Bisnis Bareng Teman? Perhatikan 7 Hal Yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Memulainya - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 03 Oktober 2016

Bisnis Bareng Teman? Perhatikan 7 Hal Yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Memulainya


www.hidayah-art.com

Assalamu'alaikum. Akhir tahun nyaris mendekat. Saat yang tepat menilai ulang perjalanan karir atau pun bisnis kita. Atau mungkin justru ini saat yang tepat memulai bisnis baru? Apalagi kalo binsis baru ini dikerjakan bareng teman. Modal jadi ringan karena ada teman untuk sharing. Nah, mau bisnis bareng teman? Perhatikan 7 Hal Yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Memulainya.

Tentunya kita nggak pengen kan pertemanan jadi renggang karena bisnis tak berjalan lancar?

Saya dan suami udah beberapa kali bisnis bareng teman. Bisnis pengadaan beras, bisnis konstruksi, ada juga pengadaan gula, hingga ternak ayam petelur. Hampir semuanya tak berakhir menyenangkan. Ada kejadian curang dalam laporan keuangannya, ada juga laporan palsu yang semuanya merugikan suami sebagai pemodal. Ada juga yang menghentikan kerjasama saat laba bertambah. Bukannya menguntungkan malah menjadi buntung. Hingga kami sempat mengalami bangkrut karena salah mengambil keputusan. 

Suami pun kembali ke habitatnya, menjadi pemilik modal, pekerja, plus pengawas usahanya sendiri. Dia sudah enggan bisnis bareng temannya. Apalagi kadang dari pertikaian dalam bisnis, merembet jadi putusnya pertemanan. 

Tapi manusia kadang ingin meningkatkan kesejahteraannya dengan menambah usaha di luar pekerjaan utama. Bukankah kita bisa mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya, agar tak jatuh dalam masalah yang sama untuk kedua kali?!

Baru-baru ini suami berminat membantu temannya yang akan bisnis ayam petelur. Saya sempat mengingatkan suami tentang pengalaman yang dulu. Aduuhhh, saya nggak mau dong, suami mengalami hal yang sama. Sudah uang hilang, teman pun juga menjauh.

"Sudah lah, berteman aja. Nggak perlu usaha bareng,"
"Ini beda dengan yang dulu. Apalahi kita sudah kenal lama dengan Agung, dia juga butuh bantuan kita untuk bangkit kembali,"

Kebetulan Agung (nama samaran) adalah teman kami saat sekolah dulu. Dan dia memang menguasai usaha ini meski baru belajar. Dia sudah mulai usahanya di rumah, dalam skala kecil. Jadi saat reuni kemarin, dia sempat cerita pada suami dan seorang teman lagi, tentang keinginannya usaha bareng ayam petelur.

Baca juga : Revaluasi Aset Perlukah Dilakukan Wajib Pajak?

Nah, saya pun mengajak suami memikirkan ulang niatnya. Saya setuju dengan keinginannya membantu temannya. Terlebih bila usaha ini berjalan sukses, kami juga bakal untung dengan tambahan penghasilan di luar usaha suami selama ini. Namun saya mengingatkan suami agar tidak kecewa bila usahanya tak seindah angan mereka bertiga. 

Berikut 7 Hal Yang Wajib Kamu Ketahui Saat Bisnis Bareng Teman :

1. Terbuka Sejak Awal

Bisnis yang sukses dan menguntungkan tentu impian banyak orang. Namun kadang lebih banyak lagi bisnis yang rugi dan gagal. Nah, tetapkan sejak awal bahwa apapun yang terjadi, teman tetap lah utama. Sepanjang semua prosedur pekerjaan sudah sesuai yang direncanakan, kita tidak boleh saling menyalahkan. 

Seperti kata suami pada kedua temannya.

"Ini bisnis kita bersama. Kalo rugi, ya udah, anggap aja modal yang nggak kembali bukan rezeki kita,"

"Setuju," ucap seorang temannya yang juga sebagai pemodal.

"Waaah, baik banget kalian. Tapi aku jadi beban nih," ucap teman yang akan menjadi pelaksana bisnis.

Terbuka sejak awal tentang kemungkinan rugi juga bakal kita nggak muluk-muluk membuat prediksi usaha. Yang penting udah bekerja semaksimal mungkin, berdoa, dan tetap berkeyakinan bahwa usaha ini untuk kebersamaan. Semoga semua berjalan lancar nantinya. Aamiin.


2. Buat Perjanjian Tertulis

Meski bisnis bareng teman, tetap lakukan dengan legal. Bawa ke notaris untuk mengukuhkan perjanjian hitam di atas putih. Karena bisnis pastinya butuh modal yang tidak sedikit. Begitu pun dengan aset usaha yang digunakan merupakan milik salah seorang teman. Tentunya harus ada taksiran harga yang mesti menjadi patokan untuk harga sewa lahan. 

Adanya perjanjian tertulis juga menjadi payung hukum yang sebisa mungkin menjaga harta atau pun keuntungan yang kelak bisa jadi tumbuh besar. 

Nah, di sini lah susahnya saya meminta suami dan teman-temannya membuat perjanjian secara legal. Semoga saja sambil jalan nantinya mereka sadar dengan kebutuhan untuk melakukan perjanjian tertulis yang sangat penting tersebut.

3. Jujur

Karena berurusan dengan duit, tentunya ini masalah peka yang bisa membubarkan jalinan pertemanan. Sejak awal bagi yang ingin bisnis bareng teman, mesti berlaku jujur satu sama lain.

www.hidayah-art.com
Seperti bagi pemodal yang harus jujur mengungkapkan duitnya dari mana. Kan nggak enak juga kalo ternyata duit itu merupakan hasil korupsi. Kita bisa terseret dikira menjadi pencuci uang haram.

Bagi yang melasksanakan operasional perusahaan, juga jujur dan tidak berbuat curang. Bagaimana pun rekan kerja adalah teman yang sudah kenal baik. Jadi pasti akan berakibat buruk bila melakukan kecurangan saat bekerja.

4. Tanggung Jawab 

Masing-masing orang mesti tahu tugas dan tanggung jawabnya. Pemilik modal harus memenuhi tanggung jawabnya dengan menggelontor dana untuk usaha. Bagi pelaksana operasional perusahaan, juga tanggung jawab bekerja dengan sebaik mungkin. 

Bila usaha berhasil, tentu saja itu merupakan usaha bersama. Tidak ada yang saling membanggakan posisi masing-masing.

5. Profesional

www.hidayah-art.com

Meski usaha bareng teman, tetap bersikap profesional saat bekerja. Tunjukkan kinerja yang positif agar teman yang memberikan modal bisa tenang dan konsentrasi dengan pekerjaan utamanya. Namanya juga pemilik modal, tugas pokoknya hanya memberikan dana untuk modal dan mengawasi jalannya usaha. Jadi wajar aja kalo dia pengen melihat usaha berjalan dengan lancar.

Bikin catatan keuangan sederhana bila belum bisa menggaji pekerja administrasi. Yang penting semua pengeluaran dan penerimaan dicatat dalam pembukuan yang sederhana. Atau minta bantuan pada pemodal untuk melakukan pencatatan juga.

6. To Do Best

Lakukan yang terbaik dan sesuai rencana. Menjadi pekerja yang benar-benar melakukan tugas dengan penuh dedikasi. Setiap usaha bila dilakukan dengan langkah terbaik, tentu akan menghasilkan yang terbaik pula.

7. Sedekah

Memulai usaha merupakan langkah baru yang penuh resiko. Saya yakin usaha yang dirintis dengan niat baik tetap butuh kekuatan doa. Doa pun akan lebih memiliki kekuatan bila diiringi dengan peduli pada orang yang kekurangan, seperti anak yatin dan kaum dhuafa. 

Dengan 7 hal yang sudah dilaksanakan tersebut, semoga bisnis bareng yang dipilih bisa berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan yang berkah. 

Bagi teman-teman yang akan bisnis bareng, atau mungkin sudah melakukannya, bisa deh sharing juga di sini. Mungkin bisa menjadi tambahan informasi yang bermanfaat untuk pembaca. 

Bisnis bareng teman? Perhatikan 7 hal yang wajib kamu ketahui sebelum memulainya. Bila kerugian yang datang, kita nggak kaget dan menjauhi teman yang menjadi mitra bersama. Sementara bila menguntungkan, kita pun tidak curang dengan menghentikan usaha dan melanjutkannya sendiri. Sampai jumpa dalam sharing bisnis berikutnya ya. Wassalamu'alaikum.

22 komentar:

  1. siip..meskipun teman tetap harus ada perjanjian yang jelas agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan dibelakang hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya pengalaman gitu, usaha sukses kita ditinggalkan. Dan duit modal dikembalikan begitu saja. Bikin bete kan?!

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Setuju, Mbak. Perjanjian tertulis sangat perlu ^^

    BalasHapus
  3. Dulu banget mbak aku pernah joinan ama sahabat kuliah buka bisnis. Niat awal pengen bantu dia karena suaminya di phk tp trs akunya sibuk ngajar n ga sempet ngurusin bisnis kami n akhirnya berakhir kacaU. Persahabatan kami selesai gegara cekcok urusan bisnis.aku nyesel n kapok bisnis ama tmeen lagi. Mending bisnis dewe ae lah rugi pek dewe bati dinikmati dewe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah , kalo jadi pemodal kita mesti rajin minta laporan berkala. Meski laporannya sederhana, yang penting ada pencatatan arus uang.

      Hapus
  4. bisnis dgn teman memang khawatir pertemanan menjadi regnggang akibat bisnis yg tdk berjln baik. tapi semoga bisnis suami mba dan temannya bisa berjln dgn baik ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih mba Santi.
      Yang penting ngomong nggak enak dulu sih di muka, biar gak berantem belakangan, hehe

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Saya punya beberapa teman yang gabung dalam sebuah bisnis, kebanyakan akhirnya bubar, mungkin kurang memperhatikan 7 atau sebagian hal tersebut kali ya, Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting jujur aja pak Ustaz, jadi nggak ada yang merasa dicurangi.

      Hapus
  6. Kalau bisa cari teman bisnis yang juga satu visi, tidak pundungan waktu di evaluasi, dan nomor 1 itu bener banget "saling terbuka".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, bisa ditambahkan ya yang mitra usaha satu visi ini. Makasih sarannya yaa.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  7. Perjanjian tertulis emang sangat teramat penting. Even itu kerja samanya dengan keluarga pun tetap dibutuhkan biar ketika ada sesuatu yang tak diinginkan, surat perjanjian tersebut bisa menjadi bahan buktinya.

    #berdasarkanpengalamanpribadi

    BalasHapus
  8. Setuju banget bu, bisnis bareng teman adalah resiko bisnis terbesar yang menurut saya dialami oleh sebagian founder. Banyak sekali persahabatan bertahun-tahun yang harus berakhir gara-gara tumpukan utang kepada pihak lain yang tidak diatur dan dibicarakan sebelumnya.

    BalasHapus
  9. kesel banget emang kalo kitanya udah percaya tapi ternyata kepercayaan kita disalah gunakan oleh teman sendiri.

    BalasHapus
  10. setuju banget mba. Aku juga pernah berbisnis bareng teman. Dan sebelum memulai kita udah pikirkan matang2 mengenai SOP, kita jg harus terbuka dan jujur. Kalo udah sama2 percaya dan persiapan matang, bisnis tinggal jalan deh. Oh iya satu lagi jangan lupa sedekah :D

    BalasHapus
  11. Aku pernah bisnis bareng teman. Dia yang jalanin. Gagal mbak .. Dia mlh dirutan sekarang. Usaha berantakan, dia kena kasus korupsi lembaga negara, ratusan juta. Modalku ilang juga.. Mknya, klo bisnis bareng tmn..harus tau betul sifat rekan kerjasama kita

    BalasHapus
  12. klo bisnis dengan teman itu harus hati2 pake banget ya Mbak :)

    BalasHapus
  13. Memang tidak mudah ya mba.. Selalu saja ada masalah kalau sejak awal tidak jujur or tidak profeasional

    BalasHapus