MELANGKAH LAH DENGAN PELAN - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Rabu, 03 Desember 2014

MELANGKAH LAH DENGAN PELAN

Usia 3 bulan udah jjs ke Bandungan
Anandaku Milzam,
Setiap kali ibu menatap foto masa kecilmu, haru dan bangga begitu bergayut di hati ini. Kamu pasti tak ingat dengan kejadian senin pagi itu. Saat ibu tengah menyiapkan sarapan untuk kita semua. Engkau berjalan dengan langkah bergegas. Kebiasaan yang tak mampu ibu ubah.  Saat senang-senangnya bisa berjalan, engkau lakukan dengan langkah cepat. Dan, kaki mungilmu pun saling beradu. Tangismu langsung pecah.
"Ahhh...kodoknya udah lariii..."
Entah mengapa, orang tua selalu mengucapkan kalimat itu bila anandanya jatuh. Ibu pun ikut latah mengucapkannya. Ahaaa...kalimat itu manjur! Kamu terdiam. Hanya air mata yang masih membekas di kedua pipimu.

Ibu pun mengangkat tubuhmu dan mencium sisa-sisa air mata di pipi.

"Milzam kan baru bisa jalan. Jalan pelan-pelan aja ya, sayaang," tutur ibu kala itu.

Engkau hanya menatap wajah ibu. Mungkin engkau masih belum memahami perkataan ibu. Karena kaki-kaki mungilmu masih saja berlari kecil saat seharusnya berjalan. Engkau masih belum tahu, kalo butuh keseimbangan tubuh untuk bergerak dengan langkah cepat. Usiamu masih 14 bulan. Belum saatnya berlari-lari bagaikan atlet marathon.

"Lihat ibu, nak,"

Ibu pun memeragakan jalan pelan dengan menapakkan kedua kaki di lantai. Seperti orang yang tengah menari, ibu lakukan di depanmu. 

"Tuh, kalo jalan pelan, ibu tidak jatuh,"

Dan, engkau mengikuti langkah ibu. Berjalan pelan satu demi satu langkah. 

Kita melakukannya setiap kali ada kesempatan. Milzam senang karena latihannya seperti bermain-main. Ibu memasang lagu anak-anak seperti Naik-Naik Ke Puncak Gunung, Burung Kakak Tua dan  Balonku Ada Lima. Untuk mengiringi setiap kaki kita melangkah.

Kenangan belajar berjalan dengan langkah berirama itu masih lekat di ingatan ibu. Engkau mungkin lupa karena usiamu masih begitu muda.

Kini, usiamu telah menginjak 19 tahun. Ibu hanya bisa berdoa agar langkahmu tetap dijaga Allah Swt. Jangan tergesa dalam melangkah. Ingatlah setiap ucapan ibu selama ini, agar engkau senantiasa selamat menjalani kehidupan masa remajamu.
 " Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away "Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu" 

3 komentar:

  1. sukses buat GAnya ya mbak,.. hehe jadi inget masa kecil...

    BalasHapus
  2. Wah udah gede skr...inget2 nasihat ibu ya :)

    BalasHapus
  3. Anak-anak walaupun blm paham bila dinasehati, tp mereka sdh bisa belajar dari kesalahan, walaupun kdg2 suatu hari masih diulangi.
    Terimakasih partisipasinya mak...peluk erat utk Milzam yg caaem

    BalasHapus