Semoga sehat semua ya hari ini, kalo pun tengah dirundung sakit, moga lekas kembali sehat. Aamiin...
Hari ini langit di kota Semarang tengah mendung. Namun seperti biasa, saya tak pernah mau suasana cuaca mempengaruhi hati, heheee...
Saat ini saya justru tengah bergembira, kalo tak boleh dibilang sangat bersemangat. FYI, pekerjaan saya di kantor nyaris saya rampungkan. Saya ingin sekali bisa segera mengurus surat pengunduran diri. Ada begitu banyak keinginan yang tersendat karena urusan yang satu ini. Pasti ada sebagian teman yang sudah tahu keinginan saya untuk bisa resign.
Mengapa saya ingin resign? Ah, saya tak ingin menjelaskan di sini. Bukan, saya bukan takut ada teman kerja yang membaca tulisan ini. Di tempat kerja sih sudah bukan rahasia lagi tentang keinginan saya ini, hihiii
Nyaris seperti obsesi siiih *psst...
Tahu nggak sih temans, sebenarnya saya kepengen resign itu sudah luamaaa sekali. Sejak si bungsu masih balita (sekarang usianya nyaris 15 tahun, bulan mei nanti, Inshaa Allah). Tapi ketunda terus sampai detik ini.
Ada yang bilang, udah lah anak-anak kan sekarang udah besar, kamu mau ngapain di rumah?
Yeee, banyak donk yang bisa saya kerjakan di rumah meski anak-anak mungkin kurang membutuhkan kehadiran emaknya ini seratus persen.
Ada yang menuduh saya membuang rejeki dengan resign? Kan, udah terbiasa menerima gaji bulanan? Ntar kaget lho kalo nganggur di rumah dan tangan kosong. Hanya menanti duit dapat dari suami, ngenes lho!
Ada-ada aja yang berani ngomong seperti ini. Rejeki itu kan datangnya dari Allah. Meski saya sudah tidak ngantor lagi, ada banyak pintu rejeki dari tempat lain. Dari mana? Banyak, dan saya tidak mau khawatir tentang hal ini.
Oiya, saya malah udah nerima rejeki dari menulis. Iya, meski jarang banget ngirim tulisan ke media, saya bisa lho nerima duit dari menulis. Alhamdulillah, meski belum resign, saya masih bisa meluangkan waktu menulis. Menjadi kontributor sebuah web wisata.
Dulu sebelum jadi kontributor web wisata, saya udah senang jalan. Bareng teman, atau saudara ke tempat wisata yang sebagian besar masih di area Jawa Tengah. Trus kalo sama keluarga kecil, udah sering jalan juga meski masih di area yang sama. Yang terjauh itu ke Jawa Timur, menguatkan tali silaturahim dengan tetangga yang udah pindah ke Blitar. Dan pulangnya mampir ke situs Candi Penataran yang eksotik.
Abaikan penampakan modelnya *minta disambit* whuahahaa
Pernah juga suami ngajak saya dan anak-anak berlibur ke kota Pacitan yang sepi. Iya sepi, karena kami nyampe udah malam. Nyari penginapan udah susah, karena long weekend. Akhirnya dapat juga penginapan sederhana murah meriah, rate nya IDR 125.000, hahahaaa. Sepadan lah dengan tipe kamar untuk berdua dan fasilitas kamar mandi dalam serta kipas angin. Tapi gak masalah, udara kota Pacitan malam itu nggak seberapa panas. Penginapan ini cuma menyediakan minuman teh pas pagi hari. Untuk sarapan, kami cari di luar dan kebetulan penginapan ini dekat pasar. Waaah, bisa bebas memilih kuline setempat yang murah meriah, hihiiii.
Destinasi kami kali ini adalah pantai di kota yang terkenal dengan sebutan seribu pantai. Namun karena ingin eksplore satu pantai aja, kami memilih pantai Klayar yang terkenal dengan keindahan panoramanya. Ada patung "spinx", suara seruling samudera hingga pasir lembutnya.
Mirip patung spinx di Mesir |
Puas main air seperti pantai pribadi |
Langsung menghadap samudera Indonesia |
Asik kan bisa jalan-jalan bareng keluarga begini?!
Pernah juga kami sekeluarga ditambah adik-adik saya dan bapak ibu, diajak suami jalan-jalan sampe ke pulau Bali. Suami yang nyetir sendiri dari Semarang. Mampir dulu di rumah kakak sepupu di Surabaya buat menguatkan tali silaturahim. Maksudnya sih numpang nginap, hahahaaa
Sayangnya, saat jalan-jalan ke Bali itu kami hanya mengandalkan kamera biasa, yang hasil fotonya mesti dicetak di studio. Dan, karena sering dilihat, dilepas dari album fotonya juga, entah kemana foto-foto kami sekarang.
Iya sih, kami bisa saja pergi lagi wisata ke pulau Bali, ambil foto lagi dan pasang di medsos, hahaaa *biar pada muntah yang lihat
Namun, sejak jadi kontributor web wisata, saya tak lagi cuek saat jalan-jalan. Saya perhatikan betul perlengkapan jaln-jalan, seperti kamera. Saya nggak mau kehilangan momen penting dan unik yang bakal saya temukan di obyek wisata. Meski obyek wisata yang saya datangi adalah kota sendiri, tempat saya tinggal bersama keluarga.
Saya bangga tinggal di Semarang. Banyak banget tempat wisata yang bisa disambangi. Ada wisata heritage, alam, budaya hingga kuliner. Sebagai warga Semarang, siapa coba yang mengenalkan destinasi wisatanya kalo bukan saya sendiri?! *angkat dagu sombong
Dan ternyata, saya masih kurang update seputar Semarang. Ada beberapa kawasan wisata yang belum pernah sekali pun saya sambangi. Tugh...masih mau sombong, Wati? *nunduk malu*
Menjadi konributor, saya jadi harus merasakan dengan segenap indera perasa. Hirup aroma lokasi wisata, asal jangan TPS aja yang baunya naudzubillah...
Lepaskan mata memandang setiap sudut lokawisata. Gunakan hati dan buka pikiran, jangan terhasut dengan review teman atau orang lain yang pernah menyambangi obyek wisata. Jadi gunakan "rasa" yang kita miliki untuk menikmati setiap aroma yang mengalir di udara.
Beberapa foto yang saya ambil untuk melengkapi tulisan wisata saya di wisata Semarang ini, masih harus diperbaiki banyak banget. Meski nggak harus pintar soal teknik penggambilan gambar di lokasi, paling enggak saya memang harus belajar, belajar, dan belajar terus.
Pasar Gang Baru |
Pemandian Air Panas Gonoharjo |
Gereja Blendug |
Lekker Paimo |
Masjid Menara |
Tuh kan, nggak harus bingung pengen jalan-jalan ke manca negara. Bisa kok jalan-jalan di kota sendiri, cari tempat-tempat unik yang masih belum dieksplor dan sebarkan di media sosial.
Yuk, mulai jalan-jalan :D
Wassalamu'alaikum....
Wassalamu'alaikum....
Insya Allah selalu ada rezeki ya mbak buat ibu ruam tangga maupun ibu pekerja semua pilihan masing-masing
BalasHapusAlasan sebenarnya resign sih karena udah jenuh lihat angka-angka, mbak Lid... Pengen di rumah aja, trus sesekali keluar rumah buat dolan :D
Hapusiya ya mba...sebenarnya negeri kita kaya akan tempat wisata...PR nih buat pemerintah biar dibenahi tempat2 wisatanya biar tambah bagus fasilitasnya dan orang2 mau berkunjung ke negeri sendiri..
BalasHapusYup, pemerintah setempat kudu mbenahin fasilitas jalan, toilet yang bersih dan penduduk lokalnya juga, mengajak mereka lebih sadar sebagai nyonya rumah yang ramah dan tidak menyalah gunakan wisatawan dengan menaikkan harga-harga.
HapusIn shaa Allah tetap bisa berkarya meski dari rumah ya Bunda. Semoga dimudahkan keinginan resign-nya ^_^
BalasHapusAamiin, pengen banget, moda segera terwujud ^^
HapusWaaah banyak banget yaa destinasi wisata yg olenya mulai dr wisata budaya smp wisata alam.
BalasHapusPantainya juga keren ihhhh.
Baru tahu.ada pantai klanyar
TFS mak...
Itu hanya di Jawa aja, lho mbak. Pantai Klayar di Pacitan, candi Penataran di Blitar, semua memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda.
HapusBetul mbak...sebenernya negeri sendiri sarat tempat wisata yg amazing...tp pemerintah krng fokus shgg fasilitas n kenyamanan pengunjung krng diperhatikan... btw... foto mirip patung spinx nya kerenn...heheh
BalasHapusSetuju banget, pemerintah memang harus membenahi banyak hal di sektor parisiwata, agar wisatawan nyaman saat mengulik keindahan budaya dan tempat wisatanya.
HapusIya, itu patung mirip spinx emang keren. Ayo ke pantai klayar di Pacitan :)
Wah, semarang harus dijadikan destinasi liburan saya klo mudik, nih. Klo kelak saya kesampaian maen ke semarang, kita kopdaran, yuk? ;)
BalasHapusMonggo, mbak Rosi, aku siap jadi tour guide :)
Hapusah aku malah belum pernah piknik ke luar negeri, muter muter seputar semarang muluuuuu huahuahuaa...
BalasHapusHuahahaa... Don Suke, di Semarang juga eksotis lho, apalagi tempat wisata baru itu yang ada monkey-nya, xixiii
HapusMasjid menara ini di Semarang ya, mba? Aky belum pernah ke sana. Padahal dulu kuliah di Semarang. :D pantainya masih bersih ya, warna birunya sukaaa! ♥
BalasHapusMasjid menara ini di Semarang ya, mba? Aky belum pernah ke sana. Padahal dulu kuliah di Semarang. :D pantainya masih bersih ya, warna birunya sukaaa! ♥
BalasHapusIyaaa, ada di Semarang kok Ila... Nanti ramadhan kesini, buka puasanya sama makanan khas Arab tuh.
HapusPantai Klayar di PAcitan ini emang cantik, ayo kesana <3
Lekker Paimo nya kaya martabak yah
BalasHapusKalo yang isi jagung manis, telur, sosis dan keju mozarella emang kayak martabak. Tapi yang original, isi coklat/ coklat kacang sih renyah :D
HapusBenar sekali, Mbak. Rejeki dari Allah. In shaa Allah di rumah pun bisa berkarya dan menghasilkan. Salam.
BalasHapusAamiin, In shaa allah ya mbak, selalu ada rejeki kalo tangan kita bergerak :D
Hapuswiih pengen seharian ngulik semarang jadinya. Aku udah menikmati jadi emak-emak rumahan sekarang bu Hidayah. Apalagi nambah ada Bintang ..wis jan bener-benar jadi mbok mban ..hihi.
BalasHapusHahaaa... Bintang cakep kayak mas Surya ya mbak.
HapusYuk diajak ke Semarang semua, jalan-jalan dan kulineran :D
Rejeki mah udah ada yang atur, mau kerja kantoran atau di rumah, rejeki selalu menemukan jalannya. Eaah.. Btw, itu pantainya kece euy...
BalasHapusTempat wisata di tanah air juga bagys-bagus dan jumlahnya juga banyak
BalasHapusKita memang harus ikut memromosikan keindahan Indonesia
Terima kasih atas reportasenya
Salam hangat dari Surabaya
Alhamdulillah ya mbaa, jadi makin bersemangat nulis abis gabung disitu hihihi...semoga berkah yaa semuanya, diancarkan aamiin :*
BalasHapusUntuk sekedar menghilangkan penat dari padatnya aktivitas sehari-hari, sudah sangat cukup kok menyusuri tempat-tempat lokal yang tidak kalah bagusnya. Dan, lebih mudah disesuaikan dengan isi dompet hehe... Salam!
BalasHapusRejeki mah ada saja asal ada usaha. Keren deh berusaha untuk resign disaat banyak orang untuk kerja jadi karyawan.
BalasHapussalam
jadi pngen lburan ke pantai juga nih heheh :)
BalasHapusWaaah, serunya jalan-jalan dengan keluarga...
BalasHapusBetul mak, saya sependapat. Wisata memang tak harus ke manca negara. Banyak destinasi wisata dalam negeri yang bagus, cuma pengelolaan dan promosinya yang belum baik. Semoga dengan kita (wisatawan domestik), destinasi tersebut mendapat perhatian lebih dari pengelola, terutama pemerintah.
Semoga impiannya segera terwujud ya Mak... ^^ Wish you all the best!