Cinta Yang Tak Pernah Salah - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Sabtu, 14 Oktober 2017

Cinta Yang Tak Pernah Salah

www.hidayah-art.com

Assalamualaikum. Cinta Yang Tak Pernah Salah. Adalah saat cinta hadir dan menjadi alasan bagi siapapun untuk berubah ke arah yang baik. Menjadi satu alasan bagi seseorang lebih dewasa. Tapi bagi saya sendiri cinta yang tak pernah salah adalah ketika memiliki alasan untuk berbuat lebih banyak kebaikan. Namun kadang niat baik itu tak selamanya bisa dilaksanakan dengan lancar.

Ah, jadi kayak teka-teki ya paragraf awal artikel saya kali ini. Ada ada dengan cinta ini, Wati?

Jangan mengernyitkan kening dulu, sambil menebak mengapa dengan cinta yang saya rasakan? Apakah ada yang salah dengan cinta saya? Tapi, untuk siapa? Dengan siapa?

Karena cinta yang tak pernah salah yang saya rasakan ini merupakan satu hal yang intensif namun legal. Saya akan segera jelaskan. Jangan curiga dulu yaaa.

Dulu sebelum menikah dengan suami, saya tak pernah bercerita dengan runtut tentang cinta saya pada satu hal ini. Pikir saya ketika itu, nggak penting banget saya ceritakan. Justru saya terbuka tentang keuangan, impian saya ke Makkah, berapa anak yang ingin saya miliki bersama calon suami. Sama sekali saya nggak pernah membahas seseorang atau sesuatu yang saya selalu simpan cintanya.

Sampai satu ketika suami menyatakan isi hatinya (kami sudah menikah selama dua tahun). Menjelang kami akan tidur malam itu.

"Mau tidur saja masih memikirkannya,"

Makjleb banget saya dengar ini. 

"Aku kira Mas Ar udah tahu dengan kecintaanku yang satu ini. Aku nggak bisa dipisahkan dari ini. Aku dibentuk olehnya, menjadi dewasa bersamanya. Nggak mungkin aku bisa ninggalin dia,"

Mungkin masa adaptasi hubungan suami istri nggak cukup satu atau dua tahun. Atau mungkin saya yang suka abai dengan suami dan lebih memperhatikan yang lain ini. Cinta saya.

Namun saya memang nggak bisa mengurangi kecintaan saya ini. Terlebih terlalu lama saya bergumul dengannya. Dia adalah cinta mati saya. Nggak mungkin deh terpisah darinya. Kemana aja pergi, saya nggak pernah lupa membawa bekal buku di tas. Saya takut bosan bila nggak ada buku yang menemani dalam perjalanan.

www.hidayah-art.com

Nyatanya suami akhirnya memahami kecintaan saya juga. Ketika tiap bulan saya  ajak suami menyusuri lorong rumahnya. Menemani saya dan si sulung menyentuh, menatap, melirik ke satu lorong tertentu.

Namun saya tak pernah mampu mengajak suami untuk mencintainya. Boro-boro mencintai, menyentuh pun sekedar memindahkannya di tempat yang lebih aman untuk kecintaan saya. Suami tak pernah berminat untuk menyentuh lebih intim.  

Aisshhh, nggak sampai seintim saya dengan kecintaan saya. Dipegang, bukan disentuh dengan lembut. Seperti saya yang melakukannya, sentuhan sayang takut merusaknya.

Namun saya merasakan support suami dengan memberikan waktu utuh. Tak seperti dulu, ketika suami jealous dengan kecintaan saya.

Bahkan suami sampai memberikan sejumlah materi dan pikiran untuk mendukung saya. Menyiapkan sebuah ruangan agar saya memiliki tempat untuk merawatnya. Memberikan kepercayaan bahwa saya memang tak mampu berpisah dengan kecintaan saya.

Cinta yang tak pernah salah sudah sekian lama saya rawat. Cinta karena kesukaan yang tak mampu saya tepis. Kesukaan yang katanya sama dengan hobi. Saya telah jatuh cinta dengan Membaca. Saya telah lama terlalu mencintai hobi yang satu ini. Membaca semua buku yang sekiranya menarik minat saya. Dan suami telah mendukung saya sejauh ini.

www.hidayah-art.com

Jadii, kalian udah tahu kan sekarang, apa sih kecintaan saya? Iyup, membaca buku. Mencintai buku layaknya suami kedua bukan lah kesalahan. Sepanjang saya bisa mengatur waktu kapan berkencan dengan suami pertama dan kedua ini. 

www.hidayah-art.com

Kecintaan pada buku ini telah menular pada kedua anak saya. Alhamdulillah, mereka sukses saya tulari virus baca buku. Meski keduanya punya kesukaan yang berbeda dalam hal genre buku. Nggak masalah sih bagi saya. 

www.hidayah-art.com
sisa buku Milzam di rumah
 Keduanya bahkan juga memiliki perpustakaan sendiri di kamar masing-masing. Kalo si sulung suka dengan buku-buku sejarah dan filsafat juga komedi. Si bungsu malah sukanya buku dengan genre petualangan seperti karya Sherlock Holmes.

www.hidayah-art.com


Ketika saya bisa mengatur jadwal tanpa mengesampingkan suami pertama, banyak senangnya. Saya dibuatkan rak khusus sama suami, untuk menyimpan semua buku-buku yang ada. Memang sih nggak semua buku saya letakkan di rak di ruang tamu. Masih banyak yang saya simpan di kamar. Terutama buku-buku yang baru dan tidak akan saya pinjamkan.

Oiya, dulu saya pernah membuka perpustakaan pribadi ini untuk umum. Namun sayangnya kurang promosi jadi yang pinjam sedikit. Trus juga waktu itu saya masih kerja jadi nggak ada yang ngurus saat ada yang mau minjam. Akhirnya saya turunkan aja baliho di depan rumah.

Nah, yang masih pinjam buku saya, buruan dong dipulangkan. Saya masih mencintai mereka. Suka sedih kalo ada yang pinjam dan lupa mengembalikan. Jadinya saya enggan untuk meminjamkannya lagi. Sudah ya curhat saya tentang kecintaan pada hobi baca buku. 

Artikel ini saya tulis karena pemenang #ArisanBlogGandjelRel yaitu Arina Mabruroh dan mba Ika Puspita menginginkan tema Aku dan Hobiku. Arina adalah blogger yang sedang menantikan anak keduanya lahir akhir Oktober 2017. Blognya yang menulis beragam tema dan rajin update sering memenangkan lomba. Kalian bisa menyambanginya di www.arinamabruroh.com dan jangan lupa tinggalkan jejak komentar ya.

Nah, pemenang arisan lainnya adalah mba Ika Puspita, ibu tiga anak yang pernah beberapa kali menang lomba jalan-jalan. Asik ya, jadi mupeng juga jalan-jalan bareng mba Ika karena menang lomba. Aamiin. 

Blog mba Ika Puspita merupakan penggalan nama dari ketiga anaknya. Yaitu www.bundafinaufara.com yang tagline nya adalah My Life On Words. Jangan lupa juga tinggalin jejak komentar kalo mampir di blog dengan niche lifestyle ya.

Cinta yang tak pernah salah yang saya rasakan telah menuntun saya menjadi suka nulis. Dan saya tuliskan ini untuk kecintaan saya yang tak pernah pudar, yaitu suka membaca. Gimana dengan kalian, apa kecintaan kalian? Wassalamualaikum.

1 komentar: