian setrooong.
Upacara Bendera dan Senam
Pagi itu kami bangun telat, gara-gara melek sampai pukul 1.30 dinihari. Namun kami masih punya cukup waktu untuk mandi bergiliran dan mempersiapkan diri dengan mengenakan sarung batik.
Terus terang saya agak parno kalo-kalo saat upacara, sarung batik saya melorot. Jadinya, saya minta bantuan Nyi untuk menyematkan peniti pada sarung yang saya kenakan.
Setelah sempat nge-teh dan nyemil seiris brownis, saya pun siap mengikuti upacara bendera.
Ah suka deh dengan kehidupan yang saat ini saya jalani. Setelah pertengahan Agustus, mengikuti upacara bendera dalam rangka hari Kemerdekaan 17 Agustus di Puri Asri Magelang.
Pagi ini saya kembali mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional di Pekalongan.
Terus terang saya sangat excited karena baru kali ini upacara bersarung batik. Terlebih pagi ini upacara bendera bakal diikuti oleh generasi penerus batik Pekalongan. Dari berbagai komunitas seperti Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan, ASEPHI, Genpi Pekalongan, Blogger Pekalongan, Pekalongan Heritage, DKKP, Paguyupan Kampung Batik Pekalongan, serta jajaran pemerintahan kota Pekalongan, TNI, dan POLRI.
Upacara digelar di halaman depan Museum Batik. Semarak peserta upacara sudah terlihat dari berbagai warna sarung yang mereka kenakan. Cantik dan ganteng semuanyaaa.
Mengenang kembali saat UNESCO mencanangkan bahwa Batik merupakan warisan budaya tak benda, tentu suatu kebanggan kita sebagai warna Indonesia.
Dan mengangkat tema Pesona Batik NKRI, diharapkan batik Pekalongan dapat menyatukan persatuan dan kerukunan NKRI.
Upacara bendera yang dipimpin oleh Wali Kota Pekalongan, yaitu Bapak M. Saelany Machfudz, berlangsung khidmat.
Terus terang saya agak parno kalo-kalo saat upacara, sarung batik saya melorot. Jadinya, saya minta bantuan Nyi untuk menyematkan peniti pada sarung yang saya kenakan.
Setelah sempat nge-teh dan nyemil seiris brownis, saya pun siap mengikuti upacara bendera.
Ah suka deh dengan kehidupan yang saat ini saya jalani. Setelah pertengahan Agustus, mengikuti upacara bendera dalam rangka hari Kemerdekaan 17 Agustus di Puri Asri Magelang.
Pagi ini saya kembali mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional di Pekalongan.
Terus terang saya sangat excited karena baru kali ini upacara bersarung batik. Terlebih pagi ini upacara bendera bakal diikuti oleh generasi penerus batik Pekalongan. Dari berbagai komunitas seperti Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan, ASEPHI, Genpi Pekalongan, Blogger Pekalongan, Pekalongan Heritage, DKKP, Paguyupan Kampung Batik Pekalongan, serta jajaran pemerintahan kota Pekalongan, TNI, dan POLRI.
Upacara digelar di halaman depan Museum Batik. Semarak peserta upacara sudah terlihat dari berbagai warna sarung yang mereka kenakan. Cantik dan ganteng semuanyaaa.
Mengenang kembali saat UNESCO mencanangkan bahwa Batik merupakan warisan budaya tak benda, tentu suatu kebanggan kita sebagai warna Indonesia.
Dan mengangkat tema Pesona Batik NKRI, diharapkan batik Pekalongan dapat menyatukan persatuan dan kerukunan NKRI.
Upacara bendera yang dipimpin oleh Wali Kota Pekalongan, yaitu Bapak M. Saelany Machfudz, berlangsung khidmat.
Setelah upacara bendera bersarung batik, Bapak Wali Kota pun melepaskan balon udara. Kemudian seluruh peserta mengikuti senam gemu famire. Seru ih, saya pun turut serta karena ingin bergerak demi tubuh yang sehat.
Setelah lelah upacara dan senam bersama, ada pemotongan tumpeng sebagai simbol dimulainya acara peringatan hari batik nasional di Pekalongan. Kembali bapak Wali Kota memotong tumpeng dan memberikannya pada perwakilan dua tamu yang hadir.
Jelajah Kampung Batik
Kalian penasaran kah di mana kampung batik di kota di Pekalongan? Yuk, saya ajak mengikuti kami menjelajahi kampung batik yang ada di kota Pekalongan ini.
Kampung pertama yang kami datangi adalah yang terdekat dengan Museum Batik, yaitu kampung batik Pesindon. Wow, kami disambut musik terbang tombo ati. Musik yang rampak dengan syair shalawat bikin hati menjadi riang gembira.
Di kampung batik Pesindon, tour diisi dengan melihat langsung proses membatik di batik Larissa. Ada anak SD yang sedang membatik pada selembar kain. Mereka udah pintar loh mewarnai pola yang ada di kain. Wah sepertinya Pekalongan nggak perlu cemas, karena generasi penerus batik siap melanjutkan proses regenerasi.
Di sekretariat kampung batik Pesindon ini juga diserahkan plakat generasi penerus batik Pekalongan.
Di sini ada sajian jajan pasar khas kota batik ini. Juga ada minuman Kopi Tahlil yang legendaris. Saya pun menyicipi sajian yang sudah disediakan.
Kopi Tahlil yang panas menciptakan rasa hangat yang menyebar di seluruh tubuh saya. Kepala pening efek kurang tidur semalam, luruh sudah. Alhamdulilah.
Penyusuran kami berlanjut ke wilayah batik berikutnya, yaitu Kampung batik Kauman. Di sini ada grup musik Terbang Genjring yang menyambut kedatang kami.
Di Omah Kreatif Kampung Batik Kauman, sedang ada opening workshop membatik tulis yang diikuti pelajar SMP se-kota Pekalongan. Seru nih acara di sini, rame dan meriah.
Waaahhh, penyusuran ke kampung-kampung batik ini, kami selalu mendapatkan sambutan yang hangat. Dan tentunya ada pula sajian jajanan khas yang mengundang kami untuk menyicipinya.
Kampung batik berikutnya yang mengisi jadwal penjelajahan kami adalah Kampung Landungsari. Di sini pusatnya cantik baik cap maupun tulis di kota Pekalongan.
Waaahhh, penyusuran ke kampung-kampung batik ini, kami selalu mendapatkan sambutan yang hangat. Dan tentunya ada pula sajian jajanan khas yang mengundang kami untuk menyicipinya.
Kampung batik berikutnya yang mengisi jadwal penjelajahan kami adalah Kampung Landungsari. Di sini pusatnya cantik baik cap maupun tulis di kota Pekalongan.
Dan lagi-lagi ada musik rampak khas Pekalongan memeriahkan gang canting yang menjadi rumah para pengrajin canting.
Penjelajahan kampung batik berakhir di sini dengan makan siang. Menunya tentu saja khas makanan kota batik. Ada Tomat Pete, Megono, dan Soto Grombyang.
Penjelajahan kampung batik berakhir di sini dengan makan siang. Menunya tentu saja khas makanan kota batik. Ada Tomat Pete, Megono, dan Soto Grombyang.
Kojahan Batik dan Pesta
Acara kemeriahan hari batik masih berlanjut hingga malam nanti. Ada kojahan batik yang akan berlangsung mulai pukul 7 malam. Namun kami pindah ke Pesonna Hotel terlebih dulu. Nanti deh saya ceritakan pada artikel selanjutnya, mengapa kami pindahan dari rumah dinas Wakil Wali Kota ke Pesonna Hotel.
Kojahan itu artinya adalah ngobrol sambil duduk di kursi yang santai. Dan malam itu memang disediakan kursi untuk ngobrol dengan diiringi musik santai.
Sebelum acara Kojahan, ada kirab budaya yang turut memeriahkan pesta resepsi hari batik di Pekalongan.
Kirab yang diikuti oleh 150 penari Rodat, Prajurit Tosan Aji, Prajurit pembawa Panji Batik, Pemudik, dan Pasukan Canus.
Rupanya iring-iringan kirab itu sudah dimulai sebelumnya dan berakhir di depan Museum Batik. Mereka kirab dan perform tarian masing-masing. Saya sempat mengabadikan rancak tarian Rodat di Ig stories. Di atas udah aku kasih link nya ya.
Malam itu tamu merasa terhibur dengan tarian yang memiliki gaya keunikan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut juga diumumkan pemenang lomba cipta Selendang Batik Motif NKRI. Keempat pemenang menampilkan motif selendang masing-masing yang terlihat unik dan kekinian.
Oiya, catat juga ya Pekan Batik Nusantara 2018 yang akan berlangsung mulai tanggal 20 - 24 Oktober 2018. Dengan mengambil tema "Pesona Batik Peranakan Wujud Akulturasi Budaya" akan diselenggarakan di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan.
Acara ini merupakan peringatan Hari Batik ke-9 dan 10 tahun penyelenggaraan Pekan Batik Nasional.
Kojahan itu artinya adalah ngobrol sambil duduk di kursi yang santai. Dan malam itu memang disediakan kursi untuk ngobrol dengan diiringi musik santai.
Sebelum acara Kojahan, ada kirab budaya yang turut memeriahkan pesta resepsi hari batik di Pekalongan.
Kirab yang diikuti oleh 150 penari Rodat, Prajurit Tosan Aji, Prajurit pembawa Panji Batik, Pemudik, dan Pasukan Canus.
Rupanya iring-iringan kirab itu sudah dimulai sebelumnya dan berakhir di depan Museum Batik. Mereka kirab dan perform tarian masing-masing. Saya sempat mengabadikan rancak tarian Rodat di Ig stories. Di atas udah aku kasih link nya ya.
Malam itu tamu merasa terhibur dengan tarian yang memiliki gaya keunikan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut juga diumumkan pemenang lomba cipta Selendang Batik Motif NKRI. Keempat pemenang menampilkan motif selendang masing-masing yang terlihat unik dan kekinian.
Oiya, catat juga ya Pekan Batik Nusantara 2018 yang akan berlangsung mulai tanggal 20 - 24 Oktober 2018. Dengan mengambil tema "Pesona Batik Peranakan Wujud Akulturasi Budaya" akan diselenggarakan di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan.
Acara ini merupakan peringatan Hari Batik ke-9 dan 10 tahun penyelenggaraan Pekan Batik Nasional.
Dalam Pekan Batik Nusantara akan diadakan Pameran Nasional, Konferensi Nasional, Business Meeting, Workshop, Festival Kuliner Nusantara, Rembug Batik, Gelar Budaya, Karnaval Batik, dan Performance Art.
Catat tanggalnya ya, dan segera booking hotel agar jalan-jalan kalian di kota Batik berlangsung lancar. Sayangnya saat pekan batik tersebut, saya sedang ada acara, jadi nggak bisa menyaksikan keseruannya. Cerita ya kalo kalian datang pada pekan batik nusantara. Wassalamualaikum.
Catat tanggalnya ya, dan segera booking hotel agar jalan-jalan kalian di kota Batik berlangsung lancar. Sayangnya saat pekan batik tersebut, saya sedang ada acara, jadi nggak bisa menyaksikan keseruannya. Cerita ya kalo kalian datang pada pekan batik nusantara. Wassalamualaikum.
Seru banget ya acaranya, selain itu yang berpartisipasi juga banyak banget. Bangga deh banyak masyarakat yang masih memperhatikan seni budaya indonesia.
BalasHapusSaya salut banget sama masyarakat indonesia yang ikut berpartisipasi merayakan hari batik nasional.
BalasHapusSeru banget ya mbak acaranya, ada kirabnya juga.
BalasHapusWih kayaknya acara pekan batik nusantara juga gak kalah seru deh, jadi pengen ikutan nih hihi.
BalasHapusBanyak acara bagus bulan Oktober ini. Pingin ih liat nanti pekan batik nusantara juga
BalasHapusKami berangkat pagi-pagi ngebut Bu hihi, untung waktu itu pas sepi. Aaak kangen Pekalongan dan segala keramahan orang-orangnya. Kapan-kapan ngetrip lagi kesini ya Bu bareng rombongan, terus nginep di Pesonna Inn lagi ����
BalasHapusDaebak! Ada kampung batik yah, unch pengen banget ke sana. Sukses acaranya yah kak.
BalasHapusBatik Pekalongan ini favoritku banget, Bahannya adem jatohnya pas dibadan, cuma harganya juga lebih mahal daripada batik Jogja :))
BalasHapusJuosss...sayang aku ketinggalan kereta pfftt
BalasHapusSeru berbatik ria y mba..sayangnya aku tak bisa menjadi tuan rumah yg baik dan hanya bisa sebentar menemui teman2 dari SMG. Semoga tidak kapok ya mba ke Kota Batik..
BalasHapusWaah asyik banget nginep di rumah dinas wakil walikota, acaranya seru banget ya, acara seperti ini membuat batik semakin dikenal dan disukai ya
BalasHapusBatik pekalongan udh populer bgd. Kalok ke pekalongan, trs nggak beli batiknya, rasanya ada yg kurang.
