Silaturahmi Lebaran Ala Keluarga Bani Muhyi, Boyolali - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 13 Juli 2016

Silaturahmi Lebaran Ala Keluarga Bani Muhyi, Boyolali

www.hidayah-art.com

Assalamu'alaikum. Masih suasana lebaran nih, saya mohon ijin untuk mengucapkan Taqobalallan hu minna wa minkum. Syiyamana wa syiyamakum. Mohon maaf lahir & batin atas segala salah tulis selama ini. Oh iya ceritanya saya ikut tantangan One Day One Post yang diadakan oleh Mbak Ani Berta. Dan saya mengangkat kisah Silaturahmi Lebaran Ala Keluarga Bani Muhyi Boyolali. Semoga saya bisa konsisten mengikuti ODOP hingga hari ke-14.

Sebenarnya kami pengen sekali nggak repot, tinggal pesan menu catering. Namun, dua tempat makan favorit kami tahun ini nggak buka selama 5 hari. Yaitu H-2 dan H+3 bakal libur dan mudik di kampung halaman mereka di daerah Delanggu. Aduuuhhh, trus gimana nih, udah nyaris tiga minggu jelang lebaran dan belum dapat wangsit mau pesan makanan suguhan.

Akhirnya mbak ipar yang tinggal satu rumah dengan Ibu mertua menyarankan, akan meminta bantuan tetangga yang pintar masak. Saya dan adik ipar sempat parno juga, ntar rasanya gimana, enak nggak. Widiiihhh, udah dibantuin masih juga mempertanyakan rasa masakan. Emang situ bisa masak enak??

Ya udah lah, pasrah aja saya karena untuk masak buat menu sejumlah 200 piring itu susah. Biasanya paling banyak saya hanya masak untuk 70 orang. Itu pun juaraaaaang sekaliii.

Mendekati hari lebaran, kami semua malah sibuk ngurusi OOTD untuk Hari H. 

"Udah siap gamisnya, Mbak?" tanya adik ipar yang udah mudik gasik.

Kebetulan dia sementara ini tinggal di kota Bogor bersama dua putranya, sementara suaminya masih tinggal di Pekanbaru. Jadi karena malas macet di jalan, mereka mudik H-5. Jalanan masih lancar dan bebas hambatan. Jadi nggak lelah di perjalanan.

Nah, gamis yang dimaksud tuh bukan beli di online shop. Sejak bulan Desember, saat kami bertemu dan liburan bareng akhir tahun, udah mulai tuh persiapan buat lebarannya. Kami beli kain buat outfit saat lebaran. Sengaja kami memilih kain karena alasannya agar semua saudara bisa memakainya tanpa bingung dengan ukuran outfit. Kalo beli kain gini kan bisa dijahitkan dan disesuaikan ukurannya dengan bentuk tubuh masing-masing. Yaah, gimana kalo punya tubuh ukurannya lebih dari XXL?

Nah, kami beli kain di Kampung Batik Semarang, pusat kerajinan yang menjual kain batik khas kota Semarang. Lokasinya dekat dengan bundaran Bubakan. Lain waktu deh saya cerita tempat ini.

Mengapa kami mesti menyiapkan outfit seragam gini?

Karena tiap 6 tahun sekali, Ibu menjadi Nyonya Rumah untuk acara Silaturahim Bani Muhyi. Jadi semua saudara Ibu yang tinggal di banyak daerah di Indonesia, bakal hadir dalam silaturahmi ini. Paling banyak tinggal di Boyolali, daerah asal Ibu dan saudara-saudaranya. Selain itu berpencar, mereka tinggal di Jakarta, Yogya, Solo, Salatiga, Medan, Palembang, Serang, Lombok, Kudus, dan beberapa lokasi lainnya.

Bisa dibayangkan silaturahmi saat lebaran selalu dinantikan karena semua berusaha hadir dan ingin bertemu dengan sesama sepupu, ponakan, cucu, juga ipar baru yang masih wangi aroma melati perkawinan. 

Yang unik dari keluarga kami adalah :

- Tiap tahun selalu ada sepupu atau cucu yang menikah
- Tiap tahun selalu ada anggota baru yang lahir ke dunia
- Tiap tahun selalu ada kabar ada sepupu atau cucu yang berangkat haji/umroh

Mungkin kisah ini banyak juga terjadi pada banyak keluarga di Indonesia. Tapi mungkin juga tidak banyak yang mengalami. Dan saya bahagia menjadi salah satu yang mengalami kebahagiaan silaturahmi tiap tahun yang selalu rutin diadakan tanpa terkecuali dan  tanpa alasan pada hari pertama lebaran.

H-1 pagi pukul 09.00 kami mulai sibuk persiapan sesi foto keluarga. Ini sih ide dari adik ipar, Yuli yang setiap kami mendapat jatah sebagai tuan rumah selalu ingin semua anggota keluarga memakai seragam. Dan ini ketiga kalinya saya ikut menjadi anggota keluarga dan mengenakan seragam. Tahun ini outfit kami warnanya meriah, MERAH. Dengan corak khas ikon Semarang, mulai dari Warag Ngendog, Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Blekok, dan buah Asem. 


www.hidayah-art.com


Nah, rencana memakai seragam tiap kali kami jadi tuan rumah adalah agar kami selaku tuan dan nyonya rumah terlihat rapi. Kalo seragam outfit-nya cantik kayak yang kami pakai, kan enak dipandang juga. 

Saya nggak akan cerita kehebohan di bagian dapur, ntar teman-teman ketularan pusingnya, ihihihiii. Yang pasti sih keluarga besar dari luar kota yang hadir dan mencicipi hidangan merasa puas dan mengangkat jempolnya. Entah itu pujian tulus dari hati atau karena kasihan lihat wajah kami yang lelah. Yang pasti kami senang dong melihat mereka lahap menikmati hidangan.


www.hidayah-art.com


Silaturahmi keluarga Bani Muhyi nggak sekedar salam-salaman dan makan hidangan lebaran. Namun ada juga game seru yang tetap sarat makna dengan menyisipkan pendidikan agama. Seperti lomba menghapal ayat dalam Al Quran. Yang ikut lomba tentu saja anak-anak, agar game makin seru. Yang menang bakal dapat angpau dari Simbah Putri. Alhamdulillah, rezeki anak soleh dan solehah.


www.hidayah-art.com


www.hidayah-art.com


Masih ada lagi acara tausiyah yang biasanya selalu diisi oleh ustad Syarifudin, sepupu ipar dari pulau Nusa Tenggara Barat. Namun telah lama bermukim di Solo dan Boyolali demi tuntutan pekerjaan menjadi dosen. Isi tausiyahnya selalu berkesan dan tidak menggurui. Seperti sharing antara kakak pada adik-adiknya. 

Kali ini Bang Syarifudin sharing tentang makna mudik lebaran. Yaitu bisa berkumpul bersama keluarga, teman dan tetangga yang lama ditinggalkan keluar kota untuk bekerja. Bahwa silaturahmi saat lebaran itu juga menjadi penambah rezeki, karena bertemu dan bercakap-cakap dengan sepupu dan ipar. Bisa kan jadi ngomongin bisnis dan lain-lain, dan ujungnya jadi kerja sama bareng.

Usai tausiyah acara dilanjutkan dengan salam-salaman sambil baca shalawat. Bagian ini yang kadang bikin kami terharu, mata jadi basah berkabut menahan bendungan tangis. 

Ah senangnya menjadi bagian keluarga Bani Muhyi. Apalagi saya juga berasal dari keluarga besar yang tiap kali ngumpul selalu bikin hati saya mekar karena bahagia. Meski keluarga Bani Muhyi hanya bisa berkumpul setahun sekali saat lebaran, keakraban telah terjalin dalam nuansa kekeluargaan. Jadi rasanya rugi banget kalo lebaran sampai nggak bisa berkumpul seperti ini. 


www.hidayah-art.com
Ini cucu Ibu, banyak cowoknya nih
Alhamdulillah saya dan suami serta anak-anak selama ini senang bisa bergabung dalam halal bihalal Bani Muhyi. Sekali pernah kami nggak ikut hadir, saat si sulung sakit typus dan nggak boleh diajak keluar kota sementara. Aahhh, sedihnyaaa saat itu.

Semoga tahun depan yang giliran adik ibu menjadi nyonya rumah, kami tetap bisa hadir. Silaturahmi Lebaran ala Keluarga Bani Muhyi Boyolali akan selalu menjadi tujuan utama hari pertama kami. berlebaran. Lebaran tak akan berkesan tanpa hadir dalam silaturahmi keluarga ini. Nah, ini cerita lebaran saya, kalo kamu? Wassalamu'alaikum.


www.hidayah-art.com


19 komentar:

  1. Tiap tahun nambah anggota keluarga baru donk mbak? hehe seru ya pastinya kalau tiap leaan selalu bisa kumpul bareng :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seru pasti, banyak anggota baru tiap tahun jadi nambah kenalan

      Hapus
  2. hedeh maaf bnyk typonya, waktunya mbershihin keypad :(

    BalasHapus
  3. Seruuu banget keliatannya mba..ga kebayang pasti rame bgt yaa.haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, itu baru satu keluarga yang foto. Kalo semua foto bareng kayaknya nggak muat sih

      Hapus
  4. Seru banget, jadi ngiriiii
    bdw, aku wong BOYOLALI loh Mbak hidayah... hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Witri, aku tahu dirimu wong Boyolali. Mejengnya aja di alun-alun yang samping kanan kalo dari Semarang kan, hehehe

      Hapus
  5. Seragamnya keren... keluarganya banyak ya mbak smp 200 org. Muat tidak ya rumahnya? jangan2 bikin tenda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muat sih sebenarnya, rumah ibu kan luas. Tapi tetap nyewa tenda biar acara di luar rumah aja dan nggak gerah kalo ngumpul di dalam semua :)

      Hapus
  6. Seruuuu....dan keren karena kompak. Pengen deh sesekali pakai oufit seragam sama keluarga besar. Pasti Lebarannya bakalan heboh deh.
    dan lagi-lagi gaya si Pakdhe tuh...ketjeh abiss :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, tahun depan mulai pakai seragam aja, ntar nyicil beli dl pas akhir tahun, hehehe

      Ah kalo pak bojo sukanya eksyen sih, hehe

      Hapus
  7. Ralat bukan 6 bulan sekali tp 6 tahun sekali....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh iyo, nulisnya sama ngantuk nih Yul, hehehe
      Makasih ya dikoreksi :D

      Hapus
  8. Alhamdulillah... seneng bgt liatnya. Sama mbak, keluarga kami jg tiap lebaran kumpul trah. Slalu nambah anggota baru. Lucunya, ada beberapa yang sdh pernah bertemu muka karena urusan pekerjaan, lah baru tahu kalau msh saudaraan pas ketemu di kumpul trah ini. Hehee..

    BalasHapus
  9. Seragamnya bagus Mba, cerah ceria.
    Senang ya bisa kumpul dengan keluarga besar.

    BalasHapus
  10. di keluarga suami juga ada pertemuan rutin kayak gini mbak..namanya pertemuan Bani Siradj..diadakan tiap hari raya..memang asyik klo ada acara kyk gini.ada kejadian ternyata teman sekelas anakku yang sulung ternyata masih cucu saudara nenek suami.banyak hal2 yg di luar dugaan dan yg pasti menyambung tali silaturahmi.

    BalasHapus
  11. Wah komplit banget ya keluarganya sampai ada tradisi setiap tahunnya, tapi kalau saya mah jarang tuh mbak kaya begitu.

    BalasHapus
  12. seru seragaman begitu. Kompak, ya :)

    BalasHapus