Assalamualaikum Sahabat. Saya mengalami kehamilan pertama saat usia 26 tahun, dua bulan setelah menikah. Tokcer banget ya, alhamdulillah tentunya patut disyukuri. Terlebih ada banyak pasangan suami istri yang ingin sekali menimang bayi namun belum terwujud. Atau mesti nunggu sekian tahun, seperti adik kandung saya yang nunggu 8 tahun baru memiliki anak.
Namanya juga pengalaman pertama hamil, perasaan jadi nano-nano gak karuan. Takut nanti bayinya kenapa-napa, saya juga takut keguguran. Tapi senangnya saya dikelilingi keluarga yang suport banget kehamilan pertama ini. Dari suami-ya iya lah-orang tua dan mertua, keluarga besar bapak ibu saya, dan tentu adik-adik saya.
Banyak pesan berupa saran, nasihat, dukungan yang bermaksud untuk kebaikan saya dan calon bayi di rahim. Sebagai calon ibu yang masih awam, saya hanya bisa mengiyakan dan bilang terima kasih.
Saya sendiri lebih menyukai saran dari tenaga kesehatan dan mencari info dari buku atau majalah kesehatan. Saat itu mana ada sosial media. Namun saya bersyukur ada majalah parenting yang menjadi sumber info akurat karena diasuh oleh profesional di bidang kesehatan.
Meski sudah lama berlalu, saya masih mengingat tanda-tanda hamil yang saya alami. Saat itu saya langsung yakin kalo hamil begitu mengetahui bulan Agustus tidak haid. Karena selama ini jadwal menstruasi tidak pernah terlambat.
Tidak Perlu Baper Hingga Terlibat Moms-War
Dari dulu sampai sekarang yang namanya beda pendapat antar perempuan nggak pernah berhenti. Sebagai mamah muda waktu itu saya kurang nyaman misal beradu pendapat tentang kehamilan.
Apalagi saya nggak merasakan ngidam atau pengen sesuatu sebagai satu tanda-tanda hamil. Tanda kehamilan saya cuma menstruasi yang mendadak nggak hadir. Karena sebelumnya nggak pernah terjadi, saya langsung meminta suami membelikan test untuk kehamilan. Begitu hasilnya positif baru lah suami mengantar saya ke dokter di salah satu rumah sakit swasta. Dan hasilnya sama, saya hamil.
Seneng banget dan bersyukur, kami berdua sampai cepet-cepet ngabari keluarga saya dan suami tentang kabar bahagia ini.
Di tempat kerja yang karyawannya kebanyakan perempuan dan udah menikah, kabar saya hamil pun disambut gembira. Kami jadi larut dalam perbincangan tetang kehamilan. Teman-teman saya yang udah pernah hamil saling menuturkan tanda-tanda hamil masing-masing.
Jadi sebenarnya dari dulu sampai sekarang, selalu ada moms-war. Namun dulu tanpa sosial media dan nggak sampai bersitegang. Wong namanya juga bermula dari obrolan santai. Paling debat aja dan diakhiri dengan ngakak bersama kalo ada yang mulai berbicara dengan nada tinggi. Biasa kan sesama perempuan ada yang saling nggak mau kalah kalo ngomongin sesuatu.
Kalo sekarang udah berbeda dengan adanya sosial media. Isu MPASI juga jadi salah satu topik moms-war unggulan selain isu ASI vs Susu Formula, dan isu ibu rumah tangga vs ibu bekerja. Juga tanda-tanda hamil mana yang lebih akurat dan bisa dipercaya.
Padahal ada banyak tanda kehamilan dan semua bisa aja benar. Karena itu tadi, tiap perempuan hamil memiliki tanda kehamilan yang berbeda. Jadiii... gak usah diperdebatkan juga ya. Apalagi sampai jadi baper gara-gara tanda-tanda hamil kamu nggak seperti bumil kebanyakan.
Dalam keluarga saya, dari pihak ibu, hampir sebagian besar sepupu saya memiliki keunikan yang serupa saat masa kehamilan. Kami nggak pernah merasakan mual saat hamil muda. Rata-rata persalinan yang kami alami juga lancar prosesnya.
Beda dengan keluarga suami saya, hampir semua adik dan kakaknya mengalami mual yang parah saat hamil muda. Bahkan kakak ipar saya memiliki tanda-tanda hamil peka terhadap aroma masakan. Jadi saat hamil awal hingga trimester kedua, dia nggak pernah masuk dapur. Saat ART Ibu mertua goreng tempe aja, kakak ipar saya lari keluar dari kamar menuju rumah bagian depan. Saya kasihan kalo melihat masa awal kehamilannya.
Jadi di dalam keluarga suami, saya tergolong bumil yang nggak normal. Karena nggak ngalami mual atau morning sickness. Saya hanya tertawa geli mendengar komentar ipar yang ngiri saat melihat saya santai menjalani kehamilan trimester awal.
Masa Kehamilan Tiap Perempuan Punya Keunikan Masing-Masing
Udahan ya bapernya, kasihan dedek bayi di rahim. Saya aja yang nggak pakai ngidam saat hamil, nggak baper kalo dengerin bumil lain yang ngidam.
Pernah sih saya membayangkan, kalo ngidam tentu enak ya karena bakal disayang suami. Pasti suami bakal memenuhi ngidam yang kita rasakan. Misal nih pengen makan kepiting soka. Wuihhh membayangkannya aja udah terasa tuh daging lunak dengan bumbu saus Padang yang bakal meleleh di lidah.
Trus saya berpikir, kalo misal di penjual seafood nggak sedia kepiting soka, ntar bayi di perut jadi tukang ngiler dong. Iya kaaan, ada mitos kalo ngidam nya nggak terwujud ntar kalo udah lahir, bayinya bakal suka ngiler. Hahahaa.
Meski saya nggak percaya mitos-mitos kehamilan, bersyukur juga sih karena enggak ngalami masa ngidam. Suami aja dulu sempat bingung.
Katanya,"Kamu beneran hamil?"
"Lah, bener dong, emang kamu nggak percaya?" saya jawab dengan sewot dong.
"Yah nggak kelihatan sih. Perut masih rata, kamu juga nggak mual-mual. Bahkan nggak pernah ngidam minta apa gitu..."
Lucu ya suami saya malah pengen lihat istrinya ngidam. Saya aja senang loh karena kalo nggak ngidam gitu kan jadi nggak nyusahin dia. Udah kerja sering lembur, demi nabung buat sekolah si dedek, masih juga diminta belikan makanan sepulangnya.
Sebelum pandemi, saya baru aja mendapat kabar kalo salah seorang keponakan hamil muda. Saya sebenarnya akan mengunjungi rumahnya bertepatan dengan acara pengajian 4 bulanan. Sayangnya ada pandemi yang menghalangi rencana pengajian dengan mengundang keluarga besar. Kami pun akhirnya mengirim doa dari rumah masing-masing.
Keponakan ini juga yang sempat mengabarkan tentang flek yang muncul saat kehamilan trimester awal. Saat itu awal bulan April, pemberlakuan PSBB tengah berlangsung ketat. Banyak perumahan yang menutup gerbang dengan portal dan ada petugas yang berjaga.
Akhirnya saya hanya bisa memintanya untuk mengakses Halodoc. Waktu itu berkunjung ke klinik kandungan di rumah sakit, sungguh suatu hal yang menyeramkan. Dokter pun belum berani membuka tempat prakteknya. Keponakan saya curhat, kehamilannya adalah anugrah. Tapi hamil saat ada pandemi merupakan ujian kesabaran bagi perempuan hami.
Saya menyarankan ponakan agar segera konsultasi online dengan dokter spesialis kandungan di Halodoc. Dia bisa nanya seputar masalah kehamilan yang dialaminya. Juga bagaimana yang harus dilakukannya bila flek nya masih tetap muncul.
Saya sendiri udah dua tahun ini suka baca artikel di Halodoc. Semenjak suami mengalami serangan jantung dan mesti rutin ke dokter tiap bulan. Saya mencari tahu kandungan obat yang diberikan dokter pada suami. Ya pengen tahu aja sih kandungannya apa, trus ada nggak efek negatif dari obat itu.
Menyenangkan dengan hadirnya Halodoc ini sejak tahun 2016. Dahulu awal munculnya saya ingat masih berupa webiste. Kemudian berjalannya waktu telah beralih menjadi aplikasi.
Selain fitur tanya dokter, yang bisa kamiu pilih untuk kosultasi sesuai dengan kebutuhan. Di sana ada banyak dokter spesialis dan bisa langsung memilih dokter mana untuk nanya seputar sakit yang kamu alami.
Ada juga fitur beli obat yang lengkap dengan harganya dan sangat terjangkau. Bahkan kalo kamu butuh info rumah sakit di kota tempat tinggalmu, bisa dicari dengan mudah. Kamu bisa menemukan rumah sakit terdekat dengan tempat tinggal.
Yang paling sering saya akses tentu saja artikel kesehatan yang ada di aplikasi Halodoc. Saya suka dengan artikel kesehatan, mulai dari gejala peyakit jantung, tips pengobatan, atau bahkan artikel tentang beberapa penyakit yang jarang saya ketahui. Keponakan saya senang waktu tahu ada artikel yang mengulas masalah kehamilan. Saya sebagai tantenya ikutan senang dong, karena sudah menunjukkan info kesehatan kekinian dari sumber terpercaya.
Jaman sudah berubah. Kemudahan mengakses dunia digital semestinya digunakan untuk mencari tahu info yang bermanfaat, terutama untuk kesehatan. Terlebih pada masa pandemi, lebih baik memilih konsultasi online dulu dengan dokter spesialis di aplikasi Halodoc. Dari pada menanggung resiko bila harus datang ke rumah sakit.
Mencari tahu seputar kehamilan juga lebih mudah. Kamu nggak perlu lagi baper hanya karena tanda-tanda hamil yang tak sama dengan bumil lainnya. Ya, Halodoc menjadi solusi untuk mencari tahu seputar masalah kesehatan yang praktis dan terpercaya. Bagaimana dengan pengalaman kehamilanmu, Sahabat? Sharing yuk di kolom komentar. Wassalamualaikum.
Klo ai gak ada tanda-tanda malah.....gak muntah gak sensi,,,,woles aja gtu mbak.....pokoknya gak nyusahin deh
BalasHapusbener mbak, ada teman saya yang mengalami 2 kehamilan kakak beradik yang sangat berbeda, yang kakak hamilnya smooth sedangkan yang adik ga pernah beres hahahaa selalu ada aja masalah
BalasHapusSaya pun dua kali hamil, juga beda karena memang masing-masing masa kehamilan punya keunikan sendiri ya
HapusSaya ga kaya orang sampai muntah gitu. Cuma karena pas bulan puasa, jadi ga puasa saat Ramadhan itu. Itu pas hamil muda. Ngidamnya baru lain daripada yg lain. Ngidam naik gunung saya mah. Alhamdulillah, Rinjani sama Semeru berhasil ditaklukkan
BalasHapusiyes tidak sama dan jangan pernah membanding bandingkan dengan ibu hamil lainnya.. karena setiap diri itu unik dan istimewa.. yang utama adalah menikmati setiap moment kehamilan.. jangan dijadikan beban
BalasHapusNah iya .. mencari tahu soal kehamilan mudah ya sekarang seperti melalui Halodoc jadi bisa punya referensi yang lebih terpercaya. Terus bisa baca tulisan seperti tulisan Mbak Wati ini, yang bercerita tentang pengalaman.
BalasHapusBetool banget MBaaa kehamilan itu unik, btw kita sama donk hamil pertama pas 26 tahun juga, tokceeer hahhaaa. Aku tutup kuping kalo soal war2an, males denger or baca, cukup tak senyumin aja, memilih buat mencari yang happy2 dan damai aja. Semoga setiap perempuan bisa saling melindungi dan bahu membahu yaaa.
BalasHapusBtw, jaman now enak yaa, adanya apps halodoc yang membantu soal info kehamilan, kesehatan, obat dll. Hmm, mbiyen dengerin apa kata si mbok.
isu ASI vs Susu Formula, dan isu ibu rumah tangga vs ibu bekerja, ini memang selalu renyah untuk diperbincangkan ya mbak, haha..
BalasHapusSaya juga mengalami hamil muda yang menyenangkan, cuma mual di 3 bulan pertama aja, setelah itu ya kayak nggak hamil, cuma perut aja yang makin membesar, hihi..
Teman saya ada yg mual sampe lahiran, bahkan muntah-muntah kayak nggak bisa makan gitu. Dulu saya kira semua wanita hamil mengalami ketidak-enakan yang sama, tapi ternyata beda-beda ya.
makasih untuk infonya mbak, salam kenal :)
Aku ngidam buah2an jam 2 malam. Suamiku smpe kluar kos buat nyari. Untungnya dapat. Mual muntah juga di trimester 1
BalasHapusKalau saya patokannya telat menstruasi aja, Mbak. Karena haid saya selalu lancar. Makanya begitu telat, ya hamil.
BalasHapusMengandung anak laki-laki atau perempuan buat saya sama aja. Sama-sama gak merasakan mual dan ngidam. Cuma perut aja yang makin gede.
Saya juga gak ikutin mitos-mitos. Khawatir malah jadi salah. Pokoknya patikan saya ke dokter kandungan
Sepakat bgt, Mbaa
BalasHapusWolesin aja meski tanda2 hamil kita gak umum
Saya pun enggak ngidam enggak mual dan biasa2 aj hehe
Btw saya termasuk yg lama punya ankny, sperti saudara mbaa 8 tahun baru ada
Dulu pas aku hamil, alhamdulillah lancar lancar aja mbak, kalau pas ada yang kurang mengerti seputar kehamilan karena masih hamil pertama, tinggal ketik aja pertanyaan digoogle, pasti yang pertama keluar ulasan dari halodoc :)
BalasHapusBenr banget kak tanda-tanda kehamilan itu beda-beda yes, aku waktu hamil Kezia ini ga ketawan hamilnya akhirnya USG dalam ternyata dah 4 jalan 5 bulan gitu huhu.
BalasHapuskehamilan itu special dan unik mba, setuju bannget sama statementya bahwa gak akan pernah ada yang sama karena pastinya banyak faktor juga yang bikin beda kan. rutin konsul sama dokter juga membantu sih.
BalasHapusHamil anak pertama dan kedua aj rasanya beda kook, aplagi kalo beda orang yang ngalamin yaa
BalasHapusSelalu suka baca pengalaman hamil dan menyusui teman-teman, tambah semangat terus berusaha untuk bisa mendapatkan buah hati
BalasHapusBenar mbak. Saya rasakan betul perbedaannya di kedua anak saya. Dimana waktu hamil anak pertama tuh anteng banget, no mual mual club, ga ngidam pengen makan ini itu juga. Eh kok pas anak kedua, empat bulan pertama tuh mual muntah. Ga suka sama aroma dan rasa makanan atau minuman apapun, selain kopi. Hahaha..
BalasHapusJadi inget kemarin, kegeeran, kirain bakalan telat datang bulan soalnya berasa ada yang beda, hehe tapi yah informasi akurat emang penting biar ga salah dalam menangani tiap kondisi, kadang tanda hamil itu emang beda-beda
BalasHapusBisa aji mumpung tuh mbak pas suami bilang beneran hamil atau gak, minta macem-macem hihihi usul yang gak bener. AKu pun termasuk yang kecil hamilnya kok gak terlalu kelihatan sebelum 7 bulan. Kalau aku hamilnya gak ada masalah sih cuma males masak :-D
BalasHapusaku tuh mba alhamdulillah hamil santaai bangeet dan lancar. ngga banyak ngidaam hehehe...jadi alhamdulillah menikmati bangeet judulnyaaa
BalasHapusSenangnyaa..
BalasHapusHamil itu fasa paling menyenangkan buatku. Dan malah jadi baper parah...
Apalagi hamil kedua.
Harusnya banyak baca tulisan di halodoc yaa...agar gak masuk dalam mom war mengenai ini dan itu.
Huuhu~
yup setujuu udahlah gak penting buibu yang suka ngebandingin kehamilan itu. wong anak pertama ama anak kedua aja bisa beda jauh karakteristik saat hamil hehehe
BalasHapusNah iya, tanda2 hamil memang beda2 ya mba..jangan baper juga jangan menghakimi bumil lain, begitu kan ya? Sedih kalo baca ada momwar, sesama perempuan yg harusnya saling dukung malah saling sikut. Hiks..
BalasHapusYuni belum pernah hamil sih. Menikah juga belum. Hehehe
BalasHapusTapi, yuni paham sih kalau bumil satu dengan yang lain memiliki pertanda yang berbeda.
Teman yuni ada yang mual di pagi hari. Malah ada juga lho yang masih muncul flek kayak tante yuni.
Yang penting mah sehat ya mbak.
Dua kali hamil tu alhamdhulilah ga ngerasain morning sickness. Kata orang hamil koboi ya mbak. Sekarang enak ya bisa cek info kehamilan di halodoc dulu mah brlum ada jaman aku hamil
BalasHapusWah 3 kali hamil sellau morning sickness yang bikin mood berantakan karena perasaan mual yang bikin nggak enak banget..asik juga ya sekarang bisa cek kehamilan pakai fitur halodoc
BalasHapusPengen ketawa kalau ngomongin momwar, soalnya ngga ada habisnya ��
BalasHapusAku juga hamil nggak ngidam gimana2, pengen makan sesuatu ya wajar kek pas nggak hamil.. bukan yang sampe pengen banget, nangis2 kalau nggak keturutan, dll ����
Hamil 2x juga ngalamin rasa yang beda
Bahas kehamilan kok aku degdegser mba Hiday eheheheh
BalasHapusdoakan yo mba, biar aku cepet nusul punya momongan. Bismillah
Aku dua kali hamil kok ya ga pernah ngidam lho mba. Sampai penasaran kayak apa loh rasanya ngidam tuh. Lha aku sembarang yg lewat depan rumah dipinginin semuaaaa :)
BalasHapusiyaa mbak, tergantung hormon dan faktor lainnya ya. Ada yang sampai opname karena hiperemesis asa juga yang "ngebo' karena nggak ngrasain apa-apa
BalasHapusAku juga cenderung "ngebo" pas hamil. Tapi hamil anak pertama lebih selow, dalam artian nggak pakai muntah dan mual, kalau pas anak kedua ada mual muntahnya tapi nggak parah banget sih. Kalau ngidam keknya juga nggak ada, cuma kadang suka ngusilin suami aja minta dibeliin ini itu wkwk.
BalasHapusBaru tahu masalah ginian mom
BalasHapus