BalasHapusItu yang lagi pakai batik blogger semua nya mba? Aku juga suka sama batik pekalongan bagus bagus corak nya, btw apa makanan yang kenyal kenyal itu mba? Pengen
BalasHapusTerakhir ke Pekalongan, sekadar lewat aja. Kapan-kapan mampir atau menginap agak lamaan. Sekalian borong batik di sana :D
BalasHapusJadi semuanya pakai sarung batik? Aku dulu lumayan suka sarungan. Nalinya yg kenceng biar gak mlorot, hihihi
BalasHapusMemang ya batik kudu di lestarikan. Jalan2 ke kampung batiknya seru
Aku suka banget sama batik Pekalogan yang kaya corak dan warna!
BalasHapusAku juga salfok sama jajanan pasar di atas itu.
Paling suka sama jajanan pasar dari daerah Jawa yang terbuat dari roti sumbu alias ubi, ketan, kelapa muda.
Bikin candu!
Meriaaah banget mbaaa.. seneng liatnya! Apalagi Batik adalah kekayaan budaya Indonesia yang sangat unik dan diakui dubia internasional jugaaaa. Bangga yaaa
BalasHapusWah seru yaaaa. Pekalongan emang terkenal bagus2 batiknya dna udah terkenal mendunia bahkan yaaa...
BalasHapusBahkan ada perajin canting dll yg merupakan pelengkap alat membatik. Berharap moga budaya batik Pekalongan bisa lestari ya mbak...
Luar biasa ya program pemerintah pekalongan menjaga kearifan lokal terutama batiknya.
BalasHapusAku suka pakai batik tapi belum bisa membedakan mana batik pekalongan atau batik jogja, walau begitu aku bangga melestarikan batik dan sepertinya saat ini batik tidak dipakai utk acara tertentu, tapi bisa untuk sehari-hari
BalasHapusWalaupum sudah lewat tak ada kata terlambat untuk mengucapkan "Selamat Hari Batik Indonesia". Batik wajib kita lestarikan sebagai salah satu unsur budaya bangsa.
BalasHapusSeru banget ya Mbak rangkaian acaranya.. dan pemerintah Pekalongan emang niat banget ya menyelenggarakan itu semua. Keren deh. Inspiratif buat kota2 lain ��
BalasHapusBangga banget jadi orang Indonesia karena corak batiknya beragam, i love batik lah pokoknya :)
BalasHapusSenangnya bisa berbatik ria ya Mbak. Kalau saya sih pakai batik senangnya dalam bentuk pakaian rumahan karena lebih nyaman.
BalasHapusAku suka nfumpulin kain batik utuh mbak
BalasHapusJadi dress code putih dan bawahan batik ya. 2 Oktober kmrn juga anak saya wajib pakai batik ke sekolah tapi nggak ada upacara hehe
BalasHapusJadi dress code putih dan bawahan batik ya. 2 Oktober kmrn juga anak saya wajib pakai batik ke sekolah tapi nggak ada upacara hehe. Tapi pas banget lg belajar ttg tema pakaian pas berbarengan ada hari batik
BalasHapusEmang harus seperti ini ya untuk menjaga kecintaan kita pada batik. Dipakai sebagai apapun tetap cantik lah batik kesayangan kita semua.
BalasHapusApalagi sekarang model pakaian batik udah cakep-cakep ya, Mba. Anak-anak muda juga mulai seang pake batik :)
BalasHapusWah seru ya Mbaa.
BalasHapusBatik jd identitas bangsa.
Btw aku juga serem liatnya. Kekhawatiran kita sama. Takut melorot klo gk di penitiin.
Hehhehe
Batik Pekalongan memanf istimewa yaa...
BalasHapusDari motif hingga harga yang mampu bersaing.
Mari kita pakai batik khas Indonesia.
tanggal 2 kemarin, demi memperingati hari batik, kami juga dapat instruksi dari pusat untuk pake batik saat ngantor.
BalasHapusPekalongan memang identik dengan batiknya yaa, Mba. Dulu, kalo dengar nama kota Pekalongan disebut, yang muncul di pikiranku adalah batik :)
Yupp bener banget mba, siapa yg akan membanggakan NKRI kl bukan kita sendiri ya. Terutama batik, itu warisan budaya kita ya.
BalasHapusMbak Hiday ke sini lagi ya pas Pekan Batik Nasional, heheheh biar seru dan kangen deh ketemu lagi. Meski semalam udah ketemu, di hatiku kamu selalu juara. Love
BalasHapusEh ternyata ada kampung batik juga to di Pekalongan. Kirain tiap sudut Pekalongan selalu ada yang bikin batik. Hahaha. Kapan-kapan main ke kampung-kampung batik di Pekalongan ah.
BalasHapus