Halo assalamu'alaikum sobat, semoga sehat semua ya.
Masih nulis tentang liburan akhir tahun, tapi ini episode kedua. Hihii, iya nih, kebanyakan liburan saat akhir tahun kemarin meski di seputaran Yogya aja. Ya, gimana lagi, Yogya itu ngangenin. Keluarga suami emang cuma satu yang sekolah di Yogya, tapi kami punya banyak kenangan di kota ini. Akhirnya balik lagi deh ke Yogya tiap liburan.
Pagi itu kami berangkat rame-rame. Saya dan suami serta anak-anak, udah ditunggu di rumah keluarga ibu.
Setelah pembagian tempat duduk, siapa ikut siapa, kami pun bermobil menuju Salatiga. Masih ada satu keluarga lagi yang akan ikut rombongan liburan akhir tahun. Adik suami yang tinggal di Salatiga, akan membawa mobil sendiri, lengkap dengan sopir dan ART. Paket komplit ini, hihiii.
Jadi, kamis pagi itu kami berombongan ada empat mobil menuju Yogya dengan mengambil rute Salatiga - Boyolali - Klaten - Piyungan, Yogya. Ya kami memilih situs Ratu Boko dalam jalan-jalan kali ini. Gara-gara foto saya dan keluarga kecil kami saat liburan kesana nangkring di medsos. Dan adik-adik pengen bisa menikmati pemandangan Situs Ratu Boko yang cakep.
Perjalanan selama tiga jam pagi itu lancar, tak ketemu macet. Sempat mampir sarapan Nasi pecel & sambel tumpang di Boyolali.
Jalan menuju Situs Ratu Boko sudah dilebarkan, tidak seperti tiga tahun lalu saat kesini. Mobil yang melintas tidak bisa bersimpangan jalan bareng. Harus gantian, dan tiap kelokan ada pemandu yang mengarahkan kapan kami berhanti atau jalan.
Kebetulan kami mendapat tempat parkir di bagian atas, jadi mesti jalan kaki dulu menuju tempat penjualan tiket.
Situs Ratu Boko pagi itu masih belum terlihat ramai. Maklum aja, masih pukul 10 pagi. Mungkin dua jam lagi bakal ramai oleh pengunjung.
Anak-anak dan burung merpati di pelataran Situs Ratu Boko |
Usai membayar tiket Rp. 25.000 per orang, kami menerima kartu elektrik. Udah lebih modern nih, menggunakan kartu seperti KA di Jakarta. Jadi tiap pengunjung tinggal memasukkan kartu ke dalam loket yang secara otomatis akan membuka untuk satu orang. Kemarin kami beli sejumlah 16 tiket.
Sayangnya dengan model tiket masuk yang lebih kekinian itu, tak ada lagi penjaga pintu masuk yang membagikan satu botol air mineral. Dulu setiap pengunjung menerima air mineral dan dipinjami selembar kain batik untuk dililitkan di tubuh.
Entah apa alasan perubahan itu, yang jelas sih pengunjung harus siap air minum sendiri. Situs Ratu Boko itu luas sekali. Bila ingin menjelajahi hingga ke semua area situs, persiapkan bekal minum, payung atau topi, makanan kecil (nggak harus siih, kalo betah lapar), kacamata dan kamera.
Bagi yang enggan berjalan dari ujung ke ujung yang lain, setelah pintu masuk dan menaiki anak tangga, terdapat kursi untuk beristirahat. Begitu tiba di pelataran, ada beberapa gazebo untuk tempat beristirahat.
Gapura depan bagian situs |
Ibu, semua cucu memanggilnya nenek, ditemani kakak ipar memilih duduk di gazebo. Sementara yang lain tentu saja ingin berpetualang sejenak di situs Ratu Boko.
Ada banyak tempat yang bisa dijelajahi, dimulai dari pendopo, taman, kolam, bahkan gua yang baru sementara masih dalam proses perbaikan. Meski sudah pernah ke tempat ini, saya ternyata cukup menikmatinya. Apalagi berjalan di area situs ini bakal menjumpai banyak keunikan benda peninggalan masa prasejarah.
Pemandangan alamnya juga cakep. Lelah kaki yang melangkah bakal terobati sepanjang mata memandang panorama di seputar situs.
Masih banyak batu yang belum bisa disusun |
Kalo kaki mulai lelah, jangan sekali-kali duduk di atas batu yang berserakan. Tinggal duduk aja di atas rumput. Udara bersih, kupu-kupu yang beterbangan di lokasi wisata, dan tempat yang nyaman untuk berbincang bersama keluarga atau teman.
Istirahat sejenak dari gadget, mungkin tempat ini bisa jadi pilihan untuk ngobrol asik bareng keluarga. Atau cukup dengan duduk diam sambil menikmati keindahan alam dan situs Ratu Boko.
Bagian dari kolam pemandian putri keraton |
Bahkan setiap pengunjung bisa narsis sepuasnya di area situs, saking banyaknya tempat untuk disimpan dalam bentuk gambar yang indah.
Narsis pun tetap tak lepas dari payung |
Siapa sih yang enggan narsis dengan setting bangunan peninggalan leluhur kita? Bangunan anggun yang terbuat dari batu, saat dunia masih mengenal lontar sebagai alat tulis.
Bahkan anak-anak pun seperti menemukan tempat untuk menggerakkan seluruh bagian tubuhnya. Tak ada gadget, tak ada game, medsos, ataupun chatting dengan teman di dunmay. Seakan alam telah memanggil anak-anak untuk menjelajahinya hingga ke sudut terjauh lokasi wisata.
Mentari yang mulai terik mengusik liburan kami. Perut pun mulai protes meminta asupan makanan. Namun yang pertama, kami harus menemukan tempat shalat di area situs Ratu Boko.
Oh iya, bagi yang ingin mengunjungi tempat ini, saya menyarankan ambil waktu jelang shalat ashar. Tiba di lokasi bisa shalat terlebih dulu, baru berpetualang menjelajahi situs. Menjelang matahari terbenam, biasanya ada pertunjukan seni di depan Resto Boko. Tempat yang diberi nama Sunset Boko. Pengunjung bisa menikmati pemandangan. Bila beruntung, saat cuaca bagus, pengunjung bila menatap candi Prambanan dari kejauhan.
Senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama keluarga saat libur akhir tahun. See u next vacation, sob :D
Wassalamu'alaikum.
Mentari yang mulai terik mengusik liburan kami. Perut pun mulai protes meminta asupan makanan. Namun yang pertama, kami harus menemukan tempat shalat di area situs Ratu Boko.
Oh iya, bagi yang ingin mengunjungi tempat ini, saya menyarankan ambil waktu jelang shalat ashar. Tiba di lokasi bisa shalat terlebih dulu, baru berpetualang menjelajahi situs. Menjelang matahari terbenam, biasanya ada pertunjukan seni di depan Resto Boko. Tempat yang diberi nama Sunset Boko. Pengunjung bisa menikmati pemandangan. Bila beruntung, saat cuaca bagus, pengunjung bila menatap candi Prambanan dari kejauhan.
Senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama keluarga saat libur akhir tahun. See u next vacation, sob :D
Wassalamu'alaikum.
Situs Boko keren juga ya.. bisa jadi wisata edukasi bagi anak2.. Trus sistem tiketnya sdh pake tiket elektrik pula.. Aku blm pernah ke Yogya pengen banget,,, dulu pernah lewat doang ketika naik kereta dari Malang menuju Jakarta, transit senetar di stasiun Yogya.. Dalam hatiku saat itu bilang begini: kapan ya aku bisa main di Yogya ini?
BalasHapusHarus dijadwal kapan dolan kesini, tempatnya asik banget buat jalan-jalan dan narsis :D
Hapuskapan ya bisa main ke yogya pengen banget
BalasHapusWeekend pastinya :)
HapusDuuuh gak sabar pingin ke Yogya
BalasHapusMoga secepatnya setelah debay udah lahir ya, mbak
HapusWeh keren sekali, mantap ya petualangannya buk, sangat menawan foto foto...
BalasHapusTempatnya udah cakep, jadi kita tinggal milih mau foto di mana aja hasilnya bagus
HapusKolam pemandian putri keraton, jadi membayangkan jaman dulu para putri mandi ditempat itu sambil menikmati pemandangan yang indah ya mbak Wati :)
BalasHapusBener banget mbak, kemarin pas foto-foto juga bayanginnya si putri lagi mandi, hihiii
HapusBagus juga ya tempatnya...cuma kalo anak-anakku pasti cepet bosen kalo ke sini deh, mereka sukanya ke pantai atau taman bermain..
BalasHapusBelum tentu juga mbak, rombongan keluarga saya kemarin ada 4 bocah dan mereka sangat excited banget karena merasa jadi petualang jaman dulu. Ntar usai dari sini bisa ke pantai Wedi Ombo, paling cuma sejam :)
Hapusarrgh, ada banyak tempat keren ya di Jogja... termasuk Situs Ratu Boko ini
BalasHapuspemandangnnya bagus :)
BalasHapuswaah penasaran sm sunset Boko nih
BalasHapusboko keren apalagi pas sunset hmm indah bangettt
BalasHapuswalau fanass, yang penting bisa action ya mb wati hihii
BalasHapusDeket runahku mbak, tau gitu tak ampirke.
BalasHapus