Kilas Balik Ketika Merencanakan Impian Jelang Usia 40 Tahun - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Jumat, 16 Februari 2018

Kilas Balik Ketika Merencanakan Impian Jelang Usia 40 Tahun


www.hidayah-art.com

Assalamualaikum sahabat. Kilas Balik Ketika Merencanakan Impian Jelang Usia 40 Tahun. Hmm, sebuah perjalanan usia yang pantas saya syukuri. Saya merasa sangat diberkahi dengan bertambahnya deretan angka. Rasanya tak ada yang saya sesali dalam perjalanan usia meski nggak sesempurna bayangan saya. Bagaimana pun kesempurnaan semata milih Allah azza wa jalla.

Jadi, ketika Mak Fiona Esmerelda dalam rangka  #KEBloggingCollab ngasih tema Forty, the Year of Helathy Beginnings, saya tersenyum sendiri. Ternyata di grup Butet Manurung, lagi-lagi saya lah yang paling senior dalam usia. 



Bingung dong, mau nulis apa. Secara usia 40 tahun udah terlewat jauh. Tapi saya akan menuliskan kilas balik saat jelang usia 40 tahun yes.

Tahun ini saya menanti usia genap lima puluh tahun. Semoga usia saya masih dipanjangkan Allah, dan selalu dalam barakahNYA. Aamiin.

Ketika usia saya jelang 40 tahun, anak-anak alhamdulilla udah mulai beranjak abegeh. Yang paling saya syukuri adalah mereka terbilang tak keluar jalur. Seperti umumnya anak-anak yang sejak kecil udah ngaji dan melihat tauladan lingkungannya dalam keluarga, saya patut bersyukur. Apalagi mereka terbilang anak yang pomah a.k.a suka di rumah aja. Bermain bersama saudaranya, atau asik dengan hobi masing-masing.

Saya sendiri mulai memikirkan berbagai impian yang tertunda. Bukan me time sih yang saya impikan. Karena sesekali saya bisa menikmati me time ketika anak-anak dipinjam ama orang tua atau adik saya, hihii.

Mau tahu apa impian saya ketika usia jelang kepala empat?

- Kesehatan Fisik

Nah, saya mau cerita kalo saat usia 37 tahun, satu pagi pernah susah jalan begitu turun dari kasur. Sakit rasanya kalo buat jalan. Tapi masa iya tiduran aja di kasur. Ntar kacau dong jagat dunia nyata. Saya masih kerja, dan ngurus anak-anak yang senang banget nempel emaknya meski cowok semua.

Tanya sana sini, mirip dengan gejala asam urat. Wah, saya nggak mau dong punya sakit sebangsa asam urat, kolesterol, apalagi stroke. Akhirnya saya pun mengubah pola makan dengan mengurangi makanan yang digoreng. Juga Cut carbo, perbanyak sayur dan buah, menjadi ikhtiar saya pengen sehat.

Jadi saya udah mengurangi konsumsi gorengan, makanan berlemak, santan, sejak sebelum usia 40 tahun. Kalo dihitung sampai sekarang, udah berjalan hampir 13 tahun. Alhamdulillah kadar guldar, kolesterol, juga asam urat normal semua. 

Apalagi cita-cita saya dan suami adalah ingin bisa menua bersama, saling menemani, menjadi teman curhat, dan teman jalan-jalan. Bagi saya, ini merupakan sisi romantisme kami berdua, uhuukkk.

www.hidayah-art.com
Karena sehat bisa jalan-jalan kemana aja
lokasi : Lembah Harau

- Menjadi Penulis

Sejak usia belasan tahun, saya udah pernah mengirimkan tulisan ke media cetak dan alhamdulillah dimuat. Bahkan beberapa kali saya menikmati honor nulis di media nasional kala itu. 

Namun begitu bekerja, menikah, dan punya anak, karya saya mandek seketika. Entah lah saya juga nggak tahu mengapa saya tak lagi berkarya.

Nah, ketika usai jelang 40 tahun, terbersit keinginan bisa menulis lagi. Udah nulis cerpen sampai menuhin folder, namun nggak ada yang menarik. Akhirnya saya pun ikut komunitas penulis, belajar bersama. Hingga terwujud mimpi saya dengan menayangkan artikel di beberapa media nasional lagi. Seneng dong nama saya tercantum dalam artikel dan cerpen. 

Sayangnya saya nggak rajin ngirim artikel ataupun cerpen, karena lebih asyik ngeblog. Sejak kenal dunia blogging, rasanya makin cinta aja. Keinginan bisa berbagi artikel yang bermanfaat untuk pembaca menjadi tak ada batasan lagi. Kalo kirim karya ke media cetak, mesti ada seleksi yang bikin jemu menunggu, hiihhii. 

- Berangkat Haji Saat Usia 40an

Dulu awal nikah saya punya mimpi pengen berangkat haji bareng suami. Impian yang rasanya mustahil karena saya dan suami merangkak dari nol ketika menikah. Rumah yang udah dimiliki suami saat masih lajang menjadi modal awal, selain cinta dan komitmen kami berdua. Rumah aja masih cicilan dan renovasinya pun belum selesai.

Namun saya memiliki keyakinan dengan husnudzon pada Allah. Seperti dalam firmanNYA :

“Allah Ta’ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Masya Allah, betapa tubuh ini merinding saat saya membaca hadist yang menjadi kajian kala itu. Makin kukuh lah impian saya bertengger dalam benak. Makin rajin pula saya menguntai doa dan lebih keras lagi berikhtiar agar impian itu menjadi nyata. Entah kapan impian itu terwujud. Tapi saya selalu berkhusnudzon bahwa Allah azza wa jalla akan mengijabah impian tersebut.

Karena itu lah, saya selalu merawat impian berangkat haji bareng suami ketika usia kami dalam bilangan 40an. Ketika tubuh kami masih sehat dan kuat menjalankan semua ibadah sunnah, rukun, dan wajib Haji di tanah suci. Karena haji itu bukan hanya melibatkan HARTA, namun juga FISIK yang bugar.

Alhamdulillah saat usia saya 46 tahun, impian ingin berhaji bareng suami terwujud. Dan saya pun sharing di blog ini karena ingin menularkan impian tersebut pada pembaca. Di dunia ini tak ada yang tak mungkin terwujud, kalo Allah menghendaki. 

www.hidayah-art.com
Jangan takut bermimpi,
ikuti jejak saya merawat mimpi bisa ibadah haji
Karena ingin menularkan impian berangkat haji bisa menjadi nyata, saya pun menuliskannya di blog. Saya enggak takut bila ada yang menganggap tulisan itu pamer atau riya. Tujuan saya adalah mengajak seluruh umat muslim yang kebetulan membaca blog label Ibadah Haji, tergerak hatinya. Kalo hati sudah tergerak, insya Allah akan ada gerakan dalam bentuk ikhtiar yang dilakukan demi bisa berangkat haji.

Yakin lah, ada banyak jalan yang bisa mengantarkan mimpi kalian bakal terwujud. Selalu khusnudzon dengan setiap takdir yang Allah berikan, termasuk salah satu jalan pengantar mimpi-mimpi kalian menjadi nyata.

- Bermanfaat Untuk Sesama

Wuaaahhhh, idealis nggak sih impian ingin bermanfaat untuk sesama?
Sebenarnya enggak sih karena bisa bermanfaat untuk sesama bisa dilakukan dari hal yang sederhana. Nggak perlu juga sampai baper karena alasan nggak punya duit untuk menolong orang lain.

Banyak tindakan yang bisa kita lakukan agar bisa bermanfaat untuk sesama. Seperti menyeberangkan jalan ketika bertemu orang yang takut nyeberang sendiri. Menyingkirkan sampah kulit pisang yang ada di jalanan, bisa bikin orang terpeleset tuh.

Nah bila kalian punya ketrampilan bikin sesuatu semacam craft, bisa juga berbagi keahliannya pada ibu-ibu rumah tangga. 

Karena ketrampilan saya sedang-sedang aja dalam urusan craft, saya pilih berbagi dengan menulis di blog.


Alhamdulillah banyak artikel yang ada di blog www.hidayah-art.com menjadi sumber inspirasi pembaca. Terutama adalah artikel dengan label Haji, sering jadi rujukan pembaca yang ingin mencari info menjelang keberangkatan ke tanah suci. Bahkan beberapa pembaca japri nanya-nanya seputar ibadah haji dengan lebih mendalam. Berasa jadi pembimbing ibadah haji deh, hihiii. 

- Resign Sebelum Usia 50 Tahun

Nah, ini salah satu impian saya ketika jelang usia 40 tahun. Saya membayangkan nggak ingin pagi-pagi ngantor setiap hari pada usia 50 tahun. Pengennya pada usia 50 tahun itu saya di rumah aja. Menikmati bertambahnya usia dengan lebih banyak beribadah, serta melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama suami dan anak-anak.

Alhamdulillah, impian tersebut diijabahNYA ketika usia saya menginjak 47 tahun. Syukur yang teramat sangat saya ucapkan. Saya bahkan sampai bikin status di Facebook saking senangnya, hahahaa.

Ya saya ingin berbagi bahagia impian resign telah terwujud. Entah berapa orang yang kenal saya dan tahu dengan impian ini. Makanya begitu terwujud, saya pun share di media sosial.

- Menerbitkan Buku

Dari awal memulai kembali profesi penulis, ada impian yang selalu saya rawat, yaitu menerbitkan buku. Ada beberapa kali saya mengikuti lomba nulis novel, dan semuanya nggak lolos sebagai pemenang. Ya udah, life must go on. Bangkit lagi untuk nulis lagi. Edit lagi, dan kirim lagi. Semoga suatu hari, ada satu calon naskah saya yang bisa terbit. Ada satu karya yang sekarang masih proses edit. Saya masih ingin menerbitkan buku di penerbit mayor. Jadi ketika ada tawaran penerbit indie, saya mundur teratur.

_____________

Sepatutnya lah dengan beberapa impian yang terwujud ini menyadarkan saya agar selamanya selalu khusnudzon pada takdir Allah. Tidak pantas bagi kita dengan berprasangka buruk pada Allah. 

Yakin lah dengan janjiNYA. Yakin lah bahwa impian kalian akan terwujud dengan tekun berdoa dan berikhtiar. Seperti saya yang selalu yakin dengan berkhusnudzon pada takdir Allah azza wa jalla. Dan saya telah tuliskan Kilas Balik Ketika Merencanakan Impian Jelang Usia 40 Tahun. Yuk, rawat mimpi-mimpi kalian dan semoga terwujud pada saat yang terbaik, aamiin. Wassalamualaikum.

Tulisan ini merupakan bagian dari #KEBloggingCollab dari Grup Butet Manurung dengan Post Trigger berjudul Forty, the Year of Healthy Beginnings. Kalian bisa baca artikelnya Mak Dr. Fiona Esmerelda ini di Web KEB ya. Mak blogger kece ini seorang dokter yang juga pegiat kesehatan remaja dan pemilik blog www.askfionamd.com.

www.hidayah-art.com

9 komentar:

  1. wah kalau saya di usia 40 tahun mau ngapain ya?

    BalasHapus
  2. Aamiin, Mbak. Aku juga ingin berangkat haji. :D

    BalasHapus
  3. Semoga semua impiannya tercapai ya, Mbak? :)

    BalasHapus
  4. Masya Allah mba, semoga usianya berkah selalu. Dan semakin semangat di usia yang sekarang. Salutttt!

    BalasHapus
  5. Masya Allah mba what a perfect 40 years old ya mbaa, alhamdulillah banget

    BalasHapus
  6. Komitmen banget ya mbak buat jaga kesehatan, salut!
    Semoga sehat selalu

    BalasHapus
  7. Saluuuuuut
    Benar2 komit menjaga kesehatan dengan pola hidup dan makan yang baik
    Saya mau nyontek semangatnya mbak
    Biar bisa bugar seperti mbak di usia 40 dan seterusnya

    BalasHapus
  8. alhamdulillah... saya sdh masuk gerbang 41 mbk, inshaALLAH tetap semangat seperti mba punya semangat :)

    BalasHapus