Picture by Winda Oei |
Tepat pukul 10 rombongan yang bareng saya udah diantar oleh pak suami di lokasi hotel. Namun sayangnya salah lokasi. Saat berjalan beberapa langkah, kami menemukan lokasi tenda. Dengan puluhan murid yang tengah upacara ditungguin orang tuanya.
Mereka nampaknya peserta camping dari salah satu sekolah. Orang tua yang hadir di lokasi pasti lah menjemput anak-anaknya. Meringankan tugas guru ya.
Dan kami berasa pemanasan aja, jalan dari lokasi camping ground menuju lobi hotel di daerah yang lebih tinggi. Sehat ... sehat ... sehat, hahahaa.
Alhamdulillah udara di kawasan hotel d'Emmerick sejuk. Apalagi kalo angin berhembus lembut, mampu mengusap keringat karena berjalan dari camping ground ke lobi hotel.
Sambil menanti acara, saya berkenalan dengan peserta blogger camp lainnya. Mereka datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Pekalongan, dan Salatiga.
Saya dan peserta memilih duduk di berbagai sudut ruangan lobi hotel. Ada yang ngobrol, ambil foto di beberapa sudut hotel, bahkan ada yang tertidur. Iya sih udara sejuk bikin mata dibuai manja. Saya pun pengen banget memejamkan mata dan menikmati heningnya suasana.
Sambil menanti acara, saya berkenalan dengan peserta blogger camp lainnya. Mereka datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Pekalongan, dan Salatiga.
Saya dan peserta memilih duduk di berbagai sudut ruangan lobi hotel. Ada yang ngobrol, ambil foto di beberapa sudut hotel, bahkan ada yang tertidur. Iya sih udara sejuk bikin mata dibuai manja. Saya pun pengen banget memejamkan mata dan menikmati heningnya suasana.
d'Emmerick Hotel terletak di daerah dataran tinggi, dekat dengan wana wisata Kopeng. Kami berkunjung saat bulan Maret, di mana cuaca dalam masa pergantian dari musim penghujan ke musim kemarau. Coba kalo kami datang saat bulan Desember, pasti tubuh bakal menggigil kedinginan.
Picture 1 : @IkaPusita, Picture 2 + 3 : Dokmentasi penulis |
Blogger, Vlogger, Youtuber, dan Fotografer berkumpul siang itu di lobi d'Emmerick Hotel untuk mengikuti serangkaian acara yang seru dan menyenangkan. Apa saja sih acara yang bakal kami ikuti? Dengar-dengar sih sebelumnya, kami dapat bisikan bakal camping asik di kawasan hotel. Trus pagi dinihari berikutnya bakal ikut jeep tour ke kawasan Gunung Telomoyo.
Makan siang di Cleverly Eatery |
Menikmati Menu Makan Siang di Cleverly Eatery
Asiknya tuh, saat mata mulai ngantuk dibelai udara sejuk, ada ajakan makan siang. Langsung deh mata jadi terbuka lebar. Perut pun rasanya mulai menagih janji jam makan. Aihhh, dari tadi nggak terasa lapar. Begitu dengar ajakan makan jadi kayak disenggol alarm perut nih.
Tapi sebelum makan, kami mesti mengikuti serangkaian acara perkenalan. Acara pun dibuka oleh MC kece Isul yang selalu mampu menghidupkan acara. Namun rupanya siang itu acara digelar sambil menikmati makan siang. Isul mengajak setiap peserta saling mengenal dengan mengundang ke depan masing-masing peserta. Maksudnya sih agar kami saling memanggil nama, jangan sebutan seperti mas pakai topi merah. Atau mbak yang bawa kamera.
Selanjutnya adalah sesi perkenalan dari pihak d'Emmerick Hotel. Ada mas Sigit yang merupakan Markom Manager d'Emmerick Hotel. Juga Mba Grace Primadona selaku GM dari d'Emmerick Hotel yang mengenalkan tentang hotel dan resto Cleverly Eatery.
Siang itu rencananya pihak hotel akan menyajikan beberapa menu andalan. Di antaranya adalah :
- Poffertjes
Ahhh, saya jadi ingat anak-anak di rumah. Kalo saya bikin Poffertjes pasti selalu tandas dan menyisakan piringnya aja. Di Cleverly Eatery ini Poffertjes bisa kalian dapatkan dengan harga 15 ribu rupiah. Udara sejuk gini cocok banget kalo duduk di resto sambil ngemil Poffertjes.
Poffertjes dengan taburan gula halus ini terasa padat adonannya. Namun teksturnya lembut dan langsung lenyap berpindah ke perut blogger. Duhhh, saya cuma kebagian secuil.
- Saged Sayur Asem
Unik ya nama menu ini? Yup, saya semula heran nggak cuma namanya. Tapi penampilan kuah sayur dalam mangkok yang berwarna merah keunguan. Kalo dilihat warnanya sih sepertinya didapatkan dari kayu secang. Unik banget nih kuahnya.
Sayur Asem dengan ditemani ikan asin goreng tepung dan tahu serta tempe. Paling favorit adalah ikan asin goreng tepung. Saat digigit terasa kriyuuukk.
- Mak Dolah Nikmat
Huhuiiii, apa pula menu yang satu ini?
Aihhhh ... ternyata Mak Dolah Nikmat merupakan kependekan dari Gemak Diolah Jadi Nikmat. Gemak adalah burung puyuh yang digoreng dengan baluran bumbu spesial.
Menu andalan Cleverly Eatery ini disajikan bersama onion ring dan lalapan. Melihat penampilannya aja udah langsung lapar. Hmmm, pengen nyoba nyicipi menu ini? Datang aja ke resto yang terletak di depan kolam renang D'Emmerick Hotel ya.
- Gecok Cabut Gunung
Sekali lagi kami menemui nama menu yang unik. Gecok sendiri sudah saya kenal sebagai makanan khas Salatiga. Biasanya sih terbuat dari jeroan dan tetelan bagian tubuh Kambing.
Namun di Cleverly Eatery, bahan baku utama Gecok adalah Iga Sapi. Jadi yang takut tekanan darahnya tinggi gara-gara makan gecok, dijamin nggak perlu cemas. Dan dari seluruh sajian menu hari itu, saya paling menjagokan menu Gecok Cabut Gunung. Iga Sapinya lembut dan empuk. Rasanya mantap jiwa. Bumbu rempahnya berpadu dengan kuah yang hangat. Usai menyesap sesendok kuahnya, tubuh makin terasa hangat.
Bersantap di Cleverly Eatery tak hanya menikmati menu yang istimewa. Namun kalian juga bisa menatap view yang bakal bikin hati tergoda untuk selfie. Lokasi saya foto di bawah payung ini ada di sisi resto. Masih banyak lagi deh spot foto di seantero sudut D'Emmerick Hotel. Dari lobi, halaman depan lobi, resto, hingga di pelataran luas dekat dengan camping ground.
Pengelola nampaknya memang ingin memanjakan setiap pengunjung yang datang. Kalian bisa memilih duduk-duduk sambil merenung dekat dengan kolam renang. Atau berjalan memutari area hotel yang luas.
Atau seperti kami, ikut beberapa pilihan adventure yang ditawarkan oleh pihak hotel. Rencananya setelah makan siang dan pembagian tenda, kami bakal mengikuti tiga permainan di wahana adventure.
Fasilitas Tenda Yang Nyaman Dan Lapang
Haiiii, kami memang ngecamp. Namun kami nggak perlu pusing pasang tenda duluan. Duhhh, udah capek tadi jalan dari camping ground ke atas, hikss. Iya dari camping ground ke hotel itu jauuuhh. Cukup menguras keringat. Namun pasti bikin sehat dan ngos-ngosan.
Jalan menuju tenda merupakan jalan berbatu, dengan anak tangga, dan menurun. Namun di sisi kiri dan kanan jalan terdapat pepohonan. Beberapa taman bisa ditemui di berbagai sudut jalan. Tamannya terlihat banget dirawat dan diatur cantik.
Ada pula tanaman hidroponik yang dirawat dengan telaten setiap hari. Kami pun bertemu dengan bapak yang merawatnya dengan tekun. Sebuah kegiatan yang bikin mata saya terpesona.
Karena sudah tahu kondisi camping ground, kami hanya perlu memilih tenda untuk tidur malam nanti. Saya, Mbak Ika, Winda, Nia, dan Archa rencanaya tidur dalam satu tenda.
Lihat video di channel youtube saya yuk, ada lokasi tenda dan bagian dalamnya juga :
Tendanya lapang dengan matras yang ada bantalnya nempel jadi satu. Satu tenda terdapat enam matras. Namun kami ingin nyaman jadi hanya ditempati lima orang saja.
Fasilitas camping ground selain tenda dengan matras, ada juga lampu yang terletak di dalam dan luar tenda. Lampunya kayak lampu badai namun dengan bolam lampu kecil. Kalo toiletnya terletak di antara tenda. Ada toilet untuk putra dan putri. Toiletnya luas, dengan fasilitas kamar mandi pakai shower dan closed duduk. Ada juga deretan wastafel yang bisa digunakan untuk membersihkan muka atau benerin jilbab. Sekalian aja dandan di toilet, karena tempatnya bersih.
Nah ngomongin fasilitas lain tuh ada mushola yang berada di bawah deretan tenda. Dengan luas yang cukup menampung 100 orang berjamaah. Ruangan terbuka dengan tikar yang digelar untuk shalat. Di bawah mushola terdapat lokasi api unggun. Bisa loh barbeque di area api unggun ini.
Kalian pengen ngecamp di d'Emmerick Hotel? Bisa nih, dengan biaya sewa sebagai berikut.
Camping in The Valley paket untuk enam orang dikenakan 715 ribu per tenda. Fasilitasnya :
- Menginap selama satu malam di tenda
- Tradisional dinner untuk enam orang
- Barbaque party dan api unggun
- Menyaksikan sunrise dan acara Joging Track
- Makan pagi di Garden Area untuk enam orang
- Penggunaan fasilitas swimming pool dan area bermain
Oiya, untuk swimming pool juga disediakan baju renang bagi pengunjung yang lupa nggak bawa dari rumah.
Setelah meletakkan ransel dan shalat Dhuhur, saya istirahat sejenak. Aslinya sih mata ngantuk, efek makan kenyang ya. Namun panggilan untuk adventur sudah disampaikan. Jadi ... ayooo deh kita jalan lagi.
d'Emmerick Adventure Park
Saya udah pernah nyoba wahana adventure bertahun yang lalu. Bahkan urusanpanjat tebing pun udah akrab saya lakukan jaman masih kuliah dulu. Jadi saya sebenarnya lebih pengen ikut Archery Target. Tapi nggak apa deh, saya ikut dulu pengarahan dari pihak @emmerick_adventure bareng teman-teman lain.
Ada tiga permainain yang akan ditawarkan siang itu. Karena waktu juga sih yang udah siang, jadi cukup tiga itu. Aslinya sih d'Emmerick Adventure Park menawarkan beberapa jenis wahana.
Ada High Rope dengan harga 50 ribu rupiah, Flying fox 25 ribu rupiah, archery Battle 60 ribu rupiah, Archery Target 30 ribu rupiah. Dan untuk ATV cukup kalian bayar dengan duit 40 ribu rupiah. Namun kalo ingin ikut yang paket terusan atau Happy Soul, dikenakan tarif sebesar 130 ribu rupiah. Paket ini adalah High Rope, Flying Fox, ATV, dan Archery Target. Tapi kalo kalian ibu-ibu yang cuma nemeni anak-anak bermain, gratis tinggal masuk aja ya. Asikkk kan?!
Kami pun dibagi dalam dua grup, dengan dua permainan berbeda. Saya, Erina, Winda, Lintang, Rivai, Gus Wahid bersama putranya Athier (peserta termuda), masuk dalam grup yang akan bermain Archery Target. Bersama kami ada juga Bang Doel, Salman, Leon, duh siapa lagi ya lupa, hihii.
Archery Target atau lebih dikenal dengan panahan, merupakan salah satu olah raga yang belum pernah saya coba. Makanya saya senang waktu masuk dalam grup ini. Udah lama banget pengen nyoba sensasi olah raga panahan ini.
d'Emmerick Adventure menyarankan peserta minimal usia 7 tahun yang boleh menjajal wahana Archery Target. Ada trik khusus agar kalian bisa sukses menembak sesuai target.
Letak anak panah yang dijepit dengan jari kanan, ujung anak panah harus di posisi busur sisi kiri, bahkan lentingan anak panah, mempengaruhi ketepatan bidikan. Dan saya sampai beberapa kali penasaran nyoba lagi dan lagi, karena anak panah selalu melampaui target. Gemes banget deh, nggak kena-kena. Bikin penasaran pengen ngulang lagi.
Ketika regu saya udah selesai bermain Archery Target, kami pun pindah ke lokasi High Rope. Namun regu sebelumnya masih antri di wahana ini. Ada tujuh rintangan yang mesti dilalui hingga titik finish.
Karena antrinya lama dan waktu udah menunjuk pukul 4 kurang. Saya dan Winda memilih kembali ke tenda untuk shalat Ashar. Sebagian peserta yang dari Jakarta dan Sukabumi memilih shalat jama' qoshor. Namun kami dari Semarang tentunya nggak boleh dong melakukannya. Jadiii ... kami pun turun ke camping ground. Cukup melelahkan juga.
Apalagi usai shalat kami ke atas lagi kembali ke wahana adventure. Namun peserta tinggal sedikit. Pada kemana sih mereka?
Ternyata sebagian peserta ikut Archery Battle. Saya dan Winda tidak tahu karena habis shalat Ashar. Jadi kami malah kembali ke camping ground lagi.
Mendekati pukul 5 saya dan Winda memilih ke kolam renang. Pengen renang sebenarnya karena tak tahan melihat godaaan air yang jernih dan segar. Sambil membawa keperluan mandi dan baju ganti, kami menuju kolam renang. Tapi sampai di atas malah males karena membayangkan nantinya bakal pulang bawa baju basah.
Akhirnya kami hanya duduk sambil menyaksikan burung-burung yang terbang rendah di atas kolam renang. Udara makin sejuk berhembus. Kalo nggak ingat senja yang makin mendekat, kami enggak beranjak untuk membersihkan diri.
Terus terang saya dan Winda menghemat tenaga dengan mandi di toilet dekat kolam renang. Trus rencananya mau shalat di kawasan hotel aja. Bahkan saya dan Winda memutuskan usai shalat Maghrib akan menanti datangnya waktu shalat Isya.
Sesi Sharing Usai Makan Malam
Wajah lelah tak nampak pada sebagian peserta. Tapi kalo wajah ngantuk iya, terlihat banget, hahaha. Namun makan malam telah menanti kami. Asiknya nih ngecamp di d'Emmerick Hotel adalah makanan dan cemilan selalu datang untuk dicicipi.
Usai makan malam, pihak hotel telah siap dengan sajian barbeque. Ada pisang rebus dan jagung bakar yang bisa dipilih untuk teman ngobrol sampai malam.
Akhirnya ada juga sesi sharing dari mas Danang 'Dhave'. Dosen biologi ini tak penah lelah menulis tentang kepeduliannya pada lingkungan. Dia pun sharing tentang sentilan yang pernah berujung somasi dari pengusaha laundry. Namun keyakinan membela lingkungan demi masa depan anak cucu dan kelestarian alam, tak menyurutkan langkahnya. Blogger yang sering menjadi narasumber di berbagai kegiatan temu blogger kesehatan ini mengajak peserta agar berani nulis yang unik dan memiliki human interest.
Dari Mas Erfix, youtuber yang semula menekuni dunia streetworkout dan song writer ini, bercerita seputar pengalamannya selama ini. Dia melihat peluang bahwa video bisa memberikan nilai lebih dibanding foto.
Mas Erfix pun juga menyukai perjalanan ke tempat-tempat yang asing dan belum pernah terjamah oleh wisatawan. Kebahagiaan yang dirasakannya adalah ketika warga yang pernah dikunjunginya mengucapkan terima kasih. Karena berkah video yang diunggahnya di youtube, mendatangkan wisatawan dan rejeki bagi desa dan warga setempat.
Tak ketinggalan sharing dari Om Sarbu, fotografer. Dia sempat bercerita tentang derajad fotografer yang sudah naik kelas. Dulu fotografer mendapat sebutan tukang foto. Dari kamera analog yang mesti dicetak dulu di studio, hingga mendapat sebutan tukang foto sudah puas dijalaninya. Namun sekarang Om Sarbu menikmati profesinya sebagai fotografer.
Pukul 10 lebih sedikit sesi sharing usai. Mata sebagian peserta sudah digayut kantuk. Tubuh pun perlu istirahat. Karena esok pagi kami mesti siap di depan lobi hotel tepat pukul 3 dinihari. Alamaaak ... mampukah saya tidur lelap malam ini?! Tunggu artikel selanjutnya, ya. Wassalamualaikum.
Cek lokasi d'Emmerick Hotel di sini :
Selanjutnya adalah sesi perkenalan dari pihak d'Emmerick Hotel. Ada mas Sigit yang merupakan Markom Manager d'Emmerick Hotel. Juga Mba Grace Primadona selaku GM dari d'Emmerick Hotel yang mengenalkan tentang hotel dan resto Cleverly Eatery.
Siang itu rencananya pihak hotel akan menyajikan beberapa menu andalan. Di antaranya adalah :
- Poffertjes
Ahhh, saya jadi ingat anak-anak di rumah. Kalo saya bikin Poffertjes pasti selalu tandas dan menyisakan piringnya aja. Di Cleverly Eatery ini Poffertjes bisa kalian dapatkan dengan harga 15 ribu rupiah. Udara sejuk gini cocok banget kalo duduk di resto sambil ngemil Poffertjes.
Poffertjes dengan taburan gula halus ini terasa padat adonannya. Namun teksturnya lembut dan langsung lenyap berpindah ke perut blogger. Duhhh, saya cuma kebagian secuil.
- Saged Sayur Asem
Unik ya nama menu ini? Yup, saya semula heran nggak cuma namanya. Tapi penampilan kuah sayur dalam mangkok yang berwarna merah keunguan. Kalo dilihat warnanya sih sepertinya didapatkan dari kayu secang. Unik banget nih kuahnya.
Sayur Asem dengan ditemani ikan asin goreng tepung dan tahu serta tempe. Paling favorit adalah ikan asin goreng tepung. Saat digigit terasa kriyuuukk.
- Mak Dolah Nikmat
Huhuiiii, apa pula menu yang satu ini?
Aihhhh ... ternyata Mak Dolah Nikmat merupakan kependekan dari Gemak Diolah Jadi Nikmat. Gemak adalah burung puyuh yang digoreng dengan baluran bumbu spesial.
Menu andalan Cleverly Eatery ini disajikan bersama onion ring dan lalapan. Melihat penampilannya aja udah langsung lapar. Hmmm, pengen nyoba nyicipi menu ini? Datang aja ke resto yang terletak di depan kolam renang D'Emmerick Hotel ya.
- Gecok Cabut Gunung
Sekali lagi kami menemui nama menu yang unik. Gecok sendiri sudah saya kenal sebagai makanan khas Salatiga. Biasanya sih terbuat dari jeroan dan tetelan bagian tubuh Kambing.
Namun di Cleverly Eatery, bahan baku utama Gecok adalah Iga Sapi. Jadi yang takut tekanan darahnya tinggi gara-gara makan gecok, dijamin nggak perlu cemas. Dan dari seluruh sajian menu hari itu, saya paling menjagokan menu Gecok Cabut Gunung. Iga Sapinya lembut dan empuk. Rasanya mantap jiwa. Bumbu rempahnya berpadu dengan kuah yang hangat. Usai menyesap sesendok kuahnya, tubuh makin terasa hangat.
Bersantap di Cleverly Eatery tak hanya menikmati menu yang istimewa. Namun kalian juga bisa menatap view yang bakal bikin hati tergoda untuk selfie. Lokasi saya foto di bawah payung ini ada di sisi resto. Masih banyak lagi deh spot foto di seantero sudut D'Emmerick Hotel. Dari lobi, halaman depan lobi, resto, hingga di pelataran luas dekat dengan camping ground.
Pengelola nampaknya memang ingin memanjakan setiap pengunjung yang datang. Kalian bisa memilih duduk-duduk sambil merenung dekat dengan kolam renang. Atau berjalan memutari area hotel yang luas.
Atau seperti kami, ikut beberapa pilihan adventure yang ditawarkan oleh pihak hotel. Rencananya setelah makan siang dan pembagian tenda, kami bakal mengikuti tiga permainan di wahana adventure.
Fasilitas Tenda Yang Nyaman Dan Lapang
Haiiii, kami memang ngecamp. Namun kami nggak perlu pusing pasang tenda duluan. Duhhh, udah capek tadi jalan dari camping ground ke atas, hikss. Iya dari camping ground ke hotel itu jauuuhh. Cukup menguras keringat. Namun pasti bikin sehat dan ngos-ngosan.
Jalan menuju tenda merupakan jalan berbatu, dengan anak tangga, dan menurun. Namun di sisi kiri dan kanan jalan terdapat pepohonan. Beberapa taman bisa ditemui di berbagai sudut jalan. Tamannya terlihat banget dirawat dan diatur cantik.
Ada pula tanaman hidroponik yang dirawat dengan telaten setiap hari. Kami pun bertemu dengan bapak yang merawatnya dengan tekun. Sebuah kegiatan yang bikin mata saya terpesona.
Karena sudah tahu kondisi camping ground, kami hanya perlu memilih tenda untuk tidur malam nanti. Saya, Mbak Ika, Winda, Nia, dan Archa rencanaya tidur dalam satu tenda.
Lihat video di channel youtube saya yuk, ada lokasi tenda dan bagian dalamnya juga :
Tendanya lapang dengan matras yang ada bantalnya nempel jadi satu. Satu tenda terdapat enam matras. Namun kami ingin nyaman jadi hanya ditempati lima orang saja.
Fasilitas camping ground selain tenda dengan matras, ada juga lampu yang terletak di dalam dan luar tenda. Lampunya kayak lampu badai namun dengan bolam lampu kecil. Kalo toiletnya terletak di antara tenda. Ada toilet untuk putra dan putri. Toiletnya luas, dengan fasilitas kamar mandi pakai shower dan closed duduk. Ada juga deretan wastafel yang bisa digunakan untuk membersihkan muka atau benerin jilbab. Sekalian aja dandan di toilet, karena tempatnya bersih.
Nah ngomongin fasilitas lain tuh ada mushola yang berada di bawah deretan tenda. Dengan luas yang cukup menampung 100 orang berjamaah. Ruangan terbuka dengan tikar yang digelar untuk shalat. Di bawah mushola terdapat lokasi api unggun. Bisa loh barbeque di area api unggun ini.
Kalian pengen ngecamp di d'Emmerick Hotel? Bisa nih, dengan biaya sewa sebagai berikut.
picture by Archa Bella |
Camping in The Valley paket untuk enam orang dikenakan 715 ribu per tenda. Fasilitasnya :
- Menginap selama satu malam di tenda
- Tradisional dinner untuk enam orang
- Barbaque party dan api unggun
- Menyaksikan sunrise dan acara Joging Track
- Makan pagi di Garden Area untuk enam orang
- Penggunaan fasilitas swimming pool dan area bermain
Oiya, untuk swimming pool juga disediakan baju renang bagi pengunjung yang lupa nggak bawa dari rumah.
Setelah meletakkan ransel dan shalat Dhuhur, saya istirahat sejenak. Aslinya sih mata ngantuk, efek makan kenyang ya. Namun panggilan untuk adventur sudah disampaikan. Jadi ... ayooo deh kita jalan lagi.
d'Emmerick Adventure Park
Saya udah pernah nyoba wahana adventure bertahun yang lalu. Bahkan urusanpanjat tebing pun udah akrab saya lakukan jaman masih kuliah dulu. Jadi saya sebenarnya lebih pengen ikut Archery Target. Tapi nggak apa deh, saya ikut dulu pengarahan dari pihak @emmerick_adventure bareng teman-teman lain.
Ada tiga permainain yang akan ditawarkan siang itu. Karena waktu juga sih yang udah siang, jadi cukup tiga itu. Aslinya sih d'Emmerick Adventure Park menawarkan beberapa jenis wahana.
Ada High Rope dengan harga 50 ribu rupiah, Flying fox 25 ribu rupiah, archery Battle 60 ribu rupiah, Archery Target 30 ribu rupiah. Dan untuk ATV cukup kalian bayar dengan duit 40 ribu rupiah. Namun kalo ingin ikut yang paket terusan atau Happy Soul, dikenakan tarif sebesar 130 ribu rupiah. Paket ini adalah High Rope, Flying Fox, ATV, dan Archery Target. Tapi kalo kalian ibu-ibu yang cuma nemeni anak-anak bermain, gratis tinggal masuk aja ya. Asikkk kan?!
Kami pun dibagi dalam dua grup, dengan dua permainan berbeda. Saya, Erina, Winda, Lintang, Rivai, Gus Wahid bersama putranya Athier (peserta termuda), masuk dalam grup yang akan bermain Archery Target. Bersama kami ada juga Bang Doel, Salman, Leon, duh siapa lagi ya lupa, hihii.
Archery Target atau lebih dikenal dengan panahan, merupakan salah satu olah raga yang belum pernah saya coba. Makanya saya senang waktu masuk dalam grup ini. Udah lama banget pengen nyoba sensasi olah raga panahan ini.
d'Emmerick Adventure menyarankan peserta minimal usia 7 tahun yang boleh menjajal wahana Archery Target. Ada trik khusus agar kalian bisa sukses menembak sesuai target.
Letak anak panah yang dijepit dengan jari kanan, ujung anak panah harus di posisi busur sisi kiri, bahkan lentingan anak panah, mempengaruhi ketepatan bidikan. Dan saya sampai beberapa kali penasaran nyoba lagi dan lagi, karena anak panah selalu melampaui target. Gemes banget deh, nggak kena-kena. Bikin penasaran pengen ngulang lagi.
Ketika regu saya udah selesai bermain Archery Target, kami pun pindah ke lokasi High Rope. Namun regu sebelumnya masih antri di wahana ini. Ada tujuh rintangan yang mesti dilalui hingga titik finish.
Karena antrinya lama dan waktu udah menunjuk pukul 4 kurang. Saya dan Winda memilih kembali ke tenda untuk shalat Ashar. Sebagian peserta yang dari Jakarta dan Sukabumi memilih shalat jama' qoshor. Namun kami dari Semarang tentunya nggak boleh dong melakukannya. Jadiii ... kami pun turun ke camping ground. Cukup melelahkan juga.
Apalagi usai shalat kami ke atas lagi kembali ke wahana adventure. Namun peserta tinggal sedikit. Pada kemana sih mereka?
Picture taken by @rivaihidayat |
Ternyata sebagian peserta ikut Archery Battle. Saya dan Winda tidak tahu karena habis shalat Ashar. Jadi kami malah kembali ke camping ground lagi.
Mendekati pukul 5 saya dan Winda memilih ke kolam renang. Pengen renang sebenarnya karena tak tahan melihat godaaan air yang jernih dan segar. Sambil membawa keperluan mandi dan baju ganti, kami menuju kolam renang. Tapi sampai di atas malah males karena membayangkan nantinya bakal pulang bawa baju basah.
Akhirnya kami hanya duduk sambil menyaksikan burung-burung yang terbang rendah di atas kolam renang. Udara makin sejuk berhembus. Kalo nggak ingat senja yang makin mendekat, kami enggak beranjak untuk membersihkan diri.
Terus terang saya dan Winda menghemat tenaga dengan mandi di toilet dekat kolam renang. Trus rencananya mau shalat di kawasan hotel aja. Bahkan saya dan Winda memutuskan usai shalat Maghrib akan menanti datangnya waktu shalat Isya.
Sesi Sharing Usai Makan Malam
Wajah lelah tak nampak pada sebagian peserta. Tapi kalo wajah ngantuk iya, terlihat banget, hahaha. Namun makan malam telah menanti kami. Asiknya nih ngecamp di d'Emmerick Hotel adalah makanan dan cemilan selalu datang untuk dicicipi.
Usai makan malam, pihak hotel telah siap dengan sajian barbeque. Ada pisang rebus dan jagung bakar yang bisa dipilih untuk teman ngobrol sampai malam.
Akhirnya ada juga sesi sharing dari mas Danang 'Dhave'. Dosen biologi ini tak penah lelah menulis tentang kepeduliannya pada lingkungan. Dia pun sharing tentang sentilan yang pernah berujung somasi dari pengusaha laundry. Namun keyakinan membela lingkungan demi masa depan anak cucu dan kelestarian alam, tak menyurutkan langkahnya. Blogger yang sering menjadi narasumber di berbagai kegiatan temu blogger kesehatan ini mengajak peserta agar berani nulis yang unik dan memiliki human interest.
Picture taken by @wildanrais |
Mas Erfix pun juga menyukai perjalanan ke tempat-tempat yang asing dan belum pernah terjamah oleh wisatawan. Kebahagiaan yang dirasakannya adalah ketika warga yang pernah dikunjunginya mengucapkan terima kasih. Karena berkah video yang diunggahnya di youtube, mendatangkan wisatawan dan rejeki bagi desa dan warga setempat.
Tak ketinggalan sharing dari Om Sarbu, fotografer. Dia sempat bercerita tentang derajad fotografer yang sudah naik kelas. Dulu fotografer mendapat sebutan tukang foto. Dari kamera analog yang mesti dicetak dulu di studio, hingga mendapat sebutan tukang foto sudah puas dijalaninya. Namun sekarang Om Sarbu menikmati profesinya sebagai fotografer.
Pukul 10 lebih sedikit sesi sharing usai. Mata sebagian peserta sudah digayut kantuk. Tubuh pun perlu istirahat. Karena esok pagi kami mesti siap di depan lobi hotel tepat pukul 3 dinihari. Alamaaak ... mampukah saya tidur lelap malam ini?! Tunggu artikel selanjutnya, ya. Wassalamualaikum.
Cek lokasi d'Emmerick Hotel di sini :
Cepatnya waktu berlalu di sana ya .. Kalau nggak ingat harus bangun pagi maunya sih ngobrol terus hihi
BalasHapusHaduuuuh...manstaaab... Dan aku ga sabar tunggu cerita berikutnya, mba Wati..
BalasHapusKota kelahiranku Panceng oyeee... ��
Makasih tulisanya ya mbak. nanti aku contek.
BalasHapusSoalnya aku lupa nama makananya haha...
Pemandangannya apik yaa instagramable bangetts..pengen foto depan kincir angin itu 😁😁
BalasHapusSeru pisan acaranyaa..sayang lagi ngga bisa ikutan huhu..
BalasHapusHuaa.. Baper berlanjut. Tempat yg cantik, makanan nikmat, ilmu seabrek, pengalaman seru... Mauuu...
BalasHapusIni masuk nya kategori glamping ya mba (glamour camping) terlihat dari fasilitasnya..
BalasHapuswuaaahhh seru ya mbak acaranya. nggak sabar nih mau baca kelanjutannya hihihi
BalasHapusSeru banget Mbk acaranya, pasti kaya pengalaman, ilmu dan semangat ya. Kece acaranya
BalasHapusSeru banget ya emang. Jadi pengen deh ikutan kayak gini lagi, nagi banget rasanya
BalasHapusPemandangannya bagus, makanannya keliatan enak2 tuh hihi
BalasHapusWah pemandangannya keren mbak... Saya tergoda dengan Mak Dolah... keliatannya lezattt... Harganya berapa itu Mak Dolahnya?
BalasHapusseruuuu
BalasHapusSeru banget yah mb.. sayang bgt gabisa gabung.
BalasHapusPen bat nyobain poffertjes, onion ring plus nyemplung kece di kolamnya euy ��
Mba, untuk adventure park nya apakah buka setiap hari? Dan adakah wahana yang cocok untuk anak usia 4 tahun?
BalasHapusMba, untuk adventure park nya apakah buka setiap hari? Dan adakah wahana yang cocok untuk anak usia 4 tahun?
BalasHapusSeru banget nih acaranya. Eh, itu kolamnya ada di atas dengan view yang bagus banget, saya jadi pingin deh ke sana.
BalasHapusTemat kempingnya asyik banget mbaaa. Dan itu makanannya menggoda banget
BalasHapusKalau di hotelnya ada mushola ga ya?
BalasHapus