Pancasila Sebagai Fitrah Manusia - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 13 Juli 2017

Pancasila Sebagai Fitrah Manusia




Assalamualaikum. Adakah yang seperti saya, tiap kali naik motor atau mobil, terbit pikiran suntuk? Udah bener naik motor di jalur sepeda motor, eh tiba-tiba ada yang motong jalur. Kalau kata paksuami sih, naik motor kayak motong tempe. Serong kanan serong kiri gitu, duhhh bikin pening emak yang tengah konsen naik motor.


Etapi yang kena tuding, emak naik motor matic sein kanan belok kiri. Ya ampuuun, bapak-bapak aja banyak yang naik motor model gini. Mungkin pengunggah status yang pertama adalah warga negara berjenis kelamin laki-laki. Bisa anak muda ataupun yang udah dewasa. Saking banyaknya emak-emak naik motor model gitu kali ya, jadi disamaratakan semua.

Kalo saya melihat sih sejak warga dengan mudahnya mendapatkan Surat Ijin Mengemudi bagi pengendara motor. Bukan rahasia kan kalo dapat SIM, tinggal bayar aja pada seseorang. Calon pemilik SIM nggak lagi mengikuti tes tertulis dan tes kecakapan berkendara. Seperti yang pernah saya ikuti jaman sekolah tingkat SMA dulu. Meski tak dipungkiri, sekarang pun beberapa pihak sekolah masih mengajak kerja sama dengan Kantor Polantas untuk pengadaan SIM.

Mengikuti tes tertulis dan kecakapan berkendara, bikin seseorang akan memahami tata tertib berlalu lintas. Bagaimana rambu-rambu yang mesti dipatuhi, dan tidak asal bisa naik motor.

Nah, kalian kalo naik motor udah siap dengan segala perlengkapannya kah? Nggak hanya bawa SIM, tapi juga STNK, Helm Standart, perlengkapan motor juga komplit. 

Jadi ketika ada pengendara motor yang pasang sein kiri belok kanan, jangan difoto aja trus diunggah dan dinyinyirin. Alangkah bijaknya kalo kalian bikin artikel tentang cara berkendara motor yang bijak. Bikin postingan yang viral tentang konten positif. 

Kebetulan banget hari ini saya bersama beberapa teman blogger, hadir dalam acara bareng Kominfo di Santika Premier Semarang. Ceritanya saya akan belajar bareng Ndoro Kakung a.k.a tentang bikin konten yang positif. Konten yang bermanfaat untuk pembaca. Jangan sampai sebagai blogger, saya menulis tanpa riset terlebih dulu. Duhhh ngeri kan kalo baca berita hoax akhir-akhir ini.

Udah nyaris 72 tahun Republik Indonesia merdeka, masa iya masih ingin memecah belah persatuan warga?

Coba aja lihat fenomena sosial media sekarang ini. Sebagai manusia, kita ingin mengetahui kegiatan orang lain. Kepoin sosial media orang yang nggak kita kenal, kayak udah jadi kegiatan setiap hari. 

Semula saya sempat ragu, gimana kalo saat acara saya ngantuk? Lah, ngomongin UUD, Pancasila, dan UU yang baru tentang Ormas, pasti bikin ngantuk. Ternyata, salah besar. Sampai acara berakhir, saya tetap semangat. Dua pemateri sangat pintar mengemas sharing dengan gaya yang asik dan smart.

Setelah acara dibuka dengan sambutan tuan rumah yaitu Kominfo Jateng, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, dua pemateri dihadirkan.

Mengenal Pancasila Sebagai Fitrah Manusia

Kalo kata Bapak Heri Sutanto, Pancasila itu Fitroh. Artinya ketika ada tidak ada yang memperhatikan. Namun ketika menghilang, banyak yang merasa kehilangan. 




Perang persepsi dan media, kekuatan internasional telah berhasil menyusup keseluruh lapiran masyarakat Indonesi adalam hal membentuk persepsi rakyat Indonesi. Media nasioanl tidak mampu menjadi media yang mencerahkan bangsa.


Pernah lihat atau menemukan pancasila di dalam media sosial? Nggak ada pastinya. Karena itulah tv sekarang kelihatan mana yang pro dengan partai mana.

Intinya 72 tahun RI berdiri itu :

1. Masih ada tantangan besar dalam mewujudkan kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan dan kemakmuran.

2. Masih ada tantangan besar dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar negara.

Dari sini mesti ada sumbang saran, yaitu dengan menumbuhkan kesadaran kritis bahwa situasi kita sudah krisis akibat ancaman pengaruh dari luar.

Intinya sih sesuai dengan Amanat pembukaan UUD 1945, yaitu tujuan didirikannya NKRI dalah :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Peran Penting Blogger Sebagai Media Penyampai Pesan

Perang persepsi dan media, kekuatan internasional telah berhasil menyusup seluruh lapisan masyarakat Bahkan seperti yang dituturkan oleh Bapak Wicaksono a.k.a Ndoro Kakung. Bahwa saat ini ada fenomena Post Truth. Yaitu opini yang terbentuk karena dipercaya oleh banyak orang dan bukan dari sumber yang terpercaya atau valid.

Peran sebagai penulis konten atau blogger sangat berarti. Dimulai dengan menyampaikan pesan yang positif. 

* Membangun Blog :

1. Membangun konten :
- Semua yang diterbitkan di internet, ada infografis, meme, slide, video, user content, galeri foto, tautan, poster, testimoni, presntasi, undangan, blog, onlive event, posting poster

2. Resep konten menarik

- bererita tentang manusia. Sbg menusia kita ingin mengetahui kegiatan orang lian. Yg berhubungan dg pancasila, tulislah tentang manusia lain yang pancasilais.

- konten visual yang kuat, images, infografik, presentasi
- kalimat pembukaan yang menggoda pada artikel panjang. Usahakan kalimat pertama dibikin yang menarik, agar pembaca bisa meneruskan pembacaanya.

- konten yang mudah dibaca dan dipahami, tiadakan musik, karena seperti radio.
- ada ajakan untuk berbuat, mengajak pembaca agar mau mengikuti apa yang kita tulis.

- Jadilah diri sendiri, bikin branding.
- Konsisten dalam waktu, gaya dan tema. Frekwensi update minimal sebulan empat kali, karena antar blogger dan pembaca ada hubungan interaksi yang unik. Ciptakn ketergantungan antara pembaca dan kita sebagai blogger

- Perbanyak menulis secara rutin. Perbanyak konten di blog, agar

- Mencari Ide. Hubungannya dengan Pancasila, kita lihat yang sehari-hari ada di sekitar kita. Kunciya buka lah pikiran selebar-lebarnya. Karena pikiran bisa dipakai ketika terbuka lebar. Mata juga terbuka, harus melihat ke sekeliling. Blogger tuna netra maemiliki

STRATEGI PEMASARAN

- Membuat kanal lain, Fb, Twitter, instagram, youtube, yg paling populer di media sosial. Ada jgua yang lain, BBM, Wa, Path yang sedang popuker. Karena membawa trafiic di blog kita.

- Menciptakan engagement, gunakan trik dengan :
A. Berinteraksi dengan audience
B. Tunjukkan keahlian, berikan solusi
C. Kurasi konten / blogger lain yang relevan
D. Memanfaatkan kata kunci
E. Panduan media sosial, sekarang jadi berubah ketika yang benar jadi salah


Penyebaran pemahaman semangat pencasila melalui cerita sehari-hari melalui sosmed, dengan menyebarkan semangat nasionalisme, agar masyarakat memahami dengan benar. Dan jadikan konten kita di blog sebagai sumbangsih kepada negeri.

Akhirnya acara bareng Kominfo untuk 72 tahun Republik Indonesia Kerja Bersama usai. Kami sempatin foto bareng. Wassalamualaikum.


www.hidayah-art.com


Tidak ada komentar